Kalian semua menganggapku wanita yang jahat dan licik, itu karena kalian nggak tahu. Jika kalian tahu alasannya, pasti kalian akan menatapku iba. Gue nggak pernah mengharapkan belas kasian orang lain.
-Larisa Kanaya-
_________________Pelajaran olahraga adalah pelajaran yang paling gue sukai karena nggak perlu mikir berbagai rumus teori yang bikin pusing tuju keliling. Gue duduk dipinggir lapangan sambil membolak-balikkan bola dengan lesu, entah kenapa olahraga kali ini bikin gue males. Padahal gue nggak lagi pms, ck ya iyalah kan gue lagi bunting bego!
Pritttt! Suara peluit Pak Dika bikin gue kaget. Seketika gue ikut anak-anak yang lain berkumpul di tengah lapangan.
"Hari ini kita bakalan adu kecepatan dan kefokusan dengan lari estafet. Sudah tau kan cara mainnya?" Tanyanya dengan suara lantang.
"Sudah pak." Sahut kita serempak.
"Oke sekarang silahkan cari tim kalian masing-masing." Perintah pak Dika.
Semua cewek berbondong-bondong kepingin masuk ke tim Doni. Sok kegantengan banget tu anak dikerumunin cabe-cabean.
"Woy Ris lo masuk tim gue yak?" ajak Doni. Cih males!
"Ogiah, gue mau masuk timnya Bowo begeng. Lagian tim lo udah penuh."
"Udah gampang ntar gue urus." Yah akhirnya gue masuk timnya Doni.
"Ris lo kan jago lari, jadi ntar lo main terakhir aja."
"Oke." ucapku mantap, gue yakin bisa masuk finish duluan. Semangat Risa! Gue ambil posisi.
Mulai! Prittttt~
"Tongkat"
"Yak"
"Tongkat"
"Yak"
"Tongkat"
"Yak"Doni berlari ke arah gue menyerahkan "Tongkat!"
"Yak!" Gue berlari mengerahkan semua tenaga gue. Gue harus menang, selalu menang. Hampir sampai, kurang sedikit lagi.
Dan
Brukk, gue terjatuh tak sadarkan diri. Terakhir kali gue cuma bisa denger suara Doni memanggil nama gue dengan khawatir sebelum gue melayang entah dibawa kemana.
Gue terbangun karena mencium aroma aneh. Ketika gue sadar "Goblok, kaos kaki lo bau bangke." Gue tampol kepala Doni. Bego, orang pingsan bukannya di kasih minyak kayu putih malah dikasih kaos kaki bau tai babi.
"Gue fikir lo suka aromanya." Ucap Doni sambil cengengesan, yang ada gue bisa mati keracunan karena gagal napas. "Bowo, monic come here!" Perintah Doni sok inggris. Gue lihat 2 kucrut itu bawa semangkok bakso dan es teh.
"Nih, gue beliin lo bakso sama es teh. Gue tau lo pingsan karena kelaperan kan? Kalau perlu gue suapin deh." Doni sok perhatian, idiw.
Segera gue srobot mangkuk bakso itu. "Gue bisa makan sendiri." Ketika mau gue sruput kuahnya tiba-tiba mangkok gue asal disrobot seseorang. Gue kira itu Doni yang kagak ikhlas ngasihnya ternyata...
"Kenapa nggak bawa gerobak baksonya sekalian kesini?" ucap pak Dika sambil menjewer telinga Doni.
"Aduh pak sakit, malu diliatin temen-temen pak."
"Kalau mau acara makan-makan dikantin jangan di uks, dah sono pergi! Biar Risa bisa istirahat."
"Iya-iya pak, galak banget."
Bakso gue melayang deh dibawa Doni keluar, kagak jadi makan. Apes banget.
Bu Tantri selaku penjaga uks dateng. "Saya mau bicara sama kamu."
"Bicara aja buk santuy."
"Tadi saya sempet meriksa kondisi kamu."
"Ehem." Gue masih setia dengerin bu Tantri ngomong sambil nyeruput es tehnya Doni yang ketinggalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY
Romance🚫Dilarang plagiat cerita ini dalam bentuk apapun!! Sinopsis : Awalnya kehidupan Ramayana baik-baik saja sebelum mengenal cewek gila seperti Larisa yang terus mengincarnya untuk dijadikan pacar. Jelas Rama merasa risih, karena dia sudah mempunyai ke...