+33-

747 86 11
                                    

Tetsuya ingat perasaan ini. Dia ingat dimana dia merasa sangat marah. Merasa sangat benci. Dan bahkan merasa sangat ingin membunuh orang yang berusaha mengambil orang yang berharga baginya. Dia ingat sekali perasaan ini.

Tetsuya... aku sudah tidak kuat lagi. Topengku ada pada Shera... aku... akan berakhir seperti Hyrein...?

Mata Tetsuya melebar mendengar suara itu dalam benaknya.

"TIDAK! SEI-KUN TETAP DI SINI BERSAMAKU!!!" teriak Tetsuya.

Sebelum ia sempat menyadarinya, ia segera menarik kerah jubah Hyuse dan mengepalkan tangannya. Lampyris yang ada pada tangannya melebar membentuk sebuah sarung tangan kuat dan dia menghantamkannya pada Hyuse. Tubuh Hyuse terpental jauh menabrak Alex dan Shinoda yang terkejut.

Lampyris yang mengekang pergerakan Seijuro jatuh begitu saja seperti kumpulan besi tak berarti. Tetsuya berjalan gontai ke arah Seijuro. Lampyris pada tangannya telah terlepas. Dia tidak bisa... kehilangan Seijuro. Jarinya bergerak menyentuh lampyris yang berbentuk pedang dan menyingkirkannya. Kemudian ia berdiri di hadapan Seijuro, menahan tangisnya dan menatap Seijuro merasak takut kehilangan.

"Aku... tidak ingin kehilangan Sei-kun juga," isak Tetsuya.

"Tetsuya... matamu..." Seijuro yang baru membuka matanya tersentak melihat apa yang ada di hadapannya.

Tetsuya yang berusaha keras menahan air mata yang akan mengalir dari mata bulatnya. Nafasnya yang terengah karena takut kehilangan Seijuro. Dan... mata emas...

(Ehm okay, sebenernya itu bukan Kuroko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ehm okay, sebenernya itu bukan Kuroko. Tapi, ya kira-kira begitulah penampakannya di depan Akashi sekarang hehe)

"Tetsuya," Seijuro mebgulurkan tangannya menyentuh pipi Tetsuya.

Ketika matanya melihat lampyris yang mukai kembaki bergetar dan menyatu, dia mendekap erat tubuh Tetsuya.

"Jangan pernah memalingkan wajahmu dariku," bisik Seijuro kemudian dia menggulingkan tubuhnya ke samping bersama Tetsuya menghindari lampyris yang hampir menikam mereka.

Tetsuya membalas pelukan Seijuro seerat-eratnya mendengar suara keras dari dua benda yang saling berhantaman. Matanya ia pejamkan dengan erat dan menenggelamkan kepalanya ke dada bidang Seijuro.

"Hah... kau benar-benar keras kepala," suara Alex akhirnya membuat Tetsuya tersentak.

Tetsuya membuka matanya dan menatap Alex. Ketika mata mereka bertemu, Alex hanya bisa diam. Alex mengerutkan keningnya melihat mata emas Tetsuya yang terlihat marah.

"Apa yang...? Kau bilang Dad tidak ikut campur masalah ini!" teriak Tetsuya marah.

Tetsuya menyentuh kepalanya sendiri. Rasa sakit memenuhi kepalanya. Gigi taringnya memanjang dan meruncing. Melihat itu, Hyuse terdiam di tempatnya. Apa...

Vorpal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang