Happy reading 💚
"Kita langsung ke rumah elo Atau ketemu sama yang lain?" Tanya cowok itu. Cowok itu masuk kedalam mobil dan bersiap untuk mengemudi.
"Gue kaga mau balik ke rumah Gal" ujar gadis cantik itu, ya cowok itu adalah Gala.
"Kalo gitu, kita ke cafe dulu"
Gadis itu tidak menghiraukan ucapan Gala, Dia sibuk memperbaiki tatanan rambutnya.
"Rambut gue cantik engga sih?"
"Hem"
"Make up gue masih bagus? Ayu perlu gue bersihin terus gue pasang lagi?" Di mengeluarkan semua perlengkapan make up dari dalam tas kecil yang ditenteng nya mulai dari tadi.
"Udah cantik Jes," Gala jengah atas pertanyaan Gadis yang disampingnya.
"Tapi alis gue udah kehapus, ah gue bagusin lagi. Biar nanti ketemu sama para bocah cantik" Jessica mengarahkan kaca spion kewajahnya.
"Ini kaca Lo kok susah di putar sih? Tapi mobil mahal"
"Jarang gue pakek"
"Pasti keseringan makek motor kan lo,?" Jessica memicingkan matanya, "nanti kalo jalan sama gue, elo harus pakek mobil. Gue kagak mau naik motor."
"Kita udah Sampek" Gala langsung keluar dari dalam mobil, berlari ke pintu yang di seberang untuk membuka pintu Jessica.
Jika Gala pergi meninggalkan gadis itu tanpa membukakan pintu mobil, gadis itu akan marah dan tidak mau keluar dari dalam mobil.
"Makasih sayang," Jessica mencubit pipi Gala dengan gemas.
"Hem"
Gala dan Jessica jalan berdua secara beriringan dengan tangan Jessica yang saling bertautan pada telapak tangan Gala.
Ketika mereka sudah masuk kedalam Cafe, banyak pasang mata yang melihat dengan berbagai ekspresi. Banyak yang kagum atas kedekatan dua manusia itu. Sicowok yang bersikap dingin, acuh terhadap sekitar dengan penampilan yang Maco dan si cewek yang berkulit putih mulus beserta gaya rambut dan stylenya yang kekinian. Sungguh pasangan yang cocok.
"Yang mulia ratu sudah kembali," ujar Bayu tersenyum menggoda. Sudah lama dia tidak mengganggu gadis ini.
"Hai Ringgo" Jessica menghiraukan sapaan Bayu, sebaliknya menyapa Ringgo. Langsung duduk disamping cowok itu.
"Hai, mau pesan apa? Biar gue ambilin" Balas cowok itu hanya tersenyum paksa.
"Hem, bentar lagi. Gue masih capek."
Bayu kesal, "Lo gak nyapa gue Jes? Cuma Ringgo aja?" Tanyanya tidak terima.
"Rugi gue nyapa Lo. Gak guna tau"
"Ini Jes," Gala memberikan satu Cup eskrim yang telah cewek itu pesan tadi sebelum mereka duduk. Gala baru saja datang dari Kasir untuk membayar apa yang sudah ia pesan.
"Makasih ayang beb" balas gadis itu menoel-noel pipi Gala, sedangkan cowok itu hanya mengangguk dan langsung duduk di samping Bayu.
"Gue kebelakang dulu,"
"Eh, cafe ini udah jadi tanggung jawab Ringgo?" Jessica bertanya setelah tubuh Ringgo tidak terlihat lagi.
"Udah, dua bulan lalu" Bayu menjawab dengan antusias "tadinya sih katanya dia nunggu Lo balik. Kita kumpul bareng dulu baru ngeresmiin ini cafe. Tapi karna elo ngundur waktu pulang jadinya gak jadi karna nenek Ringgo keburu meninggal."
"Ooo" Jessica hanya menganggukkan kepala tanpa berniat bertanya lebih lagi. Dia tidak penasaran sama sekali.
"Jadi lo balek ke sini cuman traveling atau berniat menetap kembali disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gala & Mecca
Teen Fiction~Kita hanya sebatas saudara Tanpa ada kata asmara~ CUPLIKAN: "Emangnya Lo siapa? Ngatur-gatur hidup gue." Cowok itu menghempaskan tangan mungil Mecca dari kakinya yang terluka. "Gu- gue mmm," gagap Mecca tidak tahu harus menjawab apa. "Lo aja engga...