[✔️] it is you? ; jaesahi

tiga

it is you?

tiga: susu pisang

Setelah selesai kuliah, Jaehyuk beserta perangkat penampilan berkumpul di ruang kelas kosong.

Seperti yang kalian duga, Asahi tidak banyak bicara. Hanya Jaehyuk dan Mashiho. Beberapa teman juga ikut berkomentar atau memberikan saran, tapi Asahi hanya diam saja. Kalau ditanya dia hanya akan mengangguk.

Asahi terganggu. Terganggu dengan susu pisang yang kadang-kadang akan diminum oleh Jaehyuk. Menyebalkan, sangat menyebalkan bahwa dia harus terus merasakan rasa susu pisang tanpa meminumnya.

Asahi menghela napas dan memilih untuk duduk memeluk lipatan kakinya hampir di ujung ruangan, memperhatikan bagaimana Jaehyuk memimpin sore itu.

Asahi akui, selain ketenarannya, Jaehyuk memang orang yang bisa diandalkan.

Membuat Asahi semakin tidak suka dengan sosok yang ternyata adalah soulmate-nya ini.

Asahi ingin menghindari segala hal yang memungkinkan Jaehyuk untuk tahu bahwa mereka adalah sepasang soulmate.

Mungkin saat ulang tahunnya nanti, Asahi tidak akan makan makanan kesukaannya.

"Asahi,"

Asahi mendongak begitu namanya dipanggil. Jaehyuk yang memanggilnya, lalu ia tersenyum kecil membuat Asahi kebingungan.

.
.
.

"hei, kau baik-baik saja?"

Asahi tidak menyahut. Terus memasukan barang-barangnya ke dalam tas.

Jaehyuk hanya memasang wajah maklum. Yah, kalau dia jadi Asahi pun dia tidak akan menegur orang yang memaksanya menjadi wakil ketua.

Lama sekali. Asahi mulai merasa tak nyaman. Sampai-sampai Jaehyuk menunduk, menatap ujung sepatunya.

"maaf.." ucap Jaehyuk pelan.

Asahi berhenti melakukan kegiatannya. Ia tidak menyangka kata itu terucap dari belah bibir Jaehyuk.

Asahi perhatikan bahwa hanya tinggal mereka berdua di dalam kelas. Mashiho tidak tahu ke mana, tidak memberitahunya sama sekali.

"maaf telah memaksamu untuk jadi wakil.." ulang Jaehyuk dengan penuh penyesalan.

Jaehyuk menghela napas, "aku hanya tidak tahu lagi cara seperti apa yang harus aku lakuka untuk membuatmu melihatku.." nadanya lirih.

Asahi menoleh arah lain, menghindar untuk kemungkinan menatap atau ditatap Jaehyuk.

"Asahi, aku tidak tahu apa salahku kalau kau terus menerus menjauhiku.  Jika memang ada hal yang tidak kau sukai dariku, katakanlah, aku aka merubahnya.."

Asahi tetap diam, membuat Jaehyuk kembali menghela napas. Ia membuka tasnya dan mengambil sesuatu dari dalamnya.

"tadi pagi aku ingin memberikanmu ini, kuharap kau suka.." ujar Jaehyuk pelan.

Asahi masih diam di tempat, sampai pintu ditutup oleh Jaehyuk, baru dia berbalik melihat apa yang ingin Jaehyuk berikan padanya.

Susu pisang...

dan cokelat bar kesukaan Asahi.

"... bodoh,"

.
.
.

Asahi pulang dengan diam. Membuat Mashiho yang berada di ruang tengah kebingungan.

"Asahi?"

"hmm," jawabnya sekenanya lalu berjalan gontai ke arah kamarnya.

Ia mendudukan diri di bangku meja belajar, menaruh tasnya di lantai dan susu pisang serta cokelat bar di atas meja.

Maniknya menatap makanan dan minuman itu. Secarik sticky note tertempel di sana.

Asahi, kau terlihat tampan jika tersenyum :D

-Jaehyuk

"kenapa kau begitu baik? Bahkan ketika tidak ada siapapun yang melihatmu," bisiknya pelan lalu ia tenggelamkan wajahnya pada lipatan tangan di atas meja.

Tidak tahu. Asahi butuh waktu. Ia hanya bingung, tentang apakah ia benar-benar membenci Jaehyuk.

.
.
.

"DEMI TUHAN SUSU PISANG LAGI???"  teriak Asahi begitu ia keluar dari kamar mandi.

Mashiho hampir saja menjatuhkan rotinya. Ia menatap Asahi yang mengacak rambutnya frustrasi.

"ada apa? Kau membuatku takut,"

Asahi menoleh cepat, ia berjalan menghentakan kaki menuju Mashiho yang takut-takut melihatnya.

Jari telunjuknya menunjuk tepat di hidung Mashiho.

"katakan padaku, makanan apa yang kau rasakan saat kau tahu Junkyu Hyung adalah soulmate-mu?"

"p-pizza.."

"dia tidak setiap hari makan pizza kan??"

Mashiho mengangguk takut.

"Haish! Yoon Jaehyuk menyebalkan! Kenapa kau harus minum susu pisang setiap pagi!!" kesal Asahi

Kening Mashiho mengerut. "Asahi.."

"Apa!?"

"siapa katamu tadi?"

Begitu sadar, Asahi mengatup bibirnya rapat. Mashiho menatapnya menuntut jawaban.

Ia menelan ludah dengan kasar, lalu perlahan mundur dengan Mashiho yang kini sudah berdiri dari duduknya.

"a-aku ada kelas pagi! Nanti bisa telat!"

"Kita sekelas, bodoh!"

it is you?

tbc