21. Curhat

71 4 0
                                    

Hola gais 👋👋
Setelah sekian lama saya kembali wkwk
Jangan lupa votmennya ya!
💜💜💜
Happy reading 💚
💜💜💜

Bias cahaya menelusup dari sela-sela jendela, gorden sedikit terbuka mengakibatkan cahaya secara langsung masuk kedalam ruangan itu. Hal seperti itu sudah biasa terjadi didalam ruangan ini, tidak ada yang berani untuk membangunkanya ataupun sekedar membuka gorden.

Dilihatnya jam weker, Sudah pukul 6.45 wib. Gala menyibakkan selimut yang menutupi tubuh setengah telanjangnya. Mengucek mata agar segera sadar dari kantuk, sebenarnya matanya ingin dimanjakan karna semalam ia harus membujuk Jessica hingga larut malam untuk pulang kerumahnya sendiri.

Tidak seperti hari-hari sebelumnya, terlambat adalah makanan sehari-harinya. Tapi kini ia harus cepat berangkat kesekolah. Ada orang yang harus ia temui. Pacar. Mengingat pacarnya itu, ia tidak menghubunginya dari semalam Sakin sibuknya bersama teman-temannya.

"Kangen" Gala berucap seperti orang gila. "No no. Sepertinya otak gue udah kegeser." Dia menggeleng-gelengkan kepalanya.

Dia segera berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah keluar dari kamar mandi, memakai seragam dan tidak lupa juga memasang arloji hitam ditangannya. Gala segera keluar dari kamar dan berjalan melewati tangga.

"Hahaha"

"Kamu bisa aja sayang"

Gala hendak ke dapur untuk minum segelas susu, tapi ketika mendengar gelak tawa dia memutar balikkan tubuhnya.

Suara ketawa terdengar dari ruang makan. Gala yakin, bahwa wanita yang akan menjadi ibu tirinya sudah tinggal di rumah ini. Seperti apa rupa wanita itu dia tidak tahu dan tidak akan mau tau juga.

Tinggal menunggu tanggal pernikahan papanya dan wanita itu saja. Maka wanita itu sah menjadi pengganti mamanya. Tidak tidak, gala tidak rela sang mama tergantikan dirumah ini.

Tidak sengaja kemarin, Gala mendengar para maid yang berada dirumahnya bercerita bahwa wanita ular itu memiliki anak gadis.

Jika memang benar wanita itu memiliki anak, maka bersiap-siaplah! Gala akan membuat anak itu tidak tahan dirumah ini. Merasa rumah seperti neraka baginya.

"Tuan sedang apa disitu?" Tanya seorang pria baru saja datang dari luar.

"Ngitung nyamuk bertelor." Setelah mengucapkan itu Gala pergi begitu saja.

Theo menggelengkan kepalanya, mengelus dadanya dengan sabar. Anak bos nya itu memang selalu dingin, tidak memiliki sopan santun bahkan kepada yang lebih tua sekalipun seperti dirinya.

Setelah itu pria yang menjabat sebagai tangan kanan Jidan berjalan ke arah ruang makan untuk menemui sang bos.

***

Setelah sampai disekolah dengan keadaan sekolah yang cukup ramai. Gala berjalan dengan pandangan lurus tanpa berniat menjawab sapaan dari senior yang menggodanya didepan kelas-kelas yang dilewatinya.

Seorang gadis dengan tampilan menor langsung keluar dari dalam kelasnya saat melihat cowok itu berjalan dari depan kelas 12 IPS 6.   "Good morning Gala, ini gue bawain bekal buat Lo."

"Gue engga lapar. Makasih." Setelah mengucapkan itu Gala melewati gadis yang berstatus mantannya itu.

Gadis itu tidak mau menyerah, dia berlari mengejar langkah besar Gala. "Tapi Gal, gue udah masak loh. Gue itu dulunya engga tau masak sama sekali tapi pas udah kenal kamu aku belajar masak buat kamu." Ujar gadis itu yang tak lain adalah Chelsea. Chelsea langsung memaksa Gala untuk menerima bontot itu.

Gala & Mecca Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang