16. Pindah Rumah

57 11 5
                                    

Hello semuanya :)

I'm come back.

Jangan lupa divote sebelum baca 😭😭

Happy reading 💚

Didalam Kamar mandi rumah sakit itu dua manusia yang berbeda usia tetapi memiliki wajah yang mirip saling asik mengobrol tanpa berniat segera beranjak dari sana. Kenyamanan dari air hangat menerpa kulit putih keduanya, saling bertukar cerita yang mereka lewati setiap harinya.

Hari ini adalah hari kepulangan Angel dari rumah sakit, membuat wajah Mecca berseri-seri dan bahagia seraya membantu sang bunda membersihkan tubuhnya. Bagaimana tidak bahagia, keadaan bundanya sudah mulai membaik dan sudah diperbolehkan untuk pulang

"Putri kecilnya Bunda udah mulai gede ya?" Angel menoleh kebelakang saat mecca menggosok punggungnya dari belakang.

"Bunda kok bilang kaya itu?" Bukannya menjawab, Mecca malah balik bertanya.

Angel menarik tangan Mecca kehadapannya dan mengelus lembut tangan gadis itu yang masih dibaluti dengan gumpalan sabun mandi. " dulu Saat bunda melahirkan kamu. Bunda sangat bahagia, karna kamu adalah satu-satunya anugerah terindah yang Tuhan berikan kepada bunda. Tangan yang dulu mungil dan kecil ini, selalu bunda cium dan sentuh dengan penuh kelembutan, tidak akan bunda biarkan orang menyakiti . Kini sudah besar dan beranjak dewasa. bisa membantu untuk membersihkan tubuh bunda yang tidak berdaya lagi" air matanya menetes.

"Bunda kok ngomong gitu sih, bunda pasti kuat. Ecca yakin bunda akan sehat dan bisa melihat ecca sukses Hinga dewasa nanti." Mecca menyemangati bundanya.

Mendengar penuturan putrinya, Angel tidak tau harus berbicara apa lagi. Ia sangat bersyukur memiliki putri seperti Mecca, putri kecilnya. Mecca yang dibesarkannya seorang diri hingga menjadi gadis tangguh seperti saat ini, selalu menerima kenyataan bahwa ia tidak memiliki seorang ayah.

Hidup tanpa suami atau ayah dari anak-anak bukanlah sebuah pilihan dan keinginan Angel. Getir manis kehidupan harus tetap berjalan. Orang-orang di sekitar yang tidak mengalami kehilangan pasangan menaruh kekaguman yang luar biasa pada wanita yang menjadi single fighter. Bayangkan saja, wanita itu harus memiliki figur ayah sekaligus ibu dalam satu tubuh. Tapi berbeda untuk Angel, Ia selalu mendapat caci maki dari orang sekitar bahkan dari keluarganya sendiri. Angel selalu dikucilkan karna memiliki anak tanpa seorang suami. Mereka selalu mengatakan bahwa Mecca adalah anak haram yang terlahir dari hubungan terlarang.

Bagi seorang ibu seperti Angel, yang sedang berjuang bernegosiasi dengan perihnya kehidupan, dan yang telah bersedia melampaui separuh perjalanan kehidupan tanpa kehadiran pasangan, resapi bahwa waktu-waktu tersulit akan tergantikan dengan kebahagiaan yang datang dari buah hati dan orang-orang terbaik di sekitar. Karena sebenarnya pemberi cinta terbesar sesungguhnya datang dari diri sendiri.

Bagi anak perempuan, ayah bagaikan cinta pertama yang memberikan gambaran kekuatan untuk menghadapi masalah. Angel tidak pernah sama sekali memperkenalkan Ayah kandung Mecca pada putrinya itu. Ia tidak pernah mengatakan bahwa ayahnya masih hidup atau sudah mati.

"Oke sekarang sudah siap" Mecca memberikan handuk dan pakaian ke tangan Angel " sekarang bunda pakai ini, kita harus segera keluar. Om Jidan sudah terlalu lama menunggu" lanjutnya seraya membantu memakaikan baju hangat pada Angel. Mecca takut bundanya itu kedinginan jika sudah keluar dari rumah sakit menuju ke tempat tinggal mereka yang baru.

***

"Jangan mengerjakan sesuatu yang berat ya, istirahatlah yang secukupnya!" Ujar pria ber jas putih pada Angel.

Gala & Mecca Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang