EPILOGUE

164 12 1
                                    

Sebagian orang menganggap perpisahan adalah sebuah kejadian yang menyedihkan. Namun, pada dasarnya perpisahan adalah momen, dimana semesta membuat dirimu kembali mengingat apa arti sebuah pertemuan yang mengesankan.

3 tahun setelahnya.

Acara resepsi sudah dilaksanakan dari 30 menit yang lalu. Angin laut saling bersautan dengan deburan ombak. Cerahnya langit seperti mewakili perasaan pasangan yang baru saja di sah-kan. Keduanya tertawa bahagia, dan saling memberikan senyuman terbaik.

"Akhirnyaaa...halal juga, nih." Sapa Alin heboh, yang baru saja menghampiri keduanya.

"Oh, jelas. Lo kapan nyusul?" ucap gadis itu.

"Yaelah, gue sama keysha mah santai. Iya, nggak , Key?"

"Iya, lah." Keysha bergantian memeluk keduanya tanpa canggung. "Selamat lho, Kak Ashel. Gue nggak nyangka, kenapa, sih, lo harus sama Ikbal, huaaa."

"Elah, lambe, ya, mulut lo." Balas Ikbal kesal. "Jodoh mana ada yang tau, Key. Makanya lo jangan kebanyakan halu. Ntar nggak kesampean, mampus lo."

"Noh, Key. Denger Pak Haji ngomong." Sorak Alin yang disusul tawa ketiganya.

"Heh, gue juga santai kali, ya." Celetuk Abel yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.

"Loh? Bukannya lo udah ada calonnya, nih?" tanya Rashel menggoda adik satu-satunya itu.

"Iya, lah. Yakali gue jomblo." Tukas Abel.

"Ummm... Kembali ke Masa SMA, nih. Mana calonnya, kok belum dateng." Ejek Ikbal terkekeh.

Semuanya nampak bahagia, tanpa terkecuali. Yang kita anggap pasti saat ini, belum tentu akan pasti di akhirnya. Terkadang tuhan memiliki jalan lain untuk membuat makhluknya bahagia, dengan cara yang berbeda.

Sampai detik ini, waktu yang selalu ku nanti, telah tiba pada waktunya. Dimana, aku telah memgikhlaskan semua kejadian masa lalu dan sudah tak terikat olehnya.

SELESAI

_________

NANTIKAN EXTRA PART VERSI NOVEL YA TEMEN-TEMEN💚

As Long As You Love Me [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang