Jangan lupa buat votmen ya zeyeng 💖 !!
Warning!! Banyak typo bersebaran.
[Selamat membaca]❣
🐾🐾🐾
Keesokan paginya Kezia sudah bersiap-siap dengan seragam sekolah. Setelah itu, ia turun kebawah untuk sarapan. Kemudian seperti biasa Kezia berangkat sekolah bersama Aldo. Selama di perjalanan Aldo selalu bercerita betapa ia kangennya dengan ibukota Jakarta ini.
Mereka berduapun sudah sampai di parkiran sekolah, dan mereka juga melakukan aktivitas seperti biasanya dimana mereka harus belajar, mendengarkan guru yang sedang mengajarkan, dan mencatat materi yang penting.
Sampai akhirnya bel istirahat berbunyi menandakan 30 menit kedepan semua siswa maupun siswi berhamburan ke kantin, ke perpustakaan atau tetap di kelas saja. Contohnya Kezia ia malas rasa menuju kantin entahlah mungkin ia malas bertemu orang-orang yang kemaren sudah mengusiknya.
"Man teman apa kalian ada yang mau ke kantin? Gavin yang tamvan ini mau ke kantin, soalnya perut Gavin mintak diisi," ucap Gavin dengan muka memelasnya sambil menepuk-nepuk perutnya.
"Nggak nanya Vin, mau lo laper, sakit ataupun mati pun sekalian, gue nggak peduli," jawab Ayla dengan wajah kesalnya. Itupun langsung mendapat senggolan dari Tiara.
"Ehh ngomongnya di jaga," tegur Tiara.
Gavin memanyunkan bibirnya, "iya iya. Vin gue mintak maaf ya atas ucapan gue tadi. Nggak usah terlalu di masukin ke dalam hati." Ayla meminta maaf kepada Gavin.
"Permintaan maaf Gavin terima, ingat neng Ayla nggak boleh ngomong kayak gitu lagi sama Gavin tamvan ini." Gavin malah menunjukkan deretan giginya.
''iya iya, tapi nggak janji ya," ujar Ayla, muka Gavin pun berubah menjadi murung."Iya bercanda kok vin." lanjut Ayla .
"Kalian aja yang ke kantin gue mau ambil buku di perpustakaan." Kini Kezia yang berbicara.
"Gue temani ya," tawar Aldo dan Kezia pun langsung menggelengkan kepalanya menandakan ia tidak mau di temani.
Mereka berempat pun pergi menuju ke kantin sedangkan Kezia sedang membereskan barang-barang ke dalam tas. Lalu Kezia keluar dari kelasnya menuju ke perpustakaan, untung saja jarak antara kelas dan ke perpustakaan tidak begitu jauh.
Kezia masuk kedalam perpustakaan lalu ia mencari buku yang ingin ia pelajari. Setelah ketemu Kezia memilih tempat duduk, ia akan duduk yang menurutnya sepi. Ia tidak mau untuk duduk di tempat begitu ramai, dan pada akhirnya ia memilih tempat duduk di pojokan perpustakaan.
Kezia membuka halaman demi halaman, ia mempelajari dengan amat serius. Tapi pada saat asyik belajar, tiba tiba saja perutnya bergetar menandakan ia lapar. Kezia lapar tapi ia malas mau ke kantin, ia akan tetap fokus untuk belajar.
Perut mana bisa di bohongi laper ya tetap laper. Kini Kezia mulai tidak fokus sama buku yang ada di hadapannya ini. Ia mulai mengelus perutnya agar bersabar, Kezia mengelus perutnya seperti bumil saja ya, alias ibu hamil.
"Nih mau nggak," ujar seseorang yang sedang menyodorkan tempat bekal.
Sontak Kezia langsung melihat siapa yang menyodorkan tempat bekal itu. Kezia seketika diam di tempat siapa yang memberikan. Dia adalah Gerry, Kezia tidak tahu sejak kapan Gerry berada di perpustakaan. Tapi itu tidak penting, seterah Gerry dong inikan tempat umum jadi siapa saja boleh berkunjung ke perpustakaan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMS (Sahabat, Musuh, Selamanya)
Ficção AdolescenteSebelum membaca follow dulu akun ini ya 👌😊 Menceritakan kisah percintaan persahabatan Kezia. Dimana banyak rintangan yang ia alami untuk membangun persahabatan kembali persahabatan mereka. Rusaknya persahabatan mereka karena suatu masalah, apak...