Bagian 14 : "Weekend"

17 13 24
                                    

Hai - hai akhirnya SMS up nih
Jangan lupa Votmen nya ya 🙏

[Selamat Mambaca] <3

🐾🐾🐾

Hari yang di tunggu oleh sejuta umat pun tiba. Yap weekend, yang sangat di nanti - nantikan. Sama seperti Gerry, hari ini adalah hari yang spesial untuknya. Karena weekend ini ia akan menghasilkan waktu bersama Kezia.

Orang yang selama ini yang selalu mengganggu pikirannya. Sekarang Gerry sedang berada di depan rumah Kezia dengan setelan kasualnya. Ia menggenakan kaos dan kemeja yang tidak di kacing satu pun. Tak lupa celana jeans dan sepatunya.

Tok... Tok...

Gerry mengetok pintu rumah Kezia dan memberi salam. Selang beberapa detik terdenger suara di balik pintu. Pintu pun terbuka menampilkan sosok wanita paru baya yang menggenakan baju daster sepertinya ini asisten rumah tangga Kezia pikir Gerry.

Gerry pun di persilakan masuk oleh Bi Ani. Tak lama Bi Ani pergi datang lah seorang pria yang kelihatannya seperti kepala keluarga di rumah ini. Gerry pun langsung menyalami tangan Fernando dengan sopan.

Fernando kembali mempersilakan untuk duduk, "kamu siapa Kezia ya?"

Gerry tersenyum, "saya adik kelasnya om," jawabnya.

"sama saya mau minta izin buat bawa Kezia om." Entah kenapa Gerry merasa udara di sekitar begitu menyesakkan.

Ini adalah pengalaman pertama Gerry untuk berhadapan dengan Sang Ayah dari gadis yang ia sukai. Dia sekarang seperti ingin melamar Kezia saja.

"tenang aja ga perlu tegang gitu? Tadi Kezia sudah cerita kok kalau mau pergi." Gerry menghela nafas pelan supaya gugupnya itu hilang.

"tapi perginya jangan ke tempat aneh - aneh, pulangnya jangan lewat jam 9 malam dan terakhir jangan pernah ngerusaki anak gadis om. Kalau kamu melanggar itu semua, tinggal nama aja kamu. Paham?"

Gerry tidak boleh gugup, ia harus tegas. Sebagai seorang pria ia harus melindungi seorang wanita.

"saya akan menjaga Kezia, jika terjadi sesuatu sama dia maka saya siap menanggung resikonya," tegas Gerry.

Fernando pun tersenyum dan menepuk pelan bahu Gerry, "ini nih yang saya mau. Tapi ingat, jangan pernah buat Kezia kecewa."

"pasti om."

Setelah itu, mereka pun berbincang - bincang. Mengenai Kezia kalau di sekolah, bagaimana Gerry bisa berkenalan dengan Kezia dan lain sebagainya. Fernando tidak pernah bertanya soal latar belakang keluarga Gerry gimana.

Ia tahu itu bukan topik yang bagus untuk awal pertemuan. Makanya ia memilih topik - topik yang menyenangkan. Tidak heran jika banyak orang yang menyukai sikap Fernando. Tapi jika ia sudah marah jangan di tanya lagi, ilmu petinjunya akan keluar.

Dulu Papa Kezia ini adalah seorang petinju kelas nasional. Dan sampai sekarang gelar itu tidak banyak yang tahu. Karena ia ingin di kenal orang yang harmonis bukan orang yang bar - bar.

Kezia sudah bersiap - siap yang pakaiannya. Ia menggenakan jeans kullot dengan atasan kaos yang di tutupi oleh gardingan. Tidak lupa rambut ia ikat sedikit menggunakan lipbalm dan bedak.

SMS (Sahabat, Musuh, Selamanya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang