SEPULUHH

121 18 2
                                    

🍒

Setelah menghabiskan waktu di Calmo tadi, Abel dan Alga langsung menuju sirkuit balap milik Bickford sendiri. Mereka bebas menggunakan arena itu tanpa ada orang lain yang mengganggu. Dan pastinya pertandingan itupun secara sehat, tidak ada kecurangan yang terjadi. Karena mereka tetap mengutamakan solidaritas. Bickford juga merupakan gabungan dari Saturnus School dan Sunstar School. Serta Rashel merupakan satu-satunya perempuan dalam geng itu.

Kali ini Ikbal akan mengajak Alga untuk tanding. Namun, tidak dengan Regan, katanya ia sedang tidak bersemangat. Keadaan sirkuit hari ini memang tidak ada anggota lain, kecuali mereka bertiga. Sudah dapat dipastikan bahwa anggota lain berada di basecamp mereka yang tak jauh dari sirkuit itu.

Tinggalah Regan dan Abel yang melihat pertandingan keduanya. Mereka duduk di sebuah batang pohon yang dijadikan sebagai kursi, dan dihiasi tumblr lamp yang melilitinya.

Drtdrtdrt..

Abel membuka ponselnya ketika satu pesan muncul di layar notifikasi. Sms? Tumben sekali masih ada yang mengirim pesan padanya melalui sms.

08xxxxxxxxx
Kamu tak bisa pergi hari ini?

08xxxxxxxxx
Harus melakukan hal apa, ya, ketika aku dekat denganmu?

Gadis itu mengernyit heran. Apa iya orang itu salah sambung? Mengapa ia menanyakan hal yang, dirinya  saja tak mengerti.

Regan menatap setiap inci wajah gadis di sebelahnya. Cantik? Tidak, gadis ini tidak bisa di definisikan dengan kata itu. Bahkan ia tak melihat sedikitpun kekurangan dalam diri gadis ini. Ternyata, banyak perubahan dalam dirinya. Sedikit cuek dan juga jutek, dan tak luput dari kedua benda anehnya itu.

"Bel?" panggil Regan mendekatkan posisi duduknya. Sangat dekat, hingga kedua pundak mereka saling bersentuhan.

Abel sedikit menjauh dari Regan. Ia mengabaikan pesan dari nomor tak dikenal itu. Ia menatap pria itu sebentar, lalu menatap langit yang ditemani bulan purnama malam ini.

"Kenapa, Re?"

"Lo inget nggak, waktu pertama kali masuk SD? Lo nangis gara-gara gue ledekin, kalau lo itu gembul, pipi lo chubby banget. Lo nggak pernah nanggepin omongan gue, tapi lo diem-diem suka nangis, hahahaha. Cengeng, ya, lo dulu. Tapi, karena waktu SMP, gue pindah ke Bandung, jadi nggak bisa sekolah bareng, lo, deh, hahahaha---" pria itu terkekeh mengingat betapa manisnya masa SD-nya yang selalu usil pada Abel. "Saat gue balik lagi ke Jakarta, awalnya gue sempet nggak ngenalin lo. Abel yang gue kenal dulu, udah ngalamin puberty goals ternyata, gila. Mainya pisau sama pilox lagi, ngeri,sih. Dan ternyata saat gue jauh dari lo juga, gue ngerasa kalau gue emang dari awal udah suka sama lo, Bel."

"Lo sahabat gue, Re. Gue sayang sama lo sebagai abang gue. Saat SMA, gue seneng bisa ketemu lo lagi. Ternyata, keusilan lo tetap mendarah daging. Bedanya, lo dulu ingusan, sekarang udah keren, lah, hahahaha."

Regan terhipnotis dengan senyuman sekaligus kekehan gadis itu. Benar, perasaan untuk gadis ini tak bisa ia kubur begitu saja.

"Katanya---sahabatan dengan lawan jenis itu nggak mungkin salah satunya, nggak merasakan cinta. Right?" ucap Regan santai, lalu merangkul pundak gadis itu dan mengusap-usapnya.

Senyuman manisnya hilang. Berganti dengan ekspresi datar. Abel berusaha melepaskan lengan Regan dari pundaknya. Namun kekuatan pria itu sangat jauh berbeda dengan dirinya. Ia menolehkan kepalanya, menatap wajah Regan sangat datar. Gadis itu dapat merasakan hembusan napas Regan.

"Gue--cuma--anggap--lo--sebagai--abang gue. Cinta yang gue kasih, bukan sebagai layaknya sepasang kekasih. Dan---lo tau, kan? Alga--SAHABAT lo, dia pacar gue." Gadis itu mengucapkan perkataannya dengan penuh penekanan.

Regan menunjukan senyum smirk-nya. "Perasaan itu nggak mandang sahabat atau bukan, tapi soal siapa yang menghargai perasaan itu. Dan saat ini, lo nggak ngehargain perasaan gue!"

Jleb!

Situasi apa lagi yang menimpanya sekarang? Matanya memanas menyiratkan amarah. Jantungnya berdegup seakan sedang menaiki wahana roller coaster. Bau busuk di setiap makna perkataanya sudah tericum jelas.

"Oke, selamat! Lo udah mengibarkan bendera perang sama gue!" gadis itu tersenyum smirk, terlihat mengerikan bagi seorang Abel yang melakukannya. Ia melingkarkan kedua lenganya pada leher Regan, dan...



TBC

________

YAAMPUN REGAN KENAPA SI NGESELIN BANGET😭😭

YAAMPUN REGAN KENAPA SI NGESELIN BANGET😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
As Long As You Love Me [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang