6. pulang bareng

76 16 2
                                    

Selamat membaca :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca :)

"Gal, Lo langsung ke bescame kan?" Tanya Ringgo seraya mengeluarkan motornya dari arena parkiran yang terhimpit oleh motor siswa lain.

"Ntar gue nyusul, masih ada urusan"

"Pasti ngurusin para tomat-tomat Lo kan, tapikan biasanya elo nongkrong malam sama itu anak-anak. Ini kok jadi siang?"  tebak Bayu menaiki motornya.

"Cabe bay" Ringgo memperingati.

"Pedas dong" canda Bayu yang dihadiahi sebuah pukulan dari Ringgo dikepalanya sama sekali tidak memakai helm.

Gala tidak menyahuti candaan receh dari sahabatnya. Ringgo dan Bayu adalah sahabat Gala, persahabatan terjalin semenjak mereka duduk di bangku SMP. hingga masuk SMA, tidak ada diantara mereka yang mau berpisah. Sebenarnya Gala sih baik-baik aja jika Ringgo maupun Bayu memilih sekolah yang mereka inginkan akan tetapi kedua sahabatnya nya itulah rela berkorban, agar mereka tetap bisa bersama.

Meskipun Bayu dan Ringgo sedikit waras dan tengil, Gala selalu menganggap mereka sahabat rasa saudara. Hanya mereka berdua yang berani bercanda dengan cowo itu. Mereka yang mampu mencairkan suasana disaat Gala memiliki masalah, sebesar apapun itu mereka selalu mendukung dan mensuportnya.

***

"Pelajaran hari ini telah usai, jangan lupa mengerjakan tugas kalian. selamat siang semua" ucap seorang guru di depan sana.

"Baik, Selamat siang Bu" jawab semua siswa serentak yang berada di dalam kelas itu.

"Lo jadi pulang sama Gala?" Tanya Rini menghampiri meja Mecca.

"Kayanya engga deh, malas gue"

"Tapi jarang-jarang loh Gala ngajak cewe diantar pulang"

"Tapi dia memiliki cewe bejibun, gue engga mau jadi korban berikutnya" ya iyalah siapa coba mau jadi cewe Playboy, tapi Mecca tidak memungkiri Gala memiliki ketampanan diatas rata-rata. Jadi tidak usah bingung lagi jika Gala mempunyai banyak fans.

"Itu Gak akan diantar pulang sama dia, palingan dibawa ke tempat-tempat terlarang gitu"

"Masa sih, buktinya kemarin Sisil dibonceng sama Gala"

"Percaya sama gue, udah sering lihat" bela Rini.

"Yaudah yuk, kita pulang. Gak bagus ngomongin orang" Mecca menenteng tas ranselnya seraya berjalan keluar kelas bersama Rini.

Benar saja, Gala menunggunya di depan pos satpam. Mecca merutuk dalam hati " Ca jangan ke Gr-an, manatau dia lagi menunggu gadis lain."

Mecca menghindar dengan cara menyelipkan tubuhnya diantara pelajar lainya yang sedang berjalan ramai keluar sekolah. Gadis itu berjalan lurus tanpa melihat kesamping, Mecca merapalkan doa dalam hati agar Gala tidak melihatnya.

Gala & Mecca Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang