27. Kesalahan Fatal

26.1K 1.2K 240
                                    

Biar gue semangat nulis membagi kisah Larisa, vote sebelum baca dan komentar setelahnya. Jangan jadi pembeca gelap ya :)

________________

Rama berkemas memasukkan pakaiannya didalam koper, hari ini adalah keberangkatannya liburan ke Bali bersama Nafisya.

"Rama." Panggil Risa takut-takut.

"Hm." Rama hanya berdehem menanggapi Risa, dia tidak peduli dan malah sibuk mengurusi barang bawaannya.

"Perasaan aku nggak enak Ram, mending kamu batalin aja pergi liburannya."

Rama mencelos tidak suka, sudah dia duga Risa tidak akan mengizinkannya pergi begitu saja apalagi pergi dengan Nafisya.

"Cemburu?" Tanya Rama. "Kamu udah janji. Bahwa kamu nggak akan mengekangku, kamu akan hilangin sifat posesifmu itu. Tapi sekarang kamu malah cemburu buta seperti ini membuatku risih."

"Bukan seperti itu Ram, maksutku--." Risa terdiam.

Benar dia cemburu, apa salah jika seorang istri merasa cemburu kepada suaminya? Apalagi suaminya itu akan liburan berdua bersama wanita selingkuhannya.

Banyak fikiran negatif berkecamuk dalam otaknya, mengenai apa saja yang mungkin mereka lakukan disana lebih dari sekedar bersenang-senang atau mungkin tidur bersama di penginapan. Bisa saja mereka melakukan perbuatan terlarang mengingat keduannya saling mencintai.

"Aku takut di rumah sendirian." Cicitnya. "Kalau semisal tiba-tiba aku mules mau lahiran gimana? Aku minta bantuan siapa?"

"Kamu tinggal telfon Mama, dia pasti mau mengantarkanmu kerumah sakit." Rama bilang Mamanya? Yang ada sebelum nyampek rumah sakit Risa udah mati duluan karena dicekek sang mertua. Ratnakan benci banget dengan menantunya, mana mau dia bantuin Risa.

"Tap-tap, tapi-"

Rama berjalan melewati Risa dengan membawa kopernya. "Aku mau berangkat sekarang."

"Ram aku mohon kamu jangan pergi." Risa berjalan mengejar Rama sampai di depan pintu rumahnya.

Risa menahan lengan Rama. "Aku mohon." Kali ini Risa berharap Rama mau menurutinya.

Rama menutup matanya sembari menghela nafas berat. "Lepasin Ris!" dia menyentak tangan Risa mendorongnya hingga Risa terjerembab jatuh.

"Ahhh." Risa sedikit meringis ketika bokongnya menyentuh lantai.

Rama sedikit terkejut dengan apa yang barusan dia lakukan, merutuki perbuatannya. "Maaf. Tapi aku harus pergi sekarang!"

Tanpa berniat membantu Risa berdiri, dia malah melenggang pergi memasuki mobilnya. Meninggalkan Risa yang tertegun menatapnya dengan sendu.

Jadi beginilah akhirnya. Ditinggal, dicampakkan dan di abaikan, lagi.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Brummm...brummm...bruumm.

Risa mendengar suara mobil terparkir di pekarangan rumahnya. Dia yang lagi termenung disofa seketika beranjak berdiri.

Itu pasti Rama, batinnya. Rama kembali untuknya. Risa nampak sumringah, dia berjalan untuk membukakan pintu rumahnya.

Ceklek.

"Andre." Risa menutup mulutnya tidak percaya, kenapa mantan pacar psikopatnya ada disini? Huufft, padahal dia berharap Rama yang datang.

"Ngapain lo kesini?" tanya Risa sinis. "Kalau lo kesini nyari Rama, dia nggak ada." Risa tahu kalau Andre ini sepupunya Rama. Awalnya Risa terkejut mengetahuinya pada saat pernikahan lelaki itu datang ikut menjadi saksi.

MY BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang