Vote dulu baru baca!!
Selamat membaca readers accu 😚😚
JANGAN DI SKIP INI BAGIAN PENTING ❗❗
Y-GEN siapa yang tidak mengenal geng satu ini? Y-GEN atau Young Generation bisa dibilang salah satu geng motor paling jumawa di Bandung. Kembali ketahun 90 an sampai sekarang, tak ada geng motor yang lebih garang dan gila daripada Y-Gen. Mereka bukan hanya geng motor tapi juga kriminal. Seringkali merampok rumah-rumah orang kaya serta toko perhiasan. Meskipun kriminal, sebenarnya Y-GEN bukanlah geng motor yang benar-benar buruk. Mereka bekerja seperti Marko pendiri geng tersebut, merampok lalu dibagikan kepada mereka-mereka yang kurang mampu.
Gala Cyrus adalah ketua dari geng motor ini. Gala menjabat sebagai Leader sudah memasuki tahun ke-2. Dinamakan Y-GEN atau singkatan dari Young Generation lantaran gerombolan ini memiliki cukup banyak anggota yang rata-rata masih berusia muda.
Didalam geng Y-GEN ada satu peraturan yang sama sekali tidak boleh dilanggar yaitu semuanya hanya beranggotakan laki-laki, tidak boleh secuil apapun yang dinamakan wanita boleh menginjakkan kaki di posko geng tersebut.
"Siapa yang berani jadi penghianat di sini?" Mata Gala menatap tajam ke semua member geng Y-GEN yang ada di dalam posko. Semua anggota sudah berkumpul.
Semuanya diam, tidak ada salah satu dari mereka berani menjawab pertanyaan dari Gala. Mereka takut pada sang ketua, jika saja mengucapkan salah satu kata salah, siap-siap saja akan menerima sebuah teguran manis. Ya Sakin manisnya mampu membuat wajah hancur dan berakhir di rumah sakit terdekat.
"JAWAB BRENGSEK" gala mengamuk karena tidak ada diantara mereka yang menjawab. Ya tidak adalah, dijawab salah enggak dijawab juga salah.
Kalau boleh memilih pergi atau bertahan, lebih baik pergi dan tidak usah kembali kedalam geng ini. Masalahnya adalah siapapun yang sudah masuk dan jadi member Y-GEN tidak boleh keluar jika jantung sudah tidak berdetak lagi dan urat nadi telah terputus. Terkecuali ketua dan sang pendiri yang bisa mengeluarkan anggota tersebut. Kejam? Ya geng ini memang kejam, jika tidak ingin masuk kedalam dunia mereka maka jangan sekali-kali berani mencampuri urusan geng Y-GEN.
"Em tidak ada salah satu diantara kita yang berani melakukan hal tersebut Gal" jawab Ajun yang sedang berdiri dibarisan paling pinggir dengan sedikit takut.
"Jadi kenapa Bisma mencoba mencari tahu tentang keluarga gue?" Ujar Gala geram menarik rambutnya.
Selain bermusuhan di sekolah, Gala dan Bisma adalah musuh bebuyutan di arena balap dan jalanan. Bisma juga seorang anak geng dari Black club'. Mereka berdua selalu bersaing menjadi sang juara. Tetapi Gala lah yang paling sering mendapatkan sebuah kemenangan. Hal itu yang selalu membuat Gala tidak terima atas kekalahannya.
"Oke, jika kalian tidak ada yang mau mengaku. Gue sendiri yang bakal turun tangan"
Semua orang mengangkat kepala masing-masing dan saling melihat antara satu sama lain. Setelah itu mereka merasa lega karena Gala sudah pergi keluar dari rumah yang mereka jadikan sebuah tempat berkumpul.
***
"Gala" panggil Jidan saat melihat Gala masuk ke rumah dengan penampilan urakan tidak ada beres-beresnya.
"Darimana saja kamu?" Jidan segera berdiri dari sofa dan meletakkan koran yang dibacanya segera menghampiri Gala.
"Gala kekamar dulu" Gala segera menaiki tangga tanpa berniat menunggu sang papa angkat bicara.
"GALA" teriak Jidan dari bawah tangga berharap anaknya itu mendengarnya. Tapi naas Gala langsung masuk ke kamar dan mengunci pintu dari dalam.
Jidan menarik rambutnya dengan emosi, kenapa ia memiliki seorang anak seperti Gala. Selalu saja darah tingginya naik dalam menghadapi sikap Gala yang selalu pembangkang. Belum lagi Jidan dipanggil kesekolah karna kelakuan Gala yang sering berkelahi dan tidak masuk sekolah. Tidak hanya itu, Gala juga pernah beberapa kali ditahan polisi karena melukai orang di arena balap.
Jidan tidak tahu darimana sikap pembangkang dan berandal Gala turun. Selama ini ia tidak pernah sekalipun memukul dan melukai orang. Jidan juga tidak pernah memasuki geng motor atau geng semacamnya, tapi beda dengan Gala yang sangat gigih dalam hal perkelahian.
Selama Ningsih sang istri hidup, Jidan juga tidak pernah berbuat kasar dan sampai memukul. Walaupun Jidan tidak pernah mencintai Ningsih, ia selalu menafkahinya lahir dan batin.
Didalam kamar Gala hanya terdiam sibuk memikirkan segala apa yang terjadi atas hidupnya.
"Ma, Gala kangen" ujar Gala melihat foto sang mama yang selalu ia simpan di dalam dompet.
"Gala rindu tidur dipeluk mama, rindu masakan mama juga" air mata pria itu menetes tanpa diminta.
Percayalah gala juga seorang manusia memiliki hati yang sensitif jika dilibatkan dengan orang-orang yang disayangi. Mengingat segala kenangan yang ia lalui bersama Ningsih membuatnya selalu sedih dan diam-diam menangis didalam kamar agar tidak ada satu orangpun yang tahu bahwa ia memiliki kelemahan. Kelemahannya adalah Ningsih, sang mama yang sudah pergi jauh dan tenang di alam yang berbeda dengan Gala.
Gala menghapus air matanya dengan cepat tidak mau sedih. Ia membuka seragam sekolahnya berniat ingin mandi, tapi tangannya terulur pada sebuah kain persegi di perutnya.
Gala baru ingat kejadian tadi pagi yang menimpanya. Sebenarnya itu adalah kecelakaan yang kesekian kalinya yang didak berpengaruh sama sekali pada tubuhnya. Karna Gala sudah sering mengalami kecelakaan yang serupa dan berakhir terbaring di brankar rumah sakit. Tapi selalu saja tidak membuatnya tidak jera sama sekali.
"Cantik" ucap gala melihat kaccu yang dipegangnya itu seraya mengingat wajah serius Mecca saat membersihkan luka yang ada di perut bagian bawahnya.
Gala mencium kaccu tersebut walau bau amis tetapi masih ada tinggal khas bau lavender yang menempel di benda tersebut. Pria itu mencium dalam-dalam, wanginya sangat menenangkan pikiran.
Gala tersenyum sendiri mengingat wajah Mecca saat pulang sekolah tadi. Sebenarnya Gala memang sengaja mengarahkan pandangan pada Mecca. Berniat menjahili gadis itu dan berniat juga menunggu Mecca agar mengantarkannya pulang, tapi belum saja Mecca sampai di depan motornya. Sisil yang berpenampilan bak seorang cabe datang menghampirinya langsung saja mencium pipi Gala menaiki motor hitamnya itu.
Tidak mau ribut dengan wanita itu karena akan mengundang banyak pasang mata, Gala segera menancapkan pedal gas motornya dan meninggalkan wajah kecewa Mecca di belakang.
Gala merasa bersalah, seharusnya ia membonceng mecca dan bukan Sisil. Wait tunggu itu kebalik bego. Bukanya sisil pacar Gala? Tapi mudah saja bagi Gala menyingkirkan Sisil dan memutuskan hubungan mereka secara sepihak. Mecca baru beberapa hari kenal dengannya tapi gadis itu mampu mengotak-atik isi pikiran gala.
Gala tidak mau memperpanjang pemikirannya yang rumit dan segera berlalu kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak lupa juga ia membawa benda yang bermotif batik tadi untuk mencucinya dengan tangan sendiri.
***
Kasih aku semangat dong buat lanjutin ceritanya 😑
KAMU SEDANG MEMBACA
Gala & Mecca
Teen Fiction~Kita hanya sebatas saudara Tanpa ada kata asmara~ CUPLIKAN: "Emangnya Lo siapa? Ngatur-gatur hidup gue." Cowok itu menghempaskan tangan mungil Mecca dari kakinya yang terluka. "Gu- gue mmm," gagap Mecca tidak tahu harus menjawab apa. "Lo aja engga...