30. Usai sudah

271 39 1
                                    

Guys part 30 ada 2 ya, soalnya kalo di gabung panjang banget huhu.. Nanti part 2 nyusul beberapa menit ke depan kok. Tolong banget di baca soalnya penting loh hihi 😂😂

Sekaligus part terkahir di This My Boyfriend :(

Happy Reading guys ❤❤

***

Heejin memasukki kelas psikolog dengan perasaan nggak tenang sama sekali, Heejin cuma takut penyamarannya bertahun-tahun ini bakalan terbongkar. Dia dan kakaknya udah dari lama punya dendam tapi baru sadar akan penyesalan itu sekarang? Kadang emang benar roda itu berputar.

Sesampainya di tempat duduknya ia tersenyum pada Jaehyuk si musuhnya saat SMP. Pasti kalian bingung kan kenapa di cerita masalalu Jaehyuk sama sekali gak nongol? Karena belum sepenuhnya kisah mereka selesai. Jaehyuk bertemu dengan Heejin di thailand, mereka satu kelas, tapi mereka tidak pernah akur. Dan sebenarnya Jaehyuk juga merasa aneh setiap kali guru di thailand membahas tentang di larangnya mempunyai dendam.

Ada aja raut wajah Heejin menanggapi itu.

"Jae—

Brak!

Heejin terhenyak, ia sangat terkejut Jaehyuk menggebrak mejanya. Setelah itu Jaehyuk berlalu meninggalkan kerutan di dahi Heejin.

Heejin masih berdiam diri melihat kepergian Jaehyuk, di ujung pintu kelas psikolog ada Junkyu, Haruto, Yoshinori dan Jihoon. Mereka sepertinya tengah mengobrolkan hal serius sampai-sampai tidak menyadari kalau Sakura si musuh Jihoon menguping.

Sakura ketahuan dan langsung di kejar oleh Jihoon. Sepertinya akan ada cinta bersemi antara mereka berdua.

Tiba-tiba Hyeji datang membuat Heejin menunduk. Hyeji marah, bahkan sangat marah karena Heejin berniat ingin membunuh Yoonbin yang tidak tahu apa-apa.

Hyeji masih menatap Heejin penuh kemarahan. Sampai akhirnya Haruto datang bersama Junkyu, sisanya kemana? Pastinya mereka ke kantin mau ngobrolin hal yang kemarin mereka bahas.

"Ayo, Ji," ajak Haruto menyodorkan tangannya. Hyeji membalasnya dan tersenyum, lalu mereka berlalu pergi meninggalkan kelas. Terisalah Junkyu yang masih memandangi Heejin diam-diam, Heejin peka, tapi ia pun memilih diam.

"Heejin," panggil Junkyu.

Heejin mendongak. "Hm?" sahutnya.

"Ada yang mau gue omongin sama lo, bisa ikut gue ke taman?"

Heejin belum menjawab, tapi tangannya langsung di genggam oleh Junkyu. Tentunya Heejin sangat terkejut, ia menatap punggung Junkyu dan tangannya yang di genggam erat secara bergantian. Entah kenapa rasanya sangat nyaman.

Sesampainya di taman Junkyu melepaskan genggamannya lalu menghembuskan nafasnya dan duduk di bangku. Di susul Heejin, Junkyu meliriknya sekilas sebelum akhirnya Junkyu terkekeh.

"Kenapa ketawa?" tanya Heejin kebingungan.

"Bingung kan lo?"

Heejin mengangguk.

"Itu yang gue rasain sekarang, Jin. Gue bingung kenapa bang Mark bisa suka sama cewek pendendam kayak lo." ucap Junkyu membuat kedua mata Heejin membulat sempurna.

"K-kak Mark suka sama g-gue?"

"Iya, dan dia nitipin lo ke gue. Emangnya abang lo mau kemana sih sampai gue harus jagain lo? Hadeh aneh ya bang Mark—

"Maafin gue," lirih Heejin menundukkan kepala.

"Kenapa lo minta maaf? Lo shock karena baru tau bang Mark suka sama lo dan lo malahan ngejar-ngejar Haruto yang notabenenya pacar sahabat lo sendiri?" sindir Junkyu tersenyum. Walaupun begitu ada rasa sakit di hatinya, Junkyu sakit hati karena Mark tidak pernah mengatakan rasa sukanya pada Heejin.

This My Boyfriend ; Haruto WatanabeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang