Sebelum kejadian dimana Mark kecelakaan
Mark mengadahkan pandangannya ke langit, hari ini nampak cerah dan juga lumayan sedikit berangin jadi tak terlalu panas. Mark langsung masuk ke dalam mobil milik Yoonbin, kalau kalian tanya kenapa Mark seberani itu menggunakan milik Yoonbin. Jawabannya hanya satu, karena Yoonbin selalu berkata,
"Pake aja, Mark. Anggap aja semua barang gue punya lo. Gue gak terima penolakan juga."
Ya kira-kira seperti itu lah ucapan Yoonbin. Entah bagaimana nasib Mark besok karena telah berani melewatkan presentasi dengan dosen galak dan super menakutkan itu menurut mahasiswa. Selama di perjalanan menuju rumah keluarga Yoonbin, Mark berhenti dulu untuk mengisi bensin. Ia melihat sekeliling lalu menghembuskan nafasnya, perasannya benar-benar tidak enak seperti ada yang mengganjal.
"Mas udah,"
Mark menoleh, ia memberikan uang bewarna biru sebagai pembayaran. "Makasih ya mba." ucap Mark. Setelah selesai ia pun langsung menancap kan gas kembali ke tujuannya, yaitu rumah Yoonbin. Tetapi saat ingin menyebrangi jalan mobil truk berukuran besar menabrakkan mobilnya tepat di mobil Yoonbin.
Mobil yang di tumpangi Mark pun terguling sangat jauh, orang-orang mulai ramai melihat kecelakaan di jalan depan pom bensin. Mba yang tadi pun terlihat shock sekali sampai ia terjatuh di tanah, Mark di dalam sana berusaha menyadarkan diri agar tidak pingsan. Tapi begitu sakit karena kini mobil milik Yoonbin benar-benar hancur dan banyak darah yang mengucur di dahinya.
"To.. long.. " lirih Mark sudah mulai kehilangan kesadarannya.
Salah satu dari kerumunan itu dengan berani membantu Mark keluar, karena yang lain tak tega mereka pun ikut membantu. Lumayan lama mereka mengeluarkan Mark dari mobil sampai akhirnya Mark sudah keluar dan mobil itupun meledak. Semuanya terkejut, berteriak dan Mark yang masih setengah sadar memberikan headphonenya pada si penolong itu.
"Pak.. "
Bapak tua dengan rambut memutih itu menoleh. "Sebentar ya dek, tadi bapak udah suruh orang sini telpon ambulans. Kamu harus bertahan!" ucapnya mana membuat Mark tersenyum tipis.
"To.. tolong telponin so.. sodara saya.. "
"Telpon sodara adek?"
Mark menganggukkan kepalanya.
Bapak itu meraih ponsel dari tangan Mark, ia menekan kontak bernama Junkyu sesuai perintah Mark.
Panggilan tersambung, Mark tersenyum tipis.
"Halo bang Mark?"
"Halo dek, ini saya mau kasih tau kalo sodara kamu kecelakaan di jalan Kamboja depan pom bensin. Keadaannya benar-benar parah dek, tapi kita yang di sini udah panggil ambulans." ujar si bapak.
"Apa?!"
Si bapak itupun menjauhkan ponsel Mark dari telinganya, nyaring banget suara Junkyu.
Lalu Mark menyuruh mematikannya sepihak, tak selang beberapa menit ambulans datang dan Mark langsung di larikan ke rumah sakit. Rumah sakit terdekat dari sini ya hanya rumah sakit yang menjadi tempat Yoonbin di rawat.
Mark hanya berdoa semoga dengan ini Jaehyun akan sadar betapa berharganya seorang sahabat, dan betapa buruknya dendam.
"Semoga aja," gumam Mark dan setelah itu matanya tertutup.
***
Sementara di sisi lain Junkyu masih sibuk menelpon nomor Mark, tapi telponnya mendadak mati karena dengan sengaja Mark membuangnya dan meninggalkannya di sana. Lagipula Mark sepertinya tidak membutuhkan ponselnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
This My Boyfriend ; Haruto Watanabe
CasualeSequel Dia ; Ha Yoonbin [ JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN DAN JANGAN SIDERS ] Hyeji harus di hadapkan dengan dua pilihan sekaligus. Dia bingung dan bimbang harus memilih siapa, karna pada dasarnya ia mencintai dua cowok yang selama ini menjagany...