+16-

683 116 17
                                    

Seijuro mendudukkan dirinya di hadapan Tetsuya. Ketika ia melihat wajah memerah Tetsuya, dia hanya tersenyum tipis.

"Apa kau yang memasaknya?" tanya Seijuro.

"Uhm huh?" Tetsuya linglung.

Dia memiringkan kepalanya. Tangannya bergerak menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia merasa agak bingung.

"Ah! Iya aku yang memasaknya..." jawab Tetsuya begitu ia tersadar.

"Tetsuya," Seijuro mencondongkan badannya pada Tetsuya, membuat lelaki manis itu tersentak.

"Ugh... a-apa?" Tetsuya memalingkan wajahnya.

Seijuro meraih dagu Tetsuya. Dia mengelus lembut pipi tembam itu.

"Katakan padaku, apa yang kau ingat tentang keluargamu? Tentang masa lalumu dan keluarga kandungmu," ujar Seijuro.

Tetsuya meringis ketika merasakan lehernya mulai panas. Dia menyentuh lehernya sendiri untuk memastikan bahwa tanda dari Seijuro tidak semakin membakar lehernya.

"Ah, maafkan aku. Itu keluar begitu saja," Seijuro menyentuhkan jarinya pada leher Tetsuya.

Tetsuya terbatuk setelahnya. Ia memandang Seijuro tidak mengerti.

"Bagaimana bisa? Bahkan... Dad dan yang lainnya tidak memiliki tanda seperti ini setelah menggigit manusia," kata Tetsuya.

Seijuro mendudukkan dirinya.

"Seseorang mengajariku menggunakan kekuatanku. Itu adalah side effect yang hanya dimikiki olehku," kata Seijuro.

"Huh?" Tetsuya tidak mengerti.

Seijuro tersenyum tipis.

"Aku akan memberitahu apa pun yang kau inginkan, tapi kau juga harus memberitahuku apa pun yang kau ketahui tentang pertanyaanku," jawab Seijuro.

Tetsuya menggenggam gelasnya. Dia memandang Seijuro datar.

"Apa kau akan memperkosaku lagi jika aku melawan?" tanya Tetsuya.

Seijuro meringis. Dia menyibak rambutnya. Kemudian bertopang dagu memandang Tetsuya. Senyum jahil menghiasi wajahnya.

"Apa itu yang kau inginkan?" tanya Seijuro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa itu yang kau inginkan?" tanya Seijuro.

"Huh? Apa? Tentu saja tidak!" bantah Tetsuya dengan wajah memerah.

Seijuro terkekeh pelan. Dia mulai mengambil makan dan mengambilkan nasi untuk Tetsuya juga.

"Tentu saja tidak. Saat itu aku terpengaruh feromonmu. Aku—"

"Feromon? Aku tidak punya feromon," sial, Seijuro kelepasan.

Seijuro berdeham kecil.

"Lupakan. Aku tidak akan melakukannya lagi sampai aku menjadi pacarmu," kata Seijuro.

Vorpal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang