Bagian 8 : "Rahasia Aldo"

163 98 195
                                    

Jangan lupa buat votmen ya !!

[Selamat membaca]💖

🐾🐾🐾

Kezia dan Aldo sudah pulang, sesampai mereka berdua tepatnya di halaman depan pintu masuk, Kezia turun dari motornya dan begitu juga Aldo turun dari motor Kezia. Aldo melepaskan helm yang ia pakai, Kezia yang hendak melepaskan helmnya tiba-tiba saja Aldo melepaskan helm yang berada di kepala Kezia dengan pelan.

Sontak Kezia terdiam akan perbuatan Aldo itu. Kezia mematung di tempat, dan Aldo melihat sorot mata milik Kezia. Aldo melihat bulu mata Kezia yang begitu lentik, dan warna bola mata yang coklat sangat indah di pandang.

Kezia juga sempat memandang bola mata milik Aldo, bola mata yang hitam membuat hati Kezia sejuk memandanginya. Mereka tak sadar terlalu lama larut dalam saling tatapan itu dan mereka merasakan betapa cepatnya debaran jantung mereka masing-masing. Pada akhirnya Kezia memutuskan kontak mata mereka.

"Cantik," gumam Aldo yang langsung membuat Kezia menggigit bibir bawahnya. Kezia memanglingkan pandangannya ke arah lain, mungkin kini wajahnya sudah merah merona saat ini.

"Aciee, yang mukanya merah," goda Aldo yang melihat wajah Kezia berubah menjadi merah.

"Ng nggak kok, m muka gue biasa aja. Lo aja yang lebay cil," ucap Kezia gugup.

Aldo hanya menganggukkan kepalanya saja, "hmm, ya udah kalau gitu. Gue pulang ya wel, udah mau gelap nih."

Kini Aldo memiliki kebiasaan baru yaitu mengoda Kezia. Aldo memiliki sifat yang dingin sama orang asing atau menurutnya tidak pantas di jadikan teman, ia akan bersikap lembut dan manja sama orang - orang menurutnya memiliki sayang yang tulus kepadanya yaitu keluarganya, sahabat dan keluarga Kezia.

Tapi pada saat Aldo ingin pergi dari tempat ia berdiri, tiba-tiba ada sebuah tangan yang mencengkram lengannya. Ya itu, adalah tangan Kezia.

Dahi Aldo tampak bergelombang, "Kenapa? Belum juga mau pergi sudah kangen aja." Dengan pedenya Aldo berbicara seperti itu.

"Iss kepedean cil. Siapa juga yang bakalan kangen sama lo?" Kezia kesal akan kepedean sahabat kecilnya ini.

"Serius nggak kangen, kemaren aja pas nggak ada gue l-" ucapan Aldo di potong oleh Kezia.

"Ihh nggak usah di bahas yang udah lama, ehm tadi gue mau nanya apa ya..." Kezia tampak berpikir sambil mengetuk - ngetuk kepalanya.

"Dih malah nanya balik." Aldo hanya geleng-geleng akan kelakuan Kezia yang pelupa.

"Nah sekarang baru ingat. Lo sih...gue tadi 'kan jadi lupa. Ehmm tadi pas di sekolah lo bilang mau kasih tau sesuatu? Sesuatu apa ya cil?" Tanya Kezia.

Tadi waktu istirahat Aldo ingin berbicara serius dengan Kezia tetapi baru ingin bicara bel masuk ke kelas pun berbunyi. Terpaksa Aldo mengurungi niatnya itu. Walau sempat lupa untung saja Kezia dapat mengingatkan kembali.

"Ngomongnya di dalam aja. Yuk masuk," ajak Kezia sedangkan Aldo sudah masuk terlebih dahulu sebelum Kezia berbicara.

Dasar Aldo, siapa yang tuan rumah? Dan siapa yang tamu? Main nyelonong aje kalau masuk rumah orang, untung sahabatnya Kezia kalau bukan sudah di jadikan pepes kali.

SMS (Sahabat, Musuh, Selamanya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang