18. Sepupu Sialan!!

13.4K 822 50
                                    

Doni berjalan menelusuri lorong sekolah, dia ingin menemui Rama. Hingga Doni sampai di perpustakaan tempat apel Rama bersama buku-buku tebalnya.

"Woyy anak manja!" Rama yang kenal dengan suara menyebalkan itu seketika dia menoleh lalu menarik kerah baju Doni dengan emosi. Bahkan tangan kanannya sudah terkepal ingin menonjok tampang Doni.

"Eitsss, selow bos. Ini perpus bukan arena tinju." ucap Doni santai.

"Ngapain lo nyamperin gue?!"

Doni melepaskan cengkraman tangan Rama di kerah baju seragam sekolahnya. "Gue punya bukti vidio kejadian di club malam."

Rama tertawa sinis. "Maksut lo vidio panas gue lagi gulat bareng Risa di ranjang, hah?" Desisnya mencemooh, Rama merasa jijik mengatakannya.

"Liat aja sendiri bro." Doni memperlihatkan putaran vidio di Hpnya menunjukkan bahwa malam itu ternyata Andrelah yang menjebaknya karena terlihat jelas Andre sedang memapah Rama ke suatu ruangan dan menguncinya dari luar. Sungguh Rama tidak menyangka, sepupunya sendiri telah menghancurkan kehidupannya.

Kalau kalian tanya darimana Doni mendapatkan vidio CCTV itu karena berkat ketampanan dan rayuan mautnya yang berhasil menggoda anak perempuan mucikari pemilik club tersebut, sehingga Doni bisa dengan mudah mendapatkan akses masuk. Doni ingin membuktikan bahwa selama ini tuduhan Rama salah mengenai Risa.

"Lo tau dimana Andre sekarang?"

"Ada di warkop depan sekolah." Doni tau, karena warkop itu adalah tempat dia biasa membolos dan dia kerap kali bertemu dengan gerombolan geng Andre Cs, mantan gebetannya Risa. Jadi kemungkinan besar Andre ada disana sekarang.

Ketika Rama beranjak dari tempatnya ingin menemui Andre, Doni memegang bahunya menghentikan langkahnya.

"Kalau lo menikahi Risa cuma untuk menyakitinya, mending lo lepasin dia. Biar gue yang bahagiakan dia."

Rama menggeram marah mendengar ucapan Doni, se-enaknya saja Doni bicara. Dia tidak bisa mendapatkan Nafisya, sekarang malah pindah haluan menginginkan Risa. Jangan harap! Rama tak akan membiarkan itu terjadi.

Rama tak menghiraukan ucapan Doni, dia memilih berlenggang pergi dari perpustakaan untuk menemui Andre.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Rama memasuki warkop, mencari keberadaan Andre. Dia menepuk pelan bahu Andre yang sedang menyesap menikmati kopinya. "Ndre bisa kita bicara di luar sebentar."

Andre meletakkan cangkir kopinya. "Bro gue keluar bentar." ucap Andre memberitahu cs-nya disamping.

"Ada apa Ram?" tanya Andre setelah mereka berdua berada di luar warkop.

Bugh! Bukannya mendapat jawaban, Andre malah menerima pukulan keras Rama.

Andre bangkit berdiri sambil memegangi pipi kirinya. "Lo kenapa sih Ram? Tiba-tiba main pukul aja."

"Gue udah tau kalau ternyata lo ngrencanain ngejebak gue di club malam waktu itu. Gue udah liat bukti CCTVnya, lo emang sepupu sialan!"

Rupanya Rama sudah tau kebusukan Andre, nggak ada gunanya dia berbohong lagi.

Andre tersenyum sinis. "Bagus deh kalau lo tau."

"Maksut dan tujuan lo apa, ha?!" Bentak Rama.

"Gue benci dengan semua keluarga lo." Rama mengernyitkan dahinya bingung, masih senantiasa mendengarkan penjelasan Andre yang penuh emosi.

"Asal lo tau, bokap lo itu serakah ingin menguasai semua harta kakek, padahal keluarga gue juga berhak memiliki setengah harta peninggalannya. Mentang-mentang bokap gue hanya anak pungut, dia bisa semena-mena." Andre menjeda kalimatnya, namun beberapa detik kemudian dia melanjutkannya. "Selama ini bokap gue diperlakukan seperti kacung. Bokap lo nggak pernah hargain usaha kerja keras bokap gue. Keluarga gue bener-bener dianggap sampah."

"Kalau lo dendam sama bokap gue, nggak seharusnya lo hancurin kehidupan gue."

"Buah itu jatuhnya nggak akan jauh dari pohonnya. Lo sama aja, bedanya kalau bokap lo serakah sama harta sedangkan lo serakah sama wanita." Andre tertawa sumbang sarat akan kebencian. "Enak banget sih Ram jadi lo. Punya harta melimpah, istri juga akan bertambah."

"Ndre gue atas nama bokap minta maaf. Oma baru aja pergi, gue nggak mau keluarga kita sampai terpecah. Gue akan lupakan semua kejadian yang udah lo lakuin ke gue." Demi keutuhan keluarganya Rama memilih mengalah, dia masih ingin menganggap Andre sebagai sepupunya.

Andre tersenyum licik. "Gue akan maafin lo dengan syarat, lo harus putusin Nafisya untuk gue. Bisa?"

Mati-matian Rama menahan amarahnya. "Sampai kapanpun gue nggak akan pernah lepasin Fisya. Apalagi untuk cowok bajingan kayak lo!"

Andre tertawa. "Hahaha. Gue lupa kalau lo cinta mati sama Nafisya." andre nampak berfikir sejenak lalu melanjutkan ucapannya. "Gue tau kalau hubungan pernikahan lo nggak berjalan sehat. Bagaimana kalau istri lo Risa gue pakek ML? Gue rasa dia lebih menggoda daripada Nafisya." Andre tersenyum mesum.

Bugh, bugh,bugh!

Berkali-kali Rama memukul Andre tanpa ampun, sudah habis kesabarannya.

Bugh!

"Sudah-sudah!" semua orang di warkop keluar untuk membantu menyudahi perkelahian mereka.

Beberapa remaja pelanggan warkop memegangi tubuh Rama agar berhenti memukul. "Lepasin gue."

Rama menatap tajam Andre yang sudah babak belur. "Lo emang nggak pantes menjadi bagian keluarga Mahesa bangsat, cuihh." Rama meludah sebelum dia melenggang pergi meninggalkan kerumunan orang yang keheranan.

Kenapa kedua cecunguk itu ingin memiliki Risa? Seolah-olah wanita itu sangatlah beharga, cih!

_____________________
Note : Kemarin baca komentar kalian ada yang berhasil nebak Andre, ada juga yang nebak Nafisya. Hahaha love you deh pokoknya buat kalian semua readers❤
Jangan lupa tekan bintang ya, dan komentarnya untuk cerita ini.

MY BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang