Axton•LimaBelas

11.5K 600 7
                                    

Sudah satu tahun sejak pernikahan Axton dan Zaira. Tapi, belum memberikan efek apapun.

Hati Zaira tetap beku seperti awal, meskipun Zaira tetap melaksanakan kewajibannya sebagai istri. Tapi, Zaira tidak membiarkan tubuhnya di sentuh oleh Axton.

Azel sudah pintar sekali berbicara, ucapanya sungguh pedas sampai ke hati.

Azel memang anaknya pintar, Axton sedang berusaha menyekolahkan Azel di taman kanak kanak.

Tapi, belum dapat sekolah yang tepat. Zaira ikut tinggal di Amerika bersama Axton karena kantor pusat Axton berada di Amerika.

Zaira juga sudah mengembangkan usahanya di Australia dan juga Amerika sebagai usulan dari Axton.

Pagi ini, Zaira sedang menyiapkan sarapan pagi untuk Azel. Azel sangat rewel, jika makanannya bukan masakan dirinya.

" sayang makan dulu yuk " panggil Zaira saat melihat Axton dan Azel bermain diruang tamu.

" Ayo Dady makan " ucap Azel.

Axton bangkit dan berniat menggendong Azel. Tapi,  Azel menolaknya.

" No Dad, Azel sudah besar " ucap Azel.

" kamu tetap putra kecil Dady " ucap Axton dan langsung menggendong Azel.

" aaaaa turunkan aku Dad " ucap Azel.

" aku engga mau di gendong Dady " lanjut Azel.

" Momy tolong akuuuuuu " sambung Azel berteriak.

Zaira hanya terseyum saja melihat interaksi antara Axton dan Azel, Zaira masih enggan membuka hatinya untuk Axton entah kenapa.

Saat asik makan, Azel bercerita kalau dirinya ingin sekali sekolah. Karena Azel sudah bisa membaca dan berhitung.

Azel memang anak yang pintar, mungkin karena turunan dari Axton dan Zaira.

" Momy Azel mau sekolah " ucap Azel.
" iya nanti Azel sekolah " ucap Zaira.

" kapan mom? " tanya Azel tidak sabar.

" Dady lagi cari sekolah yang tepat untuk kamu " jawab Zaira.

" Dad Azel mau sekolah " ucap Azel pada Axton.

" iya sayang " ucap Axton.

" kamu cepat banget sih gede nya " lanjut Axton.

" makanya buatin Azel adik biar dapat Dedek bayi lagi " ucap Azel.

" biar bisa di unyel unyel " lanjut Azel.

" Azel kamu baru tiga tahun lo " ucap Zaira.

" siapa yang ngajarin? " lanjut Zaira bertanya.

" Uncle Xilton mom " ucap Azel.

" Unce Xilton bilang kalau Azel engga mau di anggap anak anak lagi harus punya Adik " lanjut Azel.

" nanti Momy marahin Uncle Xilton " ucap Zaira.

" ngajarin Azel engga bener " lanjut Zaira.

" emang kalau Azel mau punya Adik engga boleh mom? " tanya Azel.

" emm... Itu.. " jawab Zaira gugup.

" Adiknya belum dikasih sama tuhan sayang " ucap Xilton.

" jadi kapan di kasihnya? " tanya Azel.
" berdoa yah sayang biar dikasih" jawab Axton.

" Oke Dad " ucap Azel.

Zaira bangkit dari meja makan, membicarakan tentang adek yang diminta Azel buat Zaira badmood.

Insiden In Amerika (Complated) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang