"Sini, sini." seru Jihoon menepuk-nepuk tempat disampingnya. Seorang gadis cantik tersenyum manis melihatnya, berlari kecil menghampiri Jihoon lalu mendudukkan bokongnya disamping Jihoon. Jihoon merangkul gadis tersebut bersamaan dengan laki-laki di samping kiri Jihoon, Yeonjun.
"Siap semua?"
"Siap!" jawab semua murid serentak.
Setelah hasil jepretan dari foto album sekolah keluar, Jihoon menghampiri Haruto yang kini tengah melepaskan topi wisuda. Iya, hari ini mereka resmi lulus dari sekolahnya. Semuanya gembira bahkan ada yang menangis karena tidak mau meninggalkan banyak kenangan di sana.
"Ini mau ngumpul dulu nggak?" tanya Yeonjun melirik Jihoon dan Haruto bergantian. Haruto melirik ke ujung barat, gadis dengan jepit biru di rambutnya terlihat sendu dan juga berkali-kali melirik ke sekelilingnya seperti sedang menunggu seseorang.
Haruto menghembuskan nafasnya lirih. "Ajak Hyeji juga sana, liat tuh!" tunjuk Haruto pada gadis di sebrang sana. Hyeji gadis itu. "Murung mulu tuh anak," sambung Haruto.
"Takutnya nggak mau,"
"Hooh," Yeonjun menimpali.
Setelah kepergian Yoonbin 2 tahun lalu, sikap Hyeji bener-bener berubah drastis. Dari awalnya sering ketawa bahkan bikin kesel mulu sekarang udah beda, Hyeji yang sekarang cenderung pendiem. Senyum semaunya, ngomong irit banget persis dengan Yoonbin dulu.
"Biar gue yang ajak, lo berdua duluan aja ke parkiran." ujar Haruto menepuk pundak Yeonjun dan Jihoon bersamaan. Setelahnya melengos pergi menghampiri Hyeji.
Hyeji menatap kosong ke depan, tatapannya benar-benar sendu. Entah kenapa yang ada dipikirkan Hyeji hanya dipenuhi dengan Yoonbin, Yoonbin dan Yoonbin. Hyeji cape kalau harus menunggu Yoonbin, toh kapan ia akan kesini lagi? Lagipula Yoonbin pasti sudah melaksanakan pertunangan setelah ia datang di Korea.
Haruto tersenyum kecil melihatnya, mendudukkan dirinya disamping Hyeji. "Ngelamun mulu!" tegur Haruto.
Hyeji menoleh. "Siapa yang ngelamun? Enggak kok." balasnya menggelengkan kepala.
"Mau ikut nggak?" tanya Haruto to the point.
"Kemana?"
"Ke apartemen Yeonjun, ngerayain perpisahan sekolah. Semuanya ngumpul tenang aja kok," ujar Haruto.
Hyeji tersenyum. "Ada Yoonbin?" tanyanya yang malah membuat raut wajah Haruto berubah menjadi datar. Sudah berapa kali Haruto katakan kalau Yoonbin sudah bahagia di negara orang, kenapa Hyeji tak pernah mengerti sih?
"Yoonbin—
"Nggak ada ya?" sela Hyeji cepat. Haruto gagap, bingung mau menjawab apa. Pasti kalau Haruto mengatakan Yoonbin tidak akan pernah kesini lagi Hyeji akan sedih. Dan Haruto tidak mau melihat Hyeji sedih. "Yoonbin—
"Iya tau kok, Haru. Gapapa nggak usah bohong, gue mau ikut."
"Lo nggak apa-apa kan?" tanya Haruto khawatir.
Hyeji menganggukkan kepalanya lucu. "Gue mah gak papa, ayo." ajak Hyeji bangkit berdiri, menggandeng tangan Haruto berjalan ke arah parkiran.
Dari belakang, Haruto menatap punggung Hyeji yang sedang membawanya menuju keparkiran. Pasti sangat berat menjadi Hyeji, ditinggal orang tersayang pergi. Apalagi pergi beralasan akan tunangan dengan pilihan orang tua. Haruto tau saat itu Yoonbin mengatakan perasaannya tepat malam sebelum Yoonbin pergi, kenapa Haruto tau? Saat itu Haruto ada diperkarangan rumah Hyeji. Ia mengintip dari balik semak-semak seperti maling, hatinya sakit melihat Yoonbin dan Hyeji berpelukan. Tapi apa daya? Toh Hyeji hanya mencintai Yoonbin, tidak dirinya.
Namun dengan segala cara pun, Haruto berjanji akan membuat Hyeji kembali ceria seperti dulu lagi. Setidaknya kalau Yoonbin pergi, Haruto akan datang. Seperti lagu wali, pergi satu tumbuh seribu. Bukan hanya seribu, melainkan berjuta-juta harapan Haruto untuk melihat Hyeji bahagia kembali, dengan dirinya.
Haruto akan menjadi perisai bagi Hyeji.
🕊🕊
Gimana, gimana?
Jangan lupa tinggalkan jejaknya 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
This My Boyfriend ; Haruto Watanabe
RandomSequel Dia ; Ha Yoonbin [ JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN DAN JANGAN SIDERS ] Hyeji harus di hadapkan dengan dua pilihan sekaligus. Dia bingung dan bimbang harus memilih siapa, karna pada dasarnya ia mencintai dua cowok yang selama ini menjagany...