+22-

721 93 31
                                    

Alex mengerutkan keningnya ketika ia melihat Tetsuya datang dengan bantuan Seijuro. Dia menoleh memandang Hyuse yang menjadi tersangka utamanya.

"Aku tidak melakukan apa pun, bertanyalah pada sekretaris baru itu Dad," ujar Hyuse datar.

Hyuse duduk tenang dengan kaki kirinya berada di atas kaki kanannya. Tangannya bergerak menekan-nekan remot televisi mengganti saluran.

"Dad, aku akan memeriksa posisi Kaga-chin dan Miwa Shuji," kata Atsushi.

"Duduklah Tetsu," Daiki memandang televisi dan berucap.

Tetsuya menoleh memandang Seijuro. Dia meremas pundak Seijuro kemudian menunduk.

"Bo-boleh aku di kamar saja?" tanya Tetsuya.

"Huh? Kau tidak senang berkumpul dengan kami?" tuduh Shintaro.

"Kuroko-cchi ayolah! Aku sudah menyiapkan hari liburku khusus untuk berkumpul. Menjadi artis bukannya mudah mendapat libur loh!" protes Ryota.

Tetsuya menunduk semakin dalam. Merasakan ketakutan Tetsuya, Seijuro menatap Alex. Alex yang melihat tatapan Seijuro kemudian mengangguk kecil.

"Ayo berbicara denganku dulu di luar," bisik Seijuro.

Seijuro dan Tetsuya berjalan keluar, tentu Seijuro tahu bahwa sepasang mata hijau itu mengawasinya. Setelah mereka keluar dari ruang keluarga, Tetsuya hanya diam menunduk. Seijuro bahkan bisa merasakan gemetar tubuh Tetsuya.

"Aku bersamamu Tetsuya, tidak perlu takut," kata Seijuro kemudian menyelipkan helaian rambut Tetsuya ke balik telinganya.

"Bagaimana jika Hyuse-kun menyakitimu?" lirih Tetsuya.

Seijuro mengecup kening Tetsuya lembut. Dia mengusap lembut surai biru langit itu.

"Dia tidak akan melakukannya," kata Seijuro.

Tetsuya memainkan jarinya gelisah. Dia melirik ke arah lain berusaha mengalihkan pandangannya dari Seijuro. Dia tidak ingin membuat Seijuro menjauhinya sama seperti yang dilakukan Hyuse pada Shera.

"Bagaimana jika dia—"

perkataan Tetsuya terpotong ketika bibir Seijuro kembali menyentuh bibirnya. Hanya sekilas lalu Seijuro kembali menjauhkan wajahnya. Seijuro mengelus lembut pipi Tetsuya sebelum mencubitnya pelan.

"Aku tidak akan kemana-mana, aku berjanji," ujar Seijuro.

"Janji?" tanya Tetsuya dengan wajah polosnya.

Seijuro tersenyum kecil. Dia suka melihat wajah itu. Tangannya menangkup pipi Tetsuya dengan gemas kemudian mengecup pucuk hidung Tetsuya.

"Kau bisa memegang ucapanku. Tanda dariku akan melindungimu, Baby Fox," kata Seijuro kemudian mengusapkan jarinya pada leher Tetsuya.

Tetsuya tersentak kecil. Dia tersenyum manis setelah melihat kembali wajah Seijuro. Seijuro mengusak tidak Tetsuya lembut.

"Apa kalian sudah selesai? Kau membuatku ingin menghancurkanmu Akashi Seijuro," suara itu kemudian membuat Tetsuya kembali gemetar.

Seijuro menyembunyikan tubuh kecil Tetsuya di belakang tubuhnya. Mata berbeda warnanya memandang Hyuse Cronin dengan tatapan datar.

"Apa lagi sekarang?" tanya Seijuro datar.

Hyuse melirik Tetsuya sekilas. Dia kemudian memutar bola matanya malas.

"Aku hanya ingin membuat anak ini mengerti posisinya," ujar Hyuse.

Vorpal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang