Happy reading 💚
Untuk mengikis rasa penasarannya, Gadis itu berjalan menuju ke arah kamar itu. Pintu tidak tertutup rapat sehingga Mecca dapat melihat bagian tubuh belakang pria yang ada didalam.
Tap tap
Satu langkah lagi menuju pintu itu, tangan Mecca mulai mengarah untuk membuka pintu lebih lebar lagi tapi tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.
Mecca membalikkan tubuhnya dan melihat bik Munaroh sedang memegang sapu dan alat pembersih lainya.
"Ada apa bik?"
"Maaf non saya sedikit lancang. Sebaiknya nona tidak usah membuka kamar tuan muda!" Ujar wanita itu sedikit takut. Karna lancang, memperingati Mecca.
"Kalo boleh tau, kenapa ya bik?" Tanya Mecca sedikit bingung.
"Tuan muda, orangnya dingin dan pendiam non. Selain itu tuan muda juga memiliki kadar darah tinggi, sehingga mudah emosi. Jika ada yang berani masuk kedalam kamar tuan muda tanpa sepengetahuannya akan mendapatkan hukuman. Siapapun tidak boleh masuk ke dalam selain mendiang nyonya besar dan nyonya Lila, yakni Oma tuan muda."
"Gitu ya bik? Padahal kan saya cuma mau kenalan aja bik"
"Sebaiknya jangan dulu non, tuan muda masih baru balik dari luar. Beberapa hari ini memiliki masalah dengan tuan Jidan," pinta bik Munaroh, berharap Mecca tidak keras kepala.
Sedangkan didalam ruangan itu, seseorang mendengar obrolan dua orang wanita diluar kamarnya. Cowok itu tidak mau ribet, dia segera mengambil earphone dari dalam laci. Membuka ponsel dan memasang musik metal yang membuat otaknya sedikit refresh.
Dia terbaring di atas kasur sambil menatap langit-langit kamar yang terlihat abu-abu. Sejenak Pikirannya kacau, memikirkan jalan hidupnya itu kedepan. Tapi setelah itu iris mata layu itu menutup rapat.
***
"Para penumpang yang terhormat, selamat datang di Jakarta, kita telah mendarat di Bandar Udara internasional SOEKARNO-HATTA, kami persilahkan kepada anda untuk tetap duduk sampai pesawat ini benar-benar berhenti dengan sempurna pada tempatnya dan lampu tanda kenakan sabuk pengaman dipadamkan. Berakhirlah sudah penerbangan kita pada hari ini atas nama Garuda Indonesia kapten James, dan seluruh awak pesawat yang bertugas mengucapkan selamat berpisah dan semoga dapat berjumpa lagi di dalam penerbangan Garuda Indonesia lain waktu. Sebelum meninggalkan pesawat, kami ingatkan kembali kepada anda untuk memeriksa kembali bagasi kabin anda agar tidak ada barang yang tertinggal. Para penumpang dengan lanjutan penerbangan silahkan melapor pada bagian layanan pindah pesawat di ruang penerbangan. Terima kasih."
Setelah mendengar pengumuman dari pramugari, Gadis yang sedang memandang keluar jendela itu. Membereskan segala sesuatu barang-barangnya.
Ia berjalan menuju pintu pesawat dan melewati deretan pramugari yang tersenyum terhadap penumpang.
Setelah berhasil menuruni tangga, gadis itu memandang sekitar bandara.
"Huh, setelah sekian lama. akhirnya aku kembali." Gadis itu tersenyum tidak sabar menjumpai orang yang sangat ia rindukan.
Gadis itu sudah sampai di ruang tunggu, dia membuka tas untuk mengambil ponsel untuk mengirim pesan pada seseorang.
Gue udah nyampek bandara Sukarno Hatta, bentar lagi pesawat menuju Bandung. Connecting Flight.
Lo jemput gue di bandara ya!! :)
Jangan telat.
Tidak terlalu lama menunggu, balasan seseorang di sebrang sana telah masuk.
Hem.
Gadis itu menggelengkan kepalanya, orang yang ingin ditemuinya masih sama seperti satu tahun lalu. Bersikap dingin dan cuek, tapi diam-diam memperhatikan dan menjaganya jika ada orang lain ingin melukainya.
***
"Huh, akhirnya selesai juga" Mecca mengucek matanya yang memerah dan meregangkan otot-otot tangannya. Pengal yang dirasakannya, duduk dalam kurung waktu yang cukup lama di kursi yang membuat pantatnya kebas.
Menyelesaikan tugas dan membuat ke dalam makalah adalah tugas yang sepele bagi Gadis itu, tapi mengenai sejarah-sejarah membuat matanya Mengantuk dan ingin segera memeluk guling untuk mengistirahatkan otaknya sejenak.
Menyusun buku sesuai jadwal untuk pelajaran besok kedalam tas ranselnya. Setelah itu mengembalikan buku-buku ke atas rak buku yang telah tersedia didalam kamar itu. Setelah sampai di rumah ini, Mecca diberikan fasilitas lengkap oleh Jidan. Tidak hanya itu, Mecca juga diberikan kamera yang luas dan megah seperti kamar seorang putri kerajaan.
Kamar luas yang dilengkapi dengan tempat tidur berukuran besar, sofa mini dan perpustakaan mini yang di isi dengan Novel-novel.
Melihat warna cat kamar dan seisi ruangan yang didominasi dengan kepemilikan wanita, sepertinya ruangan itu pernah ditempati wanita muda seperti Mecca.
Tidak mau ambil pusing entah siapapun pemilik kamar ini. Yang terpenting dia harus keluar sebelum para cacing didalam perutnya mengoceh, agar bisa tidur nyenyak gadis itu segera keluar kamar untuk mengisi perutnya yang kosong.
Sesudah menutup pintu kamarnya, Mecaa membalikkan badan dan menoleh ke arah kamar itu. Selalu penasaran itulah Mecca. Pintu itu sudah tertutup rapat tidak seperti tadi saat ia melihat pintu itu terbuka untuk pertama kalinya saat dia memijakkan kaki di rumah ini.
Sekali lagi Mecca mengingat atas larangan yang diberi oleh bik Munaroh, agar tidak membangunkan singa yang tidur. Gadis itu menghembuskan nafas dan kembali ke tujuan awal untuk pergi ke dapur.
***
Setelah cowok itu mendapat pesan dari gadis yang ditunggu-tunggunya selama ini. Dia bergegas kembali memakai jaket dan mengambil kunci.
Kali ini ia tidak mau membawa motor melainkan ia ingin mengendarai mobil untuk menjemput gadis itu. Jika ia membawa motor pasti gadis itu akan mengomel dan tidak mau naik motor. Takut make up dan tatanan rambutnya rusak.
Sebelum cowok itu berhasil melewati tangga menuju pintu keluar, dari pijakan tangga terakhir dia melihat ada seorang gadis sedang memasak di dapur. Tidak seperti biasanya bersikap masa bodoh dan tidak peduli, kali ini cowok itu penasaran. Ingin sekali dia melangkah dan menghampiri dan melihat, entah siapa gadis itu.
Tapi suara bergetar dari saku celana cowok itu, pertanda pesan masuk dari dalam ponselnya.
Gue udah sampe.
Tunggu, jangan kemana-mana!
Gue otw.Setelah membalas pesan itu, dia kembali ke niat awal untuk menjemput seseorang di sana.
***
-To be continue-
Akhir-akhir ini otak gua kagak encer 😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Gala & Mecca
Roman pour Adolescents~Kita hanya sebatas saudara Tanpa ada kata asmara~ CUPLIKAN: "Emangnya Lo siapa? Ngatur-gatur hidup gue." Cowok itu menghempaskan tangan mungil Mecca dari kakinya yang terluka. "Gu- gue mmm," gagap Mecca tidak tahu harus menjawab apa. "Lo aja engga...