+17-

669 104 17
                                    

"Dengar ya, aku tidak ingin mendengar satu lagi berita tentang dua orang itu semakin dekat! Jauhkan mereka atau aku sendiri yang akan turun tangan!" suara marah dari lelaki bersurai coklat terang itu memenuhi ruangan.

"Ta-tapi bos, kau yang meminta Miwa Shuji di-digantikan," suara takut dari balik ponsel itu menjawab.

"Apa aku memintanu menggantikannya dengan orang yang lebih berpotensi?! Apa kau tahu seberapa kerasnya aku merawat Kuroko Tetsuya selama ini?!" bentak lelaki itu marah.

"Hyu-chan, berhenti berteriak," suara lembut itu membuat lelaki bermarga Cronin itu menggeram kesal.

"Terus awasi mereka dan jangan sampai yang lain tahu! Aku benar-benar akan membunuh Akashi Seijuro sialan itu," geram lelaki itu kemudian memutus hubungan sepihak.

Hyuse Cronin, dialah Direktur Utama Seirin Corp. Parasnya tampan dengan surai coklat dan mata hijaunya. Dia adalah putra kandung Alex Teyro Cronin.

"Argh, aku bisa gila karena ini!" omelnya kemudian menghempaskan tubuhnya ke kursi.

Dia memandang gadis bersurai biru yang sedang sibuk membaca buku tanpa melihatnya. Hyuse menghembuskan nafasnya kesal.

"Kenapa dia tidak pernah menghubungiku lagi? Apa kau pernah menghubunginya?" tanyanya.

Gadis itu, Kazuhaki Shera, mengangkat kepalanya sedikit. Dia menyentuhkan bukunya pada bibirnya dan menatap datar lelaki bersurai coklat itu dengan mata hijaunya.

 Dia menyentuhkan bukunya pada bibirnya dan menatap datar lelaki bersurai coklat itu dengan mata hijaunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kurasa itu jelas karena kau sudah pernah membuatnya mengulang masa lalu mengerikannya. Dan tidak, dia tidak pernah menghubungiku juga," jawab Shera.

"Dan sekarang dia bersama lelaki lain. Terlihat akrab dan sangat jelas dia nyaman padanya. Tidakkah kau cemburu?" Hyuse menumpu kakinya dengan tatapan datar.

"Untuk apa? Bukankah kau sendiri yang mengatakan padaku untuk melupakannya? Aku melakukannya," kata Shera kemudian kembali membaca bukunya.

"Kau khawatir padanya," Hyuse kembali membuat Shera memandangnya.

Shera menghembuskan nafasnya. Dia berdiri dari duduknya kemudian mendekati Hyuse.

"Delapan tahun lamanya aku bersamanya. Tiga tahun lamanya aku menjalin hubungan yang lebih dalam dengannya. Dan dua tahun lamanya aku terpisah darinya. Bukankah itu waktu yang sangat lama untuk membuatku mengkhawatirkannya?" kata Shera.

Hyuse mengulurkan tangannya. Dia mengelus pipi Shera. Shera hanya diam. Shera menghela nafasnya lelah.

"Aku berusaha menghubunginya beberapa hari yang lalu. Tapi, dia tidak mengangkatnya," kata Shera dengan tangan menepis tangan Hyuse.

"Hm? Itu seperti bukan Tetsuya," Hyuse memutar kursinya menghadap kaca.

Pantulan dirinya di cermin membuatnya menyeringai kecil. Jarinya bergerak mengetuk-ngetuk sandaran tangan di kursinya.

Vorpal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang