Spam dikolom komentar dung 😭😭
Gala dan Mecca jadinya bertepi di depan ruko yang berada di pinggir pasar, karna tadi di minimarket mereka mendapat sedikit masalah.
Flashback on
"Hati-hati dong mas" ujar Alea memperingati saat ia merasakan seseorang menyenggolnya dengan sengaja.
"Eh maaf ya dek, saya tidak sengaja" ujar pria itu tersenyum. Bukan senyum manis yang ia tunjukkan melainkan senyum sinis yang terpampang jelas di bibir pria itu.
Pria itu berpakaian serba hitam, jaket kulit hitam menutupi tubuh pria itu dan kaca mata serta topi yang bertengger di kepalanya sehingga Mecca tidak dapat melihat dengan jelas wajah pria misterius itu. Mecca hanya melihat sepintas senyum sinis itu.
Mecca merasa ada yang tidak beres dengan pria itu, Mecca takut. Dia sendirian karna Gala sedang masuk kedalam minimarket tempat mereka berteduh membeli secangkir kopi panas untuk menghangatkan tubuh kedinginan mereka akibat sempat diterpa hujan.
"Lo liatin apa? Kok bengong?" Gala sudah berdiri didepannya membawa dua cup kopi panas. "Ini, minum" gala menyerahkan salah satu cup kopi tersebut kepada Mecca dan satunya lagi untuknya.
"Engga, tadi gue lihat seseorang berpakaian serba hitam. Dia nyenggol gue"
"Sekarang dia dimana?"
"Engga tau, waktu lo datang. Tiba-tiba dia pergi dengan buru-buru"
"Sekarang Lo ikut gue" tiba-tiba gala menarik tangan kananya menerobos hujan untuk pergi mencari tempat perteduhan lain.
"Kemana? Ini hujan" Mecca mengangkat tangan kirinya keatas menutupi kepala berlindung dari besarnya rintik hujan yang menjatuhi dikepalanya
Flashback end
"Lo basah ca" gala melihat Mecca dengan pandangan merasa bersalah.
"Iya, tapi elo juga" gadis itu memeras rok bagian bawahnya berharap air yang menempel di pakainnya berkurang.
"Nih pake" Mecca merasakan sebuah benda membebani tubuhnya. Ternyata Gala menyampirkan jaket jeans pria itu.
"Tapi Lo juga butuh Gal" ia mendongakkan wajahnya ke atas melihat raut muka Gala yang sedang tersenyum manis dibarengi dengan sisa air hujan yang jatuh dari rambut pria itu. Sangat manis, aura ketampanan Gala semakin bersinar. Mampu membuat setiap orang yang melihatnya luluh dan meleleh seketika.
"Buat lo aja, nanti Lo masuk angin trus sakit. Siapa yang repot coba?"
"Ya bunda gue"
"Lo salah"
"Apanya salah?" Tanya Mecca bingung kemana arah pembicaraan mereka.
"Gue yang repot kalo Lo nya sakit" ujar Gala dengan senyum jahil. Tapi segera memalingkan wajahnya, dia malu sendiri karna menggombal Mecca. Sebenarnya Gala tidak pernah sama sekali menggombal wanita. Tapi untuk kali ini ia mencoba walau terlihat receh. Itu sangat terlihat dari caranya menyusun kata-kata.
Mecca hanya memutar matanya dengan jengah, ia merapatkan Jaket jeans itu pada tubuhnya untuk menghilangkan rasa dingin. Ia melihat wajah Gala dari samping, pria itu menatap hujan yang sedang turun. Menampung air dengan kedua telapak tangannya seperti seorang anak kecil yang tidak pernah bermain hujan.
Tampan
Sudah sering kata itu terucap dalam hati Mecca. Rahang yang tegas serta hidung mancung bagai perosotan di taman di kanak-kanak. Ia baru menyadari, ada sebuah tindik di kuping kanan Gala. Rambut basah pria itu cukup berantakan membuat sang empunya menyisir dengan jari tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gala & Mecca
Teen Fiction~Kita hanya sebatas saudara Tanpa ada kata asmara~ CUPLIKAN: "Emangnya Lo siapa? Ngatur-gatur hidup gue." Cowok itu menghempaskan tangan mungil Mecca dari kakinya yang terluka. "Gu- gue mmm," gagap Mecca tidak tahu harus menjawab apa. "Lo aja engga...