18. Kejutan tak terduga

293 48 7
                                    

"Maafin gue." ujar Haruto merasa bersalah pada Hyunsuk. Hyunsuk tersenyum tipis seraya menepuk-nepuk pundak Haruto. Iya sih kepalanya sakit banget kebentur sekencang itu, tapi Hyunsuk maklum karena Haruto lagi emosi.

Hyunsuk mengangguk. "Santai aja." balasnya.

Yoshinori masih emosi sebenarnya karena Haruto bersikap kasar ke Hyunsuk. Ia hanya menatap Haruto tajam, Haruto berkali-kali sudah meminta maaf atas kejadian tadi. Sekarang mereka berempat sedang di rumah sakit menunggu Hyeji siuman.

Doyoung sempat menelpon Hyunjin supaya ke rumah sakit tempatnya di rawat dulu. Hyunjin datang bersama Lino dan Han Jisung. Dari wajah mereka bertiga sih sebenernya yang paling khawatir Hyunjin dan Lino. Hyunjin wajar kakaknya, Kalau Lino?

"Lo yang nyebabin ini." cibir Yoshinori tanpa menatap Haruto.

Haruto melirik Yoshinori. "Iya ini salah gue, gue minta maaf. Gue tadi emosi banget, Yosh." ucap Haruto penuh penyesalan.

Yoshinori berdecih, Hyunsuk mengusap bahu Yoshinori agar tetap tenang. Cukup kejadian dahulu saat Haruto menampar Jihoon dan ini terkahir. Hyunsuk tidak ingin persahabatannya hancur begitu saja hanya karena cinta.

"Kalian laper nggak?" tanya Hyunsuk melirik Doyoung, Yoshinori dan Haruto bergantian.

Tidak ada yang menjawab, akhirnya Hyunsuk menghela nafasnya menunggu kedatangan Hyunjin yang kini tengah membayar biaya perawatan Hyeji. Lino dan Jisung? Dua anak itu memilih mengisi perutnya dulu karena kelaparan.

"Gue laper." ucap Haruto.

Hyunsuk tersenyum tipis. "Nih go food. Gue yang bayar." ujar Hyunsuk menyodorkan ponselnya pada Haruto. Haruto menerimanya dengan perasaan tidak enak, ya daripada Haruto kelaparan kan?

"Gue juga laper."

"Gue juga."

Hyunsuk tertawa. "Jangan diem aja makanya kalo di tanya, yaudah sana ikutan mesen bareng Haruto. Gue mau ke dokter Jinyoung dulu, sekalian nyamperin bang Hyunjin." ujar Hyunsuk seraya bangkit menggunakan alat bantu pada kedua tangannya.

Kaki Hyunsuk sempat terluka karena dorongan Haruto sangat kencang. Di suruh memakai kursi roda, tapi Hyunsuk menolak dan lebih memilih menggunakan alat yang berada di kedua tangannya. Ngerti?

Diam-diam seseorang menatap sendu pemandangan Hyunsuk dan sahabatnya. Cewek itu mengulum kedua bibirnya lalu tersenyum tipis, namun sangat manis.

"Dek,"

Cewek itu menoleh. "Iya?"

"Ngapain di sini?" tanyanya sembari menatap sekeliling. Tapi saat pandangannya berhenti pada Haruto, Yoshinori dan Doyoung ia terdiam sesaat. Kenapa? Kenapa ada mereka di sini?

"Sahabat lo kan?" tanya cewek berwajah pucat dengan bibir sudah tidak berwarna pink layaknya remaja jaman sekarang. "Hyeji jatuh pingsan karena lihat Yoonbin, gue harus nyerah? Padahal gue udah mulai menyukai Yoonbin. Gue.. gue jahat gak sih?"

Ia melirik cewek di sampingnya. "Enggak." balasnya. "Sama sekali lo nggak jahat, Tuhan udah mengatur skenario yang begitu menyulitkan. Lo suka Yoonbin, sedangkan Yoonbin masih berharap sama Hyeji? Lo jangan khawatir, Yiren. Tuhan maha membolak-balikan hati seseorang."

This My Boyfriend ; Haruto WatanabeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang