Hyeji tersenyum tipis melihat pantulan dirinya dicermin, malam tadi Hyunjin menyuruh Hyeji untuk tidur bersamanya dulu. Karena katanya Hyunjin suka trauma kalau habis mukulin orang pasti dia di mimpi di pukulin juga sama orang. Kalian mengerti kan?
"Dek ayo!"
Hyeji menoleh lalu mengangguk dan mengambil totebag tak lupa handphone yang sudah ia charger semalaman setelah Haruto pulang. Kejadian semalam sangatlah menakutkan bagi Hyeji, hampir saja ia kehilangan seseorang yang sangat spesial. Entah kenapa Hyeji pun mulai merasa nyaman selalu berada di dekat Haruto.
Tentang ucapannya malam itu, kalau ia akan benar-benar melupakan Yoonbin. Itu benar adanya, Hyeji akan berusaha melupakan Yoonbin mulai sekarang. Tak perduli dengan perasaannya dan perasaan Yoonbin.
"Bang nanti ke supermarket dulu sebentar ya," ucap Hyeji sembari memakai sepatu berwarna nude.
Hyunjin mengangguk. "Emangnya mau beli apa?" tanyanya.
"Beli roti dulu."
"Tumben?"
Setelah selesai mengikat tali sepatunya, Hyeji bangkit seraya menepuk-nepuk celana jeansnya lalu tersenyum manis. "Buat Haruto soalnya." jawabnya membuat Hyunjin memutar kedua bola matanya malas.
"Mulai perhatian nih ceritanya?" goda Hyunjin menyenggol lengan Hyeji. Untungnya tidak terlalu kencang, coba kalau iya. Bisa di pastikan sekarang Hyeji jatuh.
"Ya sedikit demi sedikit," sahut Hyeji.
"Bagus." kata Hyunjin. "Jangan sampe orang yang selalu ada lo sia-siain ya, Ji. Karna pasti rasanya sakit banget. Harus menghargai seseorang walaupun sekecil apapun pasti bagi dia besar banget." lanjut Hyunjin yang di anggukki pelan oleh Hyeji.
"Iya abang."
Hyujin tersenyum lantas mengusap rambut adiknya tersayang. "Lo tuh banyak yang sayang dek." ujar Hyunjin sedikit berbisik. Namun Hyeji masih bisa mendengarnya walaupun suaranya sangat kecil.
***
Haruto membereskan tumpukan buku-buku di mejanya, setelah tadi selesai presentasi dan Haruto mendapatkan nilai yang lumayan besar. Tapi sayangnya Haruto tidak satu kelompok dengan Hyeji, Hyeji satu kelompok sama temen sejenisnya yang bernama Sakura.
Haruto tersenyum tipis melihat Hyeji yang masih mengobrol dengan Sakura dan satu teman cowoknya bernama, Hwall.
"Hyeji," panggil Haruto menghampiri Hyeji.
Hyeji menoleh. "Eh kenapa? Mau ke kantin?" tanyanya.
"Tadinya mau ajak ke kantin sih. Tapi kayaknya masih ngobrol sama mereka berdua ya?"
Hyeji melirik Hwall dan Sakura secara bergantian lalu menggeleng. "Enggak kok, tadi Hwall nanya rumah aku dimana. Terus sakura juga nanya.. " Hyeji melirik Sakura. Sakura tersenyum nakal dengan menaik-turunkan alisnya.
"Gue nanya hubungan kalian berdua." sahut Sakura cepat.
Haruto tersenyum tipis. "Oh." balasnya. "Gue sama Hyeji pacaran. Dan kenapa lo tanya rumah Hyeji, Hwall? Mau main? Gak boleh, gue larang dari sekarang."
Hwall melongo. "Dih gak jelas anjim!" sebalnya.
"Haha santai gue bercanda." Haruto tertawa seraya menepuk-nepuk pundak Hwall. Jujur aja sih sebenernya Haruto takut banget sama tatapan Hwall, serem banget soalnya walaupun badan Hwall ini kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
This My Boyfriend ; Haruto Watanabe
AcakSequel Dia ; Ha Yoonbin [ JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN DAN JANGAN SIDERS ] Hyeji harus di hadapkan dengan dua pilihan sekaligus. Dia bingung dan bimbang harus memilih siapa, karna pada dasarnya ia mencintai dua cowok yang selama ini menjagany...