+14-

752 110 21
                                    

GGuy (Gay Club in Gangnam) 3.14 AM

Tetsuya menegak segelas anggur dengan alkohol rendah sekali lagi sebelum ia beralih pada susu kocoknya. Matanya memandang Kotaro yang masih sibuk membuat minuman-minuman pesanan sebagai seorang bartender di club miliknya ini.

"Jarang sekali aku melihatmu berusaha keras menegak anggur," komentar Kotaro.

Kotaro membersihkan tangannya dengan mengelapkannya ke celemek yang digunakannya. Tetsuya hanya melirik Kotaro sekilas.

"Ini benar-benar membuatku gila," gumam Tetsuya.

"Apa yang membuatmu gila?" Kotaro mnumpukan sikunya pada meja.

Tetsuya melirik jam.

"Kapan tutup?" tanya Tetsuya.

"Sebentar lagi. Apa ada masalah?" Kotaro melepaskan apron putihnya.

Wajah Tetsuya memerah mengingat apa yang Seijuro katakan tadi. Kepalanya seketika berdenyut nyeri.

"Kau tahu Senpai, Shera akan kembali dalam beberapa minggu. Aku benar-benar tidak ingin merusak ekspektasinya padaku," Tetsuya memijit pelipisnya.

"Well, dia sudah mencampakkanmu selama dua tahun terakhir. Apa yang kau harapkan lagi darinya?" Kotaro menghela nafasnya, "Bukannya aku akan mengatakan dia sengaja mencampakkanmu, tapi aku melihat ada yang berbeda darinya saat itu."

"Huh?" Tetsuya tidak mengerti.

Bagaimana bisa seorang Hayama Kotaro yang begitu menyayangi adik tirinya mengatakan hal seperti itu? Jari Tetsuya menyentuh keningnya sendiri.

"Aku memang hanya kakak tirinya. Tapi, aku bisa melihatnya. Saat itu, di matanya ada sesuatu yang berbeda. Dia seolah mengetahui hal yang tidak diketahui oleh orang lain," ujar Kotaro.

Tetsuya menghembuskan nafasnya. Dia kembali menyesap susu kocok kesayangannya.

"Lagipula, ekspektasi apa yang bisa kau hancurkan lagi darinya?" Kotaro memutar bola matanya malas, "Kau sudah terhitung sempurna."

Sempurna jika Kotaro mengabaikan wajah cantik menawan itu.

"Katakanlah seseorang baru saja menyatakan cinta padaku," kata Tetsuya.

"Lalu? Apa yang salah dengan itu?" Kotaro menaikkan sebelah alisnya.

"Dia lelaki," kali ini Kotaro tersedak.

Selama hidupnya dia mengenal Kuroko Tetsuya, tidak ada satu pun lelaki yang selamat setelah menyatakan cinta pada Tetsuya. Benar. Semua lelaki yang menyukai Tetsuya benar-benar akan menghilang seolah ditelan bumi karena Tetsuya pasti akan menghantam mereka. Tetsuya benci dianggap lemah dan dianggap cantik.

"Apa kau baru saja membuat satu orang lagi hampir meregang nyawa?" tuduh Kotaro.

"Aku ingin melakukannya..." jawab Tetsuya datar.

"Kau benar-benar ganas," ringis Kotaro.

"Tapi, aku tidak bisa," sambung Tetsuya kesal.

Dia mengacak rambutnya frustasi dengan dirinya sendiri. Ada apa dengannya? Ini bahkan belum genap sebulan sejak ia mengenal Seijuro. Lalu... kenapa? Kenapa dia tidak bisa melihat wajah sedih itu pada Seijuro?

"Tidak bisa? Ini seperti bukan dirimu," komentar Kotaro.

"Itulah yang ingin kukatakan," Tetsuya menggebrak meja dengan kesal.

"Hei hei, tenanglah," Kotaro tertawa kecil.

"Senpai tahu sendiri, aku tidak pernah berani dengan sesama jenis," Tetsuya menghela nafasnya.

Vorpal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang