1. Dibalik tembok

155 25 0
                                    

Selamat datang dan selamat membaca :)

Bugh

Bugh bugh

Suara pukulan itu terdengar sangat nyaring bila didengar oleh telinga. Siapa saja yang melihat dan mendengarnya pasti merasa ketakutan. Tidak terkecuali wanita yang sedang sembunyi dibalik tembok sekolah.

"Brengsek"

Bugh

Satu pukulan lagi ditambah di bagian rahang seorang cowo yang sedang diberi pelajaran oleh Gala. Namanya Gala Cyrus, seorang pelajar dari salah satu SMA  bonavit di Bandung yakni SMA Teladan. Siapa yang tidak mengenal Gala? Wajah rupawan dan tubuh yang tegap mewarisi pria itu. Dibalik kesempurnaan yang ia miliki, Gala adalah seorang Most wanted dan seorang fakboy yang memiliki pacar dimana-mana. Paling bodohnya mereka tau Gala memiliki kekasih tetapi mau saja diduakan. Fans Gala juga bertebaran disetiap sudut sekolah Bahkan diluar juga pada ada.

"Akhhh" suara ringisan pria yang terlentang di aspal sekolah karna Gala menginjakkan kakinya pada perut pria itu.

"Gue peringati sekali lagi, jangan pernah sekali-kali Lo mencari tahu tentang kehidupan gue apalagi tentang keluarga gue."

"Iya akhhh ampun, gue janji" darah segar keluar dari bibir dan hidung Bisma.

"Bagus"

Gala melangkahkan kakinya meninggalkan Bisma yang sedang meringis. Sebelum Gala berhasil keluar dari lorong itu, Dia merasakan ada sebuah pergerakan dibalik tembok yang sedang ia lewati. Gala Tahu bahwa itu adalah seseorang yang melihat aksinya tadi. Dengan Pelan-pelan ia berjalan menuju tembok itu dan seorang gadis sedang menutup mata dengan kedua tangannya.

"Ya Tuhan lindungilah hambamu ini dari kejahatan para iblis" ujar gadis itu pelan dengan tubuhnya yang bergetar ketakutan.

"Iblis nya ada disini"

"Ha kan, baru aja Mecca berdoa, kok engga dikabulin sih" ujarnya menghentak-hentakkan kaki ke lantai. Ia belum membuka matanya tetapi sudah melepaskan kedua tangannya dari wajahnya.

"Buka mata Lo!" Titah Gala dengan sebuah bisikan ditelinga gadis itu.

Mecca membuka matanya perlahan lantaran Takut apa yang akan ia lihat.

"Apa yang barusan elo liat?"

"Hmmm gu gue ngelihat tadi elo berantam sama seseorang" ia terbata.

"Mau gue lakuin hal yang sama?"

"Ja - jangan dong." Mecca menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Apa Lo mau ngelaporin gue sama kepsek atau kaga?"

"Engga, gue janji gabakal bilangin ke yang lain" Mecca semakin ketakutan saat tubuh pria itu semakin merapat ke tubuhnya.

"Mau ngapain?" Tanya gadis itu mengerutkan wajahnya.

"Cantik juga" blush pipi Mecca memerah.

"Siapa nama Lo? Sepertinya gue baru lihat batang hidung Lo di sekolah ini" Gala semakin mendekatkan wajahnya.

"Ecca eh Mecca Lauren maksudnya" Mecca memegang hidungnya. Pesek

"Gue Gala.Oke, gue pegang janji Lo. Awas aja kalo ada berita atau rumor beredar besok tentang yang tadi" Gala menjauhkan tubuhnya.

"Iya" Mecca menundukkan wajahnya dan memilin-milin tali tas ransel yang sedang dipakai nya.

Gala melihat wajah gadis itu ketakutan dan juga memerah seperti kepiting rebus.  Ia tersenyum dan segera melanjutkan langkahnya meninggalkan gadis yang baru saja Gala ancam.

Setelah melihat Gala pergi, Mecca segera berlari cepat ke arah lapangan yang dimana disana seorang pria sedang kesakitan.

"Lo gapapa?" Tanya Mecca berjongkok menyeimbangkan badannya dengan pria yang sudah duduk itu.

"Gapapa, cuma bibir gue sedikit perih"

"Itu namanya ada apa-apa" Mecca membuka tas ranselnya dan mencari sesuatu.

"Tahan ya!" Ia mengarahkan tissue basah ke wajah pria itu.

"Ish aw"

"Tahan dong, kalo engga dibersihkan bisa-bisa nanti inspeksi jadinya tangan Lo busuk terus di aputasi deh" raut wajahnya sangat serius saat membersihkan darah di bibir pria itu.

"Lagipula kenapa harus berantam sih? Nanti kalo Tante Dewi tau gimana?"

"Makanya Jangan kasitau, Elo kok banyak nanya sih"gerutunya tak mau diam.

"Gue nanya karna gue peduli sama Lo Bis"

"Aw" Mecca menekan tissue dengan keras "kasar banget sih Lo"

"Lo kok hobi berantam sih? Dari kecil kaga pernah berubah"

"Ya sorry"

"Tau ah, gue mau pulang" Mecca membereskan isi ranselnya dan langsung berdiri.

"Lo mau naik apa? Kita bareng aja" Bisma menarik tali sepatu Mecca sengaja agar gadis itu tidak berjalan.

"Lepasin sepatu gue Bisma Kusuma"

"Engga ca, elo masih baru disini dan Lo kagatau jakarta."

"Gue injak juga nih tangan, biar sekalian Lo masuk rumah sakit" Mecca mengangkat sebelah kakinya keatas.

Cowo itu langsung melepaskan tangannya dari tali sepatu mecca dan melihat gadis itu langsung pergi meninggalkannya yang masih terduduk.

***

Jangan lupa segala kritik dan saran!!!

Gala & Mecca Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang