delapan belas

12.5K 2.4K 561
                                    

it is you.

delapan belas: rumah jaehyuk




Mashiho terkekeh melihat Asahi yang gugup memegang erat tasnya dan mondar-mandir ke sana ke mari.



Sekarang pukul 9, Jaehyuk berjanji akan menjemputnya pukul setengah 10.




Tapi demi Tuhan, Asahi gugup bukan main dari semalam. Membuat Mashiho kebingungan karena suara bising dari dapur yang pelakunya adalah Asahi sedang membuat susu hangat.




"tenang Asahi.." pinta Mashiho, terkekeh ketika yang lebih muda menoleh dengan dramatis.





"Mashi, bagaimana aku bisa tenang? Aku akan bertemu orang tuanya!"




Mashiho hanya terbahak, apalagi ketika Asahi duduk di kursi makan, dengan tangan memijit kening.





"kalau aku tidak seperti yang mereka inginkan bagaimana?!"




Perut Mashiho sakit! Asahi yang panik adalah yang paling menyenangkan!





Asahi hampir saja menyebutkan sumpah serapah pada Mashiho sebelum bel pintu apartemen mereka berbunyi.





Asahi berlari cepat membuat Mashiho tersenyum melihat punggungnya yang menjauh pergi.




Asahi menatap intercom yang memperlihatkan Jaehyuk melambai-lambai dari luar.




Beberapa detik setelah pintu terbuka lebar, Jaehyuk memeluk erat Asahi yang kewalahan karena serangan tiba-tiba.



"merindukanku?" tanya Jaehyuk jahil yang hanya dibalas putaran bola mata oleh Asahi.



"hei, Jaehyuk!" sapa Mashiho begitu Jaehyuk masuk.



"hai!"



Mashiho kembali tertawa melihat Asahi yang menatapnya penuh was was. Takut Mashiho membocorkan kepanikannya.




"jaga Asahi ya, takut dia pingsan. Hahaha!" Mashiho berlari begitu Asahi akan menendangnya.




"huh? Kenapa? Kenapa?" tanya Jaehyuk kebingungan, menatap dua sahabat itu kejar-kejaran.




"Ayo, pergi!" ajak Asahi setelah berhasil menjitak kuat kepala Mashiho yang kini sedang mengaduh kesakitan.




.
.
.



Asahi menelan ludah kasar begitu duduk di kursi sebelah kemudi. Jaehyuk yang baru saja beberapa detik lalu menutup pintu milik Asahi kini sudah duduk rapi di kursi kemudinya.





"kamu siap?" tanya Jaehyuk, menoleh sebentar ke Asahi yang juga menoleh padanya.




"tidak.."




"hm?" Jaehyuk menatap Asahi.




Wajah Asahi benar-benar terlihat tidak rileks. Jaehyuk terkekeh melihatnya.





Ia pegang tangan Asahi dengan lembut, "tenang, tidak akan terjadi apa-apa. Percaya padaku, hm?"





Asahi menghela napas, lalu mengangguk pelan.



"eum.."




.
.
.




Jaehyuk tersenyum begitu tangannya digenggam erat oleh Asahi yang baru saja keluar dari mobil.




[✔️] it is you? ; jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang