Nggak beda jauh dengan Mikhail Ezra Yudantha yang sudah malang melintang dan menjadi senior di dunia perwanitaan, Dirga juga begitu—dulu.
Mulai dari adik tingkat yang baru jadi mahasiswi baru saja sudah menjadi bahan pembicaraan saking cantiknya, teman seangkatan yang super hits di dunia nyata maupun maya dengan followers Instagram yang sudah melewati angka 100 ribu hingga kakak tingkat yang wajahnya wara-wiri di sampul berbagai majalah fashion ternama karena profesinya sebagai seorang model, semuanya pernah bertekuk lutut untuk seorang Janaka Dias Dirgantara.
Hingga suatu hari, Dirga mendapat karma dari apa yang diucapkannya sendiri.
Kala itu, Ezra sedang berhenti total dari perburuan wanitanya karena seorang gadis yang entah bagaimana berhasil membuatnya tobat. Sebagai sahabat terdekat Ezra, Dirga bisa melihat dengan jelas bagaimana gadis itu menjungkirbalikkan dunia Ezra, membuat Ezra bahkan bertingkah di luar kebiasannya hanya demi membuat segurat senyum terlukis di wajah gadis itu.
Waktu melihat efek besar yang gadis itu berikan kepada Ezra, Dirga dengan santainya mengejek pemuda itu, juga berkata dengan ringan dan yakin saat Ezra membela diri, "Yang pasti, gue nggak akan jadi bucin kayak lo."
Setiap kali mengingat kejadian itu, Dirga rasanya pengen memutar waktu dan menyumpal kembali kata-kata itu ke dalam mulutnya. Kata-kata yang sekarang menjadi senjata Ezra untuk mengoloknya setiap kali mereka berdua berdebat.
"MANA YANG KATANYA NGGAK AKAN JADI BUCIN???!!! MANA??? CUIH!!! EMANG YA, APAPUN MAKANANNYA, MINUMANNYA TETEP LUDAH SENDIRI!" Begitu kira-kira kata Ezra setiap kali mengejek Dirga.
Karma atas ucapan Dirga waktu itu hadir dalam bentuk seorang gadis cantik yang pertama kali Dirga temui dua tahun lalu; Jennar Rinjani Kusuma.
Pertama kali Dirga bertemu dengan Jani itu dua tahun lalu, di hari ulang tahun Yago yang dirayakan di Candramawa.
Waktu itu, Meraki masih merupakan band baru, kira-kira baru beberapa minggu usai pertama kali dibentuk. Menjelang pukul enam sore, Dirga dan Ezra pergi ke Candramawa soalnya kata si bungsu Meraki, ada makan malam kecil-kecilan di kostan mereka. (Sepanjang perjalanan, muka Ezra agak gimana gitu soalnya di sana pasti ia akan ketemu sama Esa yang Dirga ketahui pernah punya sedikit problem dengannya.)
Ketika Ezra dan Dirga sampai, makan malam ternyata baru mau disiapin. Sebagai tamu yang budiman, Dirga berinisiatif untuk bantu-bantu di dapur.
Sebenarnya bisa saja dia menyuruh babu setianya alias Ezra yang turun tangan untuk bantu-bantu, namun mengingat kemampuan masak Ezra yang berbanding terbalik dengan kemampuan cowok itu merayu wanita, Dirga memilih untuk nggak ambil resiko dapur kostan orang kebakaran.
Jangan salah, meskipun tampangnya sengak begitu, Dirga itu handal kalau soal urusan dapur. Karena telah kehilangan figur Ibu sejak kecil, Dirga sudah terbiasa untuk menyiapkan sarapan hingga makan malamnya sendiri hingga tanpa sadar, dirinyalah yang mengambil alih seluruh tugas masak-memasak saat masih tinggal di rumah bersama Papa dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
04 - Written in The Stars [Completed]
Teen Fiction[Book #04 of Candramawa Universe] ❝Bagi gue, itu Jani.❞ Jennar Rinjani Kusuma. Jani sebenarnya cuma mahasiswi biasa yang kebetulan ngekost di kostan luar biasa-Candramawa. Pergi ke kampus, ngomelin anak-anak Candramawa, masak, repeat. Bagi semua ora...