satu

23.1K 3.7K 527
                                    

it is you?

satu: bertemu kembali


Suara langkah kaki mendekat ke salah satu pintu di dalam apartemen itu. Tiga kali ketukan terdengar nyaring namun tidak ada sahutan dari dalam kamar.


"hyung, ayo sarapan!"


"ugh.. ya, aku akan turun.."

Senyumnya merekah lebar. Gigi taringnya menyembul lucu. Sahutan pagi itu membuat mood-nya semakin naik sekian persen.



Ia berjalan ke meja makan, membuka ponselnya yang penuh dengan deretan pesan ucapan selamat.




23 Juli, ulang tahun pemuda tampan ini.


"kau ada kelas pagi?"


Ia menoleh, mendapatkan teman satu apartemennya masih dengan pajama.



"kulihat hyung tidak?"



Pemuda yang lebih tua tertawa lalu duduk berhadapan dengannya.

"selamat ulang tahun, Jaehyuk.." ucapnya memberikan kehangatan pada yang lebih muda.




Senyumnya merekah lebar, "hehe, terima kasih Jihoon hyung!"



.
.
.


"aku duluan ya hyung!" ucap Jaehyuk dengan susu pisang kesukaannya di tangan kiri. Tangan kanannya melambai ke arah dalam, di mana Jihoon sedang mencuci piring.



"iya, hati-hati!"




Jaehyuk kembali tersenyum, membuka pintu dengan semangat barunya pagi ini.




Yoon Jaehyuk, hari ini genap berusia 20 tahun. Ia menantikan banyak hal seru datang padanya.



.
.
.


Asahi tidak mengeluarkan suara apapun dari belah bibirnya. Mashiho pun hanya maklum karena ia tahu betul bagaimana Asahi tidak suka dengan keanehan-keanehan yang disebut soulmate sign.



Nonsense. Menurutnya. Tapi kali ini dia merasakannya.




Asahi tidak ingin mengingat apakah ada salah satu temannya yang kebetulan menyukai susu pisang dan berulang tahun hari ini.




Tidak, tidak. Itu hanya akan membuatnya semakin tidak suka dengan konsep dari soulmate.



Hingga sampai di gedung kampus dan hanya tinggal beberapa meter saja sampai di kelas.



Langkah Asahi terhenti begitu ia melihat sesuatu yang menurutnya sangat tidak memungkinkan.


Mashiho bingung keheranan, tapi kemudian maniknya mengikut ke arah mana Asahi melihat.



"Jaehyuk! Selamat ulang tahun!" ucapan nyaring itu benar-benar jelas terdengar di telinga Asahi dan Mashiho.



Yang memperparah keadaan bukan hanya itu saja, tapi juga kenyataan bahwa Jaehyuk tertawa riang sambil menyedot susu pisangnya.




Dan detik itu Asahi berani bersumpah ia benar-benar membenci semua yang terjadi di depannya juga pada indera pengecapnya.


"Mashi, aku sepertinya akan bolos hari ini.." ucapnya pelan namun masih terdengar oleh Mashiho yang menoleh cepat dan mencoba menahan langkah Asahi.




"Asahi! Hei!"


Tanpa sadar bahwa beberapa orang memperhatikan, termasuk Jaehyuk yang melihat bagaimana Mashiho mengejar Asahi hingga pemuda mungil itu menyerah.



Jaehyuk diam. Masih menatap pundak Mashiho yang turun karena menyerah dengan sahabatnya yang keras kepala.



"Asahi masih membencimu?"


Jaehyuk menoleh, tersenyum lalu mengendikan bahunya.

"aku bahkan tidak tahu kenapa dia membenciku. Ayo kita masuk, Yunseo.."



.
.
.


Kenapa harus Jaehyuk? Dari sekian juta manusia di dunia kenapa harus seorang Yoon Jaehyuk?


Asahi menghempaskan pintu kamarnya, merebahkan tubuhnya menghadap langit-langit kamar.



Ia menarik napas dalam, mencoba untuk menenangkan dirinya.



"tidak, itu hanya kebetulan.." bisiknya


"benar Asahi.. Itu kebetulan, tidak mungkin dia adalah soulmate-mu.."


Hening.

Asahi menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan gejolak emosi yang naik turun di dirinya.


"kenapa harus dia..." lirihnya

Perlahan, lelehan air mata turun dan Asahi tidak lagi peduli dengan keadaannya pagi itu.

.
.
.

"Mashi!"

Mashiho menoleh. Alisnya terangkat begitu tau siapa yang memanggilnya.

"Jaehyuk! Hei, selamat ulang tahun ya!"

Jaehyuk tersenyum, "terima kasih. Hei, boleh aku tanya sesuatu?" tanyanya.

Mashiho mengangguk, "tentu.."

"uhh, tadi pagi kulihat kau dan Asahi pergi bersama, lalu Asahi pergi. Uhh, dia kenapa ya?"



"ahh--" Mashiho menjeda ucapannya. Ia mencoba mencari alasan yang cukup logis untuk menjawab pertanyaan Jaehyuk.


"dia sakit perut!"

"sakit perut? Memangnya dia sarapan apa?"


Mashiho menegak ludah kasar, "uhh, oh, susu pisang! Ya, susu pisang!"



Alis Jaehyuk terangkat, "dia tidak bisa minum susu pisang?"


"hahaha, iya hahaha.."

Jaehyuk menghela napas lesu, "kalau begitu boleh aku titip sesuatu?"



"huh?"


.
.
.


"Asahi.." panggil Mashiho begitu sampai di apartemen.



Langkahnya ia lajukan ke kamar Asahi yang tertutup rapat.


"aku masuk ya?"


Mashiho menarik kenop pintu dan menemukan Asahi yang tidur membelakanginya.


"Asahi.." panggil Mashiho namun tidak ada jawaban.



Mashiho menghela napas lalu meletakan sebuah plastik berisi obat sakit perut di atas meja belajar Asahi.




"Jaehyuk mengkhawatirkanmu, aku berbohong kau sakit perut dan dia memintaku untuk memberikanmu obat.." ujar Mashiho pelan.


"Asahi..."

Mashiho menghela napas dan berbalik untuk keluar.



tbc

[✔️] it is you? ; jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang