3. Sekedar saja

89 25 0
                                    

Sebelum baca, para readers ku yang terhormat silahkan tekan bintang yang berada di ujung kiri paling bawah !!!

"Rin, gue duluan ya" ujar Mecca pada Rini, setelah bunyi lonceng pertanda jam pelajaran sudah selesai.

Rini adalah orang yang paling welcome pada Mecca saat dirinya masuk di dalam kelas XI-IA 3. Bahkan Rini yang meminta kepada wali kelasnya agar Mecca satu bangku dengannya di kelas.Beda dengan cewek-cewek lainya yang selalu memberi tatapan membunuh pada Mecca karna banyak pria didalam kelasnya menggoda Mecca secara terang-terangan. Sehingga gadis-gadis itu merasa tersaingi atas kehadiran Mecca.

"Emang Lo tau jalan pulang?" Tanya Rini ragu pada Mecca seraya menyusun semua alat tulisnya kedalam ransel.

"Yaelah, Lo pikir gue anak SD apa. kagatau pulang." lanjutnya "lagi pula kan ada babang ojek terus Bisma anak kelas sebelah, tetangga gue"

"Jack tetangga Lo ca?" Rini melangkah menuju Mecca yang sudah berada di pintu.

"Ho oh" Mecca mengangguk-angguk kepalanya.

"Jadi Lo udah Deket dong sama dia?"

"Kita memang sahabat dari kecil, gue dan Bisma itu bagaikan perangko dan surat dulunya. Tapi karna gue pindah ke Kalimantan pas SD kita hilang kontak. Jadi sekarang gue dan bunda udah balik kesini lagi. ya jadinya deket lagi tapi kek kucing sama anjing" jelas gadis itu tertawa sambil berjalan keluar kelas. mengingat ia dan Bisma selalu bercecok mulut.

"Enak banget sih Lo, bisa deket sama Bisma. Gue dari dulu udah suka dan ngefans sama tu cowo. Soalnya wajahnya manis banget" Rini mengikuti Langkah Mecca.

"Biasa aja sih, Lo suka sama Bisma?"

"Iya hehehe suka banget nget nget. Bangetnya pake banyak" Rini tersenyum.

"Nanti gue kasih tau sama Jack"

"Jangan dong ca, kan gue malu. Apalah daya gue cuma sebatas remah-remah roti Kong Guan"

"Asal Lo tau ya, Bisma dan Gala adalah Most wanted sekolah ini. Jadi mereka berdua memiliki fans dimana-mana. Tapi ada tapinya juga, Bisma dan Gala itu musuhan. Engga pernah damai, setiap jumpa selalu mengibarkan bendera peperangan"

"Oh ya Gala yang punya motor sport hitam itu kan? Yang penampilannya kaga ada beres-beres nya sama sekali"

"Iya, kok Lo udah kenal Gala?" Tanya Rini penasaran.

"Tadi pagi gue dibonceng"

"WHAT"

"Kuping gue rin" Mecca menutup kedua kupingnya dengan telapak tangannya akibat dari teriakan Rini.

"Eh, wait tunggu dulu" Rini berhenti berjalan "jadi Lo tadi pagi naik motor Gala?"

"Gue bilang tadi apa Rini?"

"Tapi kok bisa sih?" Lanjutnya" soalnya selama ini Gala engga pernah boncengan orang sembarangan"

"Jadi maksud Lo gue orang sembarangan, gitu?" Mecca melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

"Bukan, maksud gue. Meskipun pacar Gala berserakan seperti ikan dilaut. Tapi kalo untuk orang baru dia dingin banget" jelas Rini.

"Mana gue tau, daripada gue telat masuk. Lebih baik gue nebeng"

Mecca tidak mengatakan pada Rini alasan kenapa ia berakhir duduk di jok belakang motor Gala. Bisa-bisa nanti Rini menertawakan nya.

"Ca ca" Rini menyenggol tangan Mecca saat mereka telah hampir sampai di gerbang.

"Hem?" Mecca hanya bergumam masih memperbaiki tali sepatunya yang terlepas.

"Ca itu"

"Apa sih?" Tanya Mecca setelah berdiri.

Gala & Mecca Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang