Mr.Haldan•DuaPuluhDelapan

9.8K 479 5
                                    

Bodyguard Haldan sudah menghubungi semua keluarga Haldan, Zaira masih setia menunggu diluar dengan Azel.

" Nona biar tuan muda Azel beristrirahat nona pulang saja " ucap salah satu Bodyguard.

" tidak apa " ucap Zaira.

" Mr. Haldan banyak bercerita tentang anda " ucap bodyguard tadi.

" Saya, Caitan tangan kanan Mr. Haldan " lanjut bodyguard tadi.

" Mr. Haldan selalu ingin yang terbaik untuk nona " sambungnya.

" kenapa Grandpa bisa sakit? " tanya Zaira.

" seperti yang Mr. Haldan bilang Mr. Haldan sudah tua " jawab Caitan.

" Mr. Haldan tidak mau pergi terlalu cepat karena dirinya masih ingin menjaga nona " lanjut Caitan.

" setiap hari Mr. Haldan bilang Nona cucunya yang paling cantik semua yang nona mau harus di dapatkan, langkah nona tidak boleh ada yang halangi "

" ketika, maaf nona. Kejadian Azel tercipta, Mr. Haldan sangat marah. Mr. Haldan merasa gagal melindungi nona, semua itu terjadi karena Mr. Zean "

" Mr. Haldan dan Mr. Zean sempat bertengkar hebat, bahkan sewaktu nona melahirkan dirumah sakit saya ikut menemani Mr. Haldan untuk menunggu Azel lahir "

" Mr. Haldan bilang selamatkan Nona, bukan tuan muda Azel. Mr. Haldan sangat sayang kepada Nona. Apapaun akan Mr. Haldan lakukan untuk Nona "

" Mr. Haldan selalu menyuruh bodyguardnya mengikuti kemana nona pergi, begitu juga tuan muda Azel "

Zaira menatap Azel yang tertidur di pelukannya, air matanya kembali keluar. Grandpanya sangat sayang kepada dirinya, melebihin Dadynya.

" Mr. Haldan bilang jangan pernah lupa menjaga nona disaat dirinya telah pergi " ucap Caitan.

" itu janji terakhir kami kepadanya " lanjut Caitan.

Zaira kembali menangis, segitu sayangnya Grandpanya kepadanya. Kenapa Zaira selama ini tidak tau, jika dirinya tau Zaira tidak ingin jauh dari Grandpanya.

" keluarga pasien? " tanya Dokter saat keluar dari ruangan.

" bagaimana dok? " tanya Zaira balik sambil menggendong Azel.

" biarkan saya yang menggendong tuan muda " ucap Caitan.

Zaira memberikan Azel, karena Azel sudah besar. Zaira juga tidak sanggup menggendong Azel terlalu lama.

" Mr. Haldan dalam keadaan kritis " ucap Dokter.

" kami tidak bisa melakukan apapun " lanjut Dokter.

" hanya tuhan yang dapat menolong Mr. Haldan " sambung Dokter.

Zaira menangis semakin kencang, Zaira menatap Dokter tersebut tajam. Zaira tau ada yang disembunyikan Dokter tersebut.

" Grandpa menolak untuk operasikan? " tanya Zaira.

" bukan, keadaan Mr. Haldan memang krti... "

" jangan bohong " bentak Zaira.

" silakan masuk nona " ucap Dokter tersebut.

Zaira masuk, Zaira melihat Grandpanya terbaring lemah. Zaira merasa dirinya adalah orang terbodoh yang tidak tau begitu besar kasih sayang grandpanya.

" kenapa nangis? " tanya Haldan, padahal matanya tertutup.

" Grandpa " ucap Zaira kaget.

" ikhlaskan Grandpa " ucap Haldan.

Insiden In Amerika (Complated) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang