+11-

816 125 12
                                    

Seijuro melihat jam yang bergantung di dinding. Sudah hampir siang hari, sepertinya Tetsuya benar-benar mengambil cuti. Dia hampir mengeluarkan ponsel biru itu ketika seorang gadis pirang menghampiri mejanya. Seijuro membungkukkan badannya dengan sopan pada gadis bersurai pirang yang mendatangi kantor Tetsuya.

"Morning, apa Kuroko-san di dalam?" tanya gadis itu.

"Ah, maaf, hari ini dia cuti," jawab Seijuro sambil memberi senyuman ramahnya.

"Ah begitu ya, sayang sekali," komentar gadis itu, Shinji Kirana.

"Aku di sini Kirana-san, apa ada masalah?" tanya Tetsuya.

Melihat kedatangan Tetsuya, Seijuro terkejut. Tetsuya mengenakan baju santai berwarna biru dengan hoodie hitam melapisi. Rambutnya terlihat lebih panjang karena ia tidak menatanya dengan benar. Hampir menutupi matanya. Dan celana jeans panjang menutupi kaki rampingnya.

"Director, saya kira anda mengambil cuti hari ini," kata Seijuro terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Director, saya kira anda mengambil cuti hari ini," kata Seijuro terkejut.

"Aku memang mengambil cuti hari ini. Sebenarnya aku hanya berniat mengambil ponselku, tapi sepertinya Kirana-san juga ingin membahas sesuatu?" tebak Tetsuya.

"Ah, benar. Sebenarnya saya kemari untuk memberikan ini pada anda, Sir," ujar Kirana sambil memberikan map coklat yang agak tebal.

"Biar saya tebak, kontrak dan perencanaan meeting?" tanya Tetsuya.

"Anda memang hebat Kuroko-san. Tapi, ada hal lain di sana," tawa Kirana.

"Hahaha, baiklah. Saya akan membacanya nanti. Terimakasih atas persetujuan kerjasamanya,"ujar Tetsuya kemudian membungkuk sekilas.

"Tentu, terimakasih juga Akashi-san. Saya pamit sekarang," lalu Kirana beranjak pergi.

Tetsuya menghembuskan nafasnya. Kepalanya masih terasa berdenyut. Dia menoleh menatap Seijuro.

"Apa?" tanya Seijuro.

Tetsuya menggeleng. Dia berjalan masuk ke ruangannya diikuti oleh Seijuro. Tetsuya meletakkan map coklat itu lalu membongkar mejanya.

"Apa kau melihat ponselku?" tanya Tetsuya.

Tetsuya menungging di meja untuk membuka laci di sisi meja lainnya. Melihat itu, Seijuro menghela nafasnya. Semalas itukah Tetsuya berputar? Baiklah kalau memang begitu. Seijuro berjalan mendekati Tetsuya lalu menekan punggung Tetsuya agar tetap berada di meja itu. Sejujurnya, dia gemas dan hanya ingin menggoda Tetsuya.

"Ahk! Akashi-kun apa yang kau lakukan?!" jerit Tetsuya.

"Berhenti menjerit, kau menarik perhatian banyak orang nanti," peringat Seijuro.

Seijuro menindih tubuh Tetsuya. Jarinya bergerak mengelus pipi putih Tetsuya. Tetsuya merinding. Dia berontak berusaha melepaskan dirinya dari cekalan Seijuro.

Vorpal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang