Harap vote sebelum baca dan komentar setelah baca ya ;)
Happy reading♥
_____________________
Risa sedikit berlari sambil membawa bukunya Rama yang ketinggalan, sebelum Rama memasuki mobilnya.
“Rama huh huh.” Risa berusaha mengatur nafasnya yang memburu. “Ini bukumu ketinggalan takutnya penting.”
Rama mengernyitkan dahinya. “Hari inikan ujian, jadi nggak perlu bawa buku. Jangan lari-larian lagi takutnya jatoh, ntar aku yang repot.”
Risa mencebikkan bibirnya mendengar ucapan Rama. “Yaaakan buku ini bisa kamu pakek belajar sebelum ujian dimulai.”
“Ck, iya siniin bukunya,” Risa menyerahkannya kepada Rama, dia langsung memasukkannya ke dalam tas.
“Gue berangkat.” Tanpa sadar Rama melupakan perjanjian yang telah disetujui.
Risa tersenyum lebar, sedangkan Rama melotot tajam sambil menepuk jidatnya merutuki kesalahannya. Dia baru sadar bahwa dia telah melanggar kesepakatan dengan mengucapkan kalimat pantangan lo-gue.
Risa langsung bersiap mendekat, memejamkan matanya seraya berkata. “Cium Ram.” Perintahnya, dalam hati Risa tertawa girang akhirnya Rama mendapat hukuman. Risa sengaja menutup matanya, karena dia tahu kalau Rama pasti malu jika disuruh mencium duluan.
Risa melirik Rama yang tak kunjung menciumnya. Alhasil Risa menjinjitkan kakinya lalu menempelkan bibirnya ke bibir Rama, mengecupnya sekilas. Rama sediki terkejut dengan tindakan istrinya barusan. Salah Rama juga sih karena sebenarnya dia tadi ingin mencium dahi Risa, tapi nampaknya gelagat Rama sudah diketahui Risa yang mengintipnya tadi karena dia tak sepenuhnya menutup matanya. Perjanjiannyakan cium dibibir, bukan dijidat.
“Semoga lancar ujiannya Ram. Semangat!” ucap Risa dengan lantang sambil mengepalkan tangannya keatas. Fighting!
Rama tersenyum samar melihat kelakuan istrinya, lalu berjalan memasuki mobilnya berangkat ke sekolah. Nyatanya ciuman pagi dan ucapan semangat dari istrinya merupakan moodbooster bagi Rama.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Tingtung…tingtung…tingtung
Suara bel rumah berbunyi, Risa mengernyitkan dahinya tidak biasanya ada tamu. Rama baru saja berangkat sekolah, sebaiknya dia membukakan pintu siapa tahu mungkin itu adalah tukang pos yang mengantarkan paket untuk suaminya.
Ceklek.
“Selamat pagi mantuku.” Sapanya dengan suara yang dibuat-buat, terdengar meremehkan di telinga Risa. Bahkan tatapan dari mertuanya itu memicing sinis.
“Pagi juga mama mertuaku yang cantik.” Rasanya ia ingin muntah mengucapkannya, iya saking cantiknya mirip seperti boneka chucky menyeramkan dilihat.
Ratna nampak mendelik tak suka atas jawaban Risa, apa salahnya? Maksut Risakan baik memujinya, tapi menurut pendengaran Ratna berbeda. Tanpa dipersilahkan Ratna langsung nylonong masuk ke rumah dengan angkuh, duduk disofa dengan kaki kanan tertumpu silang.
Risa yang melihat tingkah laku mertuanya hanya bisa geleng-geleng kepala. “Mama mau minum apa? Biar Risa ambilkan.” Tawarnya.
“Tidak perlu.” Sentaknya, dia melepas kacamata hitamnya. “Saya kesini untuk meminta tanda tangan kamu.” Ratna melempar map di atas meja.
Risa bingung, tanda tangan apa yang dimaksutkan mertuanya itu? Karena penasaran dia lantas membuka map, lalu membaca kertas yang ada didalamnya ‘Surat Perceraian’
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY
Romance🚫Dilarang plagiat cerita ini dalam bentuk apapun!! Sinopsis : Awalnya kehidupan Ramayana baik-baik saja sebelum mengenal cewek gila seperti Larisa yang terus mengincarnya untuk dijadikan pacar. Jelas Rama merasa risih, karena dia sudah mempunyai ke...