Jangan lupa kasih bintang dan sarannya!!
Pelit dosa lho.
Happy reading 💚
Hujan rintik-rintik terlihat dari jendela kaca yang bertepatan di sebelah ranjang king size pria itu, membuat Udara semakin dingin di pagi hari menarik mata siapapun ingin melanjutkan tidurnya.
Hari ini adalah hari Minggu, Jam sudah menunjukkan pukul 06.00 WIB. Cowo itu masih sibuk bergelut dengan selimut berwarna cream nya.
Tok tok
Tok tok
Ketukan di pintu semakin keras membuat Gala merasa geram. Siapa yang berani mengganggu tidurnya sepagi ini. Bukankah ia selalu mengancam para maid untuk tidak membangunkanya jika tidak Gala sendiri yang bangun.
Tok
Tok
Lagi, ketukan dan kenop pintu yang di putar dengan keras semakin memekakkan gendang telinganya. Gala terpaksa menghempaskan selimut yang menutupi tubuhnya ke dasar lantai dan turun dari ranjang segera berjalan sempoyongan ke arah pintu. Gala berjanji, siapapun yang berani membangunkanya sepagi ini akan melemparkan orang tersebut ke kolam renang dari atas balkon kamarnya.
Ceklek
"Kamu kok kebo sih, Oma sudah lama berdiri disini." seorang wanita yang sudah lanjut umur menarik kuping Gala ke atas. Tapi siapapun melihat penampilan wanita tersebut pasti terkagum-kagum. Karna Gaya pakaiannya yang modis tidak ketinggalan jaman dan tidak lupa juga selalu memakai bando di rambut sebahunya yang bergelombang, sama sekali tidak di ikat atau di sanggul. Padahal sang Oma sudah berumur 60 tahun.
"Aduh sakit Oma." Rintih Gala. Kenapa jeweran sang Oma sakit sekali. Sudah gala pastikan, kupingnya pasti sudah memerah saat ini.
"Kamu tidak berubah sama sekali, sejak Oma pindah ke tempat Tante kamu" ujar Oma Lila, masih menarik kuping Gala masuk kedalam kamar.
"Kenapa Oma baru ingat pulang? Maunya Oma tetap tinggal bareng Tante Wina." Kesal Gala pada sang Oma, setelah meninggalnya sang putri, Oma Lila pindah ke rumah purltri keduanya. Takut jika membebani sang menantu.
"Kamu tidak senang Oma kembali?"
"Oma galak, cerewet lagi" kembali cowo itu merebahkan tubuhnya ke kasur.
"Dasar cucu durhaka." Lila berjalan ke arah meja belajar Gala untuk membereskan setiap buku-buku yang berserakan.
"Walaupun Oma galak, Gala juga rindu kok sama Oma hehe"
Gala sudah memeluk wanita itu dari belakang seraya memperhatikan wajah serius Omanya. Sangat mirip dengan sang mama jika dilihat dari samping. wajah tirus, hidung yang mancung dan iris mata hajel keturunan bule. senyum manis selalu terlihat di wajah sang nenek.
"Oma juga rindu" Lila berbalik dan mendekap sang cucu, ia sangat rindu pada Gala. Cucu satu-satunya, peninggalan sang putri.
"Oma jangan nangis!" Ujar Gala saat ia melihat air mata sang Oma jatuh.
"Oma hanya terharu sayang, tidak terasa kamu sudah semakin dewasa. Semakin kesini wajah kamu sangat mirip seperti Ningsih." Lila menangkup wajah gala dengan kedua tangan yang sudah keriput.
Lagi lagi, air mata Lila kembali turun dengan deras. Betapa rindunya ia pada putri sulungnya itu. Sudah dua tahun Ningsih pergi meninggalkan mereka semua, meninggalkan rindu yang sangat dalam.
"Gala juga kembar tak seiras dengan Oma" canda gala mengalihkan perhatian Lila, agar Omanya itu tidak semakin larut dalam kesedihan sama sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gala & Mecca
Teen Fiction~Kita hanya sebatas saudara Tanpa ada kata asmara~ CUPLIKAN: "Emangnya Lo siapa? Ngatur-gatur hidup gue." Cowok itu menghempaskan tangan mungil Mecca dari kakinya yang terluka. "Gu- gue mmm," gagap Mecca tidak tahu harus menjawab apa. "Lo aja engga...