delapan

16.3K 3.3K 1K
                                    

it is you?

delapan: dalam pikiran





Jaehyuk termenung. Masih tidak mempercayai kejadian tempo hari yang membuatnya dan Asahi semakin, uhh, menempel? Entahlah, tapi menurut saksi orang terdekat Jaehyuk bahkan beberapa temen sekelas mereka selalu bersama-masa.





Bahkan Mashiho yang sering bersama Asahi pun malah tidak sering akhir-akhir ini, hanya ketika berangkat kuliah saja.






Mungkin saja karena mereka ketua dan wakil ketua untuk kegiatan kali ini, jadi ada hal-hal yang memang hanya mereka dua yang mengerti.






"tapi bukannya itu terdengar romantis?"







Pertanyaan Seokhwa membuat Jaehyuk menoleh. Seokhwa tersenyum kepada yang lebih muda sementara Jaehyuk hanya menatapnya dengan bingung.







"kau dan Asahi," ujar Seokhwa.





"Hyung--"







"kalau aku satu jurusan dan satu angkatan dengan kalian, pasti aku akan membuat apapun terdengar romantis di penglihatan orang-orang tentang aku dan Yunseo,"




Jaehyuk tertawa. Sementara Yunseo sudah memerah hingga ke telinga.





"Hyung, tanpa begitu pun kalian sudah romantis," protes Jaehyuk





"benar, kah?" tanya Seokhwa sambil menatap Yunseo yang menutup wajahnya malu.






Jaehyuk tersenyum. Jaehyuk tahu Yunseo sudah lama naksir Seokhwa, dan mereka memang sudah bersahabat sejak lama. Siapa sangka Seokhwa dan Yunseo adalah soulmate masing-masing?






Ah, senangnya jika soulmate-mu adalah orang yang kau sukai.







Omong-omong tentang soulmate, Jaehyuk jadi penasaran apa Asahi sudah mendapatkan soulmate sign-nya karena tempo hari dia bertanya kepada pemuda yang lebih tua.






.
.
.





Mata Jaehyuk membulat sempurna. Ia menatap Asahi yang kembali memakan ddeokbokkinya dengan telinga memerah.






"k-kau sudah mendapatkan soulmate sign-mu?" tanya Jaehyuk tidak percaya.






Asahi hanya mengangguk pelan.






Entah kenapa dada Jaehyuk sedikit sesak untuk mengetahui kenyataan ini. Benarkah? Kalau begitu apa artinya Asahi bukan soulmate Jaehyuk?






Eh, tunggu dulu!





"uhh, kalau aku boleh bertanya soulmate sign yang sudah kau dapatkan?"







Asahi memelankan kunyahannya. Melirik Jaehyuk sebentar lalu menelan ddeokbokkinya dengan susah payah.






"uhh.. itu..."





"ah, kalau kau tidak mau mengatakannya juga tidak masalah. hahahaha," ujar Jaehyuk lalu dengan buru-buru melahap bagiannya.






Asahi menatap Jaehyuk dalam diam dan mengangguk setelahnya tanpa mengatakan apapun.






.
.
.





Asahi menatap bayangan Jaehyuk yang melangkah sedikit mendahuluinya. Di bawah sinar lampu jalanan dan semilir angin malam, Asahi diam-diam tersenyum mengabadikan momen hari ini.







Punggung Jaehyuk terlihat begitu lebar, dengan rambutnya yang mulai sedikit memanjang, Asahi menganggumi penglihatannya yang semakin indah berkat bantuan cahaya bulan.








Jaehyuk menoleh pelan, mendapatkan Asahi tersenyum padanya.






"kenapa jalannya di belakang?" tanya Jaehyuk.







Asahi hanya menggeleng dan melangkah lebih cepat untuk beriringan dengan Jaehyuk.







Ada sesuatu yang membuat Asahi tidak bisa percaya bahwa akhirnya ia menerima seorang Jaehyuk, yang ia salah pahami perilakunya.







"Jaehyuk.." panggil Asahi





"hm?"






Asahi berhenti begitu mereka sampai di depan gedung apartemen Asahi.





Asahi menatap Jaehyuk yang masih memasang wajah penuh pertanyaan terhadapnya.





"kau suka susu pisang?" tanya Asahi






Jaehyuk yang kebingungan hanya mengangguk. "yah, kau melihatku hampir setiap hari meminumnya," jawab Jaehyuk dengan tawa jenaka.






Asahi ikut tertawa dan mengangguk.





"mm, aku juga suka,"





"huh? Kupikir kau tidak terlalu suka?" tanya Jaehyuk.






Asahi tertawa, "tadinya aku benci sekali karena setiap hari harus merasakannya di pangkal lidahku,"






"oh? Hahaha, kau meminumnya juga setiap hari?" tanya Jaehyuk lagi.






Asahi tersenyum menatap Jaehyuk, lalu menggeleng.





"huh? Kalau begitu kenapa bisa--" Jaehyuk memotong ucapannya.






Ia menatap Asahi yang masih tersenyum. Matanya mengedip dengan cepat, ia menggerakkan tangannya ke arah Asahi, membuat Asahi tertawa.





"selamat malam Jaehyuk, terima kasih sudah mengantarku pulang," ucap Asahi melambai kecil kepada Jaehyuk yang masih termenung dan kebingungan.






.
.
.




Mata Jaehyuk kembali terbuka lebar. Ia menatap jam wekernya. Pukul 6 pagi.





Dia susah tidur semalaman karena memikirkan ucapan Asahi.






Jaehyuk tidak mengerti tolong. Tolong sekali. Jaehyuk terlalu bodoh untuk tahu kode-kode dari orang lain.






Ia mengacak rambutnya dengan frustrasi lalu berangkat dari tidurnya untuk menyikat gigi.






"ah, lihatlah kantung matamu bung," ejek Jaehyuk pada dirinya sendiri.






Ia menyikat giginya sambil menatap cermin.





Pelan-pelan, ia mendengar siulan merdu dan bermain di kepalanya. Matanya kembali terbuka lebar.







Iya, benar! Soulmate sign Jaehyuk adalah dapat mendengarkan nyanyian soulmate di pagi hari!





Dan kalau Jaehyuk tidak salah ingat, hal ini terjadi karena soulmate-nya sudah tahu dan menerima Jaehyuk.






Tapi siapa--





Jaehyuk menghentika aktivitas menggosok giginya begitu ia mendengar dengan jelas suara nyanyian yanh sangat familiar.








Jaehyuk selalu menyukai suara ini.








Dan Jaehyuk yakin sekali siapa pemilik dari suara ini.







"A-Asahi?"





it is you?

tbc

[✔️] it is you? ; jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang