Zean•Lima

18.9K 1K 9
                                    

Zean menatap Zaira, anaknya yang tengah duduk di depannya. Zaira saat ini tengah gugup dengan tatapan tajam Dadynya.

" jadi, mulai dari mana? " tanya Dady Zaira.

" emmm akuu.. " jawab Zaira gugup.

" tidak perlu gugup " ucap Zean.

" ini semua bukan salahmu " lanjut Zean.

" Dady yang bersalah disini " sambung Dady.

" bukan begitu Dad aku... " ucap Zaira terpotong lagi.

" Kamu benar Gerald bukan orang yang baik " ucap Zean.

" aku menyesal menjodohkan kamu dengan Gerald " lanjut Zean.

" hingga berakhir kamu memiliki Azel " sambung Zean.

" Dady tau? " tanya Zaira kaget.

" Dady tau semua tentangmu " jawab Zean.

" Dady malu untuk datang kehadapan kamu " lanjut Zean.

" kalau Dady tidak menjodohkan kamu tidak akan mungkin lari " sambung Zean.

" sudahlah Dad " ucap Zaira.

" semua sudah berlalu " lanjut Zaira.

" gara gara Dady kamu harus menanggung semua sendiri " ucap Zean.

" Dady malu udah ngerusak anak Dady sendiri " lanjut Zean.

" Dad udah cukup " ucap Zaira.

Zaira mulai menangis, Zaira sudah tidak tahan lagi. Semua perkataan Dadynya, membuat air matanya turun.

" selama ini Dady ngawasin kamu " ucap Zean.

" Dady tau kamu di Filipina " lanjut Zean.

" Dady engga mau Momy kamu tau " sambung Zean.

" Dad hiks hiks " ucap Zaira menangis.
" akhirnya Momy kamu nyari sendiri dan pergi ke Filipina sendiri " ucap Zean.

" kamu pikir Dady bakal biarin Momymu ke Filipina sendiri setelah kamu menghilang dari rumah " lanjut Zean.

" Dady tidak mau semua orang meninggalkan Dady karena kesalahan Dady " sambung Zean.

" dimana Momy? " tanya Zaira.

" hmm... Momymu ada diluar " jawab Zean.

" dia memberikan waktu untuk kita berdua " lanjut Zean.

" dimana cucuku? " sambung Zean bertanya.

" Farah " panggil Zaira, sejak tadi Farah ingin mendekat karena Azel menangis. Tapi, karena Zaira menangis juga Farah tidak jadi mendekat.

Farah memberikan Azel, lalu pergi. Zean langsung merentangkan tangan, meminta agar Azel berada di dalam gendongannya.

" siapa Dadynya? " tanya Zean.

Zaira menggeleng tanda tidak tau.

" sudah mencari " tanya Zean.

Zaira menggeleng lagi.

" apa perlu Dady bantu? " tanya Zean.

" tidak perlu " jawab Zaira.

" biarkan begini saja Dad " lanjut Zaira.

Zean hanya mengangguk saja, dari arah pintu Laiyia datang memeluk Zaira. Laiyia merindukan Zaira.

" pulang yah sayang " ucap Laiyia.

" tidak Mom " ucap Zaira.

" jangan di paksa lagi " ucap Zean.

Insiden In Amerika (Complated) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang