[✔️] it is you? ; jaesahi

sembilan belas

it is you.

sembilan belas: rumah jaehyuk (2)

Hari menjelang malam. Waktu di rumah Jaehyuk mereka habiskan mengobrol dengan orang tua juga dengan masing-masing di kamar Jaehyuk.

Asahi menemukan banyak hal baru tentang Jaehyuk, juga berhasil mendapatkan foto masa kecil Jaehyuk yang menggemaskan.

Siapa lagi kalau bukan karena sang Ibu?

Sementara Jaehyuk dan Ayahnya hanya bercengkrama singkat tidak jauh dari mereka.

"kamu benar-benar mencintainya, ya?" tanya Ayah Jaehyuk, memperhatikan bagaimana sang anak menatap soulmate-nya dengan lembut dan penuh perasaan sayang.

Jaehyuk hanya menoleh malu, mengusak kepalanya yang tidak gatal. Malu ketahuan oleh ayahnya.

"Ayah juga begitu ketika bertemu Ibumu," Ayah tersenyum, menepuk pelan pundak sang anak lalu berdiri dari duduknya.

"bagaimana kalau kita masak untuk makan malam?" tanya sang Ayah

"ah, benar sekali!" setuju sang Ibu

Asahi sedikit terkejut dengan penuturan orang tua Jaehyuk. Ia menatap Jaehyuk yang kini berjalan mendekatinya.

"kupikir kita akan segera pulang?" tanya Asahi pelan, takut kedengaran orang tua Jaehyuk yang kini berjalan ke dapur.

"tidak mau makan malam bersama?"

"b-bukan begitu. Aku merepotkan, tidak mau!"

Jaehyuk terkekeh, "siapa yang bilang kamu merepotkan?"

Asahi mencebik. Benar sih, tidak ada yang mengatakan bahwa ia merepotkan. Tapi tetap saja, ini pertemuan pertamanya dengan orang tua Jaehyuk.

"habis makan kita pulang," ujar Jaehyuk pelan, mengulurkan tangannya untuk mengangkat Asahi dari duduknya.

"janji?"

"iy--"

"ah, Jae!" panggil sang Ibu, berjalan kembali ke ruang tengah. Tersenyum kecil begitu melihat tangan Jaehyuk dan Asahi yang saling menggenggam.

Asahi reflek melepaskan genggaman karena malu. Jaehyuk hanya terkekeh pelan.

"ya, eomma?"

"kalian menginap saja di sini. Mumpung besok libur,"

"eum.. eomma itu--" ucapan Asahi terhenti begitu menatap manik Ibu Jaehyuk yang mengedip berirama, menunggu kelanjutan ucapan Asahi penuh harap.

Asahi melirik Jaehyuk yang hanya memasang wajah tidak tahu menahu.

Akhirnya, Asahi menghela napas pelan.

"a-aku tidak bawa apa-apa untuk menginap," ujar Asahi pelan.

Manik Jaehyuk mengedip cepat, tidak menyangka hal itu keluar dari bibir Asahi. Dia pikir Asahi akan menolak.

Sedangkan sang Ibu tersenyum, senang sekali.

"kan kamu punya Jaehyuk. Kamu bisa pakai pakaiannya," ujar sang Ibu dengan nada gembira lalu kembali melangkahkan kakinya ke dapur.