12. Mecca takut

54 9 0
                                    

Happy reading 💚

Tubuh Mecca tegang seketika saat melihat kejadian itu, dia sangat takut nonton film horor. Tiba-tiba iblis yang dilayar itu membunuh dengan cara mencekik wanita itu. Mecca terkesiap berteriak di kursinya.

"Aaa....." Suara gadis itu menggema di dalam ruangan bioskop.

Hanya sebentar saja mereka menatap kebelakang, tepat pada kursi belakang paling pojok dimana tempat Mecca dan Gala duduk. Semuanya langsung fokus kembali pada layar lebar di depan.

"Lo engga papa?" Tanya gala yang melihat wajah ketakutan Mecca dengan cahaya dari depan.

"Gal, gue takut. Gue takut nonton film horor. Gue takut" Mecca terisak menutup matanya dan menggoyang-mengoyangkan tangan Gala.

"Sttt, gue disini buaya Lo" cowok itu menenangkan Mecca dan memeluknya dari samping.

"Kalo Lo engga tahan lagi, kita keluar ok?" Ujarnya mengelus Surai rambut sebahu Mecca dengan lembut.

Mecca hanya menganggukkan kepalanya tidak sanggup lagi untuk mengeluarkan kata-kata, karna mulutnya sudah bergetar ketakutan.

Segera Gala merangkul Mecca dan membawa gadis itu keluar dari studio bioskop.

"Minum dulu!" Ujarnya setelah mereka duduk diluar, di kursi panjang yang disediakan bioskop tersebut.

"Sudah tenang?"

"Masih sedikit takut"

"Lo tarik nafas dari hidung terus buang secara pelan-pelan dari Mulu" Gala memperagakan pergerakan saat menarik nafas. Dari hidung dan mengeluarkan dari mulut secara perlahan. Dan gadis itu langsung mengikuti perintah Gala.

"Lo gapain sih ngambil tiket film horor gini?" Tanya Mecca setelah nafasnya mulai teratur.

"Sorry, gue pikir Lo engga takut"

"Gue takut ga lihat pembunuhan-pembunuhan gitu. Gue trauma" mata Mecca kembali meneteskan air mata.

"Trauma?" Tanya Gala penasaran.

"Gue trauma, dulu disaat gue berumur delapan tahun-

Flashback on

Gadis kecil itu mendribble bola basketnya berkali-kali dan mencoba memasukan kedalam ring untuk kesekian kalinya, tetapi tetap saja tidak berhasil. Sekali lagi, Mecca tetap mencoba. Dia melemparkan bola itu dengan keras sehingga menyebabkan bola keluar dari arena bermain anak menuju jalan raya.

Mecca keluar dari pagar bambu taman itu dan mencoba mencari bola tersebut.

"Nah itu dia" Mecca tersenyum dan berniat mengambil bola dari dalam paret dipinggir pasar.

Tiba-tiba saja seorang wanita mengambil dan masuk kedalam kolong tersebut dan memberikan bola basket itu  pada Mecca, "ini sayang" ujarnya tersenyum, senyum miring. tapi tiba-tiba saja wanita itu menarik bola itu dan tangan Mecca. Membawa gadis kecil itu secara paksa masuk kedalam mobil hitamnya.

"Tol hmpttt" mulut Mecca di tutup dengan tangan wanita itu.

"Kamu diam atau saya potong tangan kamu!" Ancam wanita itu setelah mereka masuk kedalam mobil.

"Tidak Tante, tolong ecca. Ecca takut" tubuh kecil itu sudah gemetar ketakutan.

"Aku ingin membunuhku dan membuat perempuan itu hancur seketika, ketika ia melihat tubuh putri kecilnya mati mengenaskan." Wanita itu tertawa keras seperti seorang psikopat kejam mengarah kan pisau belati yang sangat tajam pada leher mecca.

Gala & Mecca Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang