"Jaehyuk! Yoonbin!"
Semuanya menoleh ke asal suara, di sana sudah ada Hyunsuk beserta teman-temannya yang lain. Mark pun bingung kenapa Jaehyuk bisa memukuli Yoonbin sampai semarah itu? Se ingat Mark kalau Yoonbin tidak punya musuh dengan siapapun.
Doyoung mengernyit bingung melihat wajah Jaehyuk yang seperti orang kesetanan. Sebenarnya ada apa sih? Yeonjun sampai bertanya-tanya pada mahasiswa yang kini tengah berbisik. Biasa namanya orang Indonesia kerjaannya gibah mulu.
Junkyu langsung menghampiri Yoonbin dan membantunya berdiri. Kasihan belum juga luka semalam kering, sekarang di tambah sama Jaehyuk.
"Ini ada apa sih? Kok lo mukulin Yoonbin?!" tanya Hyunsuk marah. Ia kecewa kenapa persahabatannya menjadi berantakan seperti ini. Saling bertengkar dan menutupi sesuatu rahasia, apa ini masih bisa di sebut persahabatan?
Dada Jaehyuk turun naik melihat Yoonbin yang kini tengah di bawa pergi oleh Soobin dan Yoshinori. Kita belum tahu apa motif Jaehyuk memukul Yoonbin.
"Dia yang duluan!" Tunjuk Jaehyuk kearah Yoonbin.
Yoonbin menghentikan langkahnya, menoleh pada Jaehyuk lalu menyunggingkan bibirnya sinis. Jaehyuk mengepalkan tangannya kuat bersiap ingin menghajar lagi.
"Kalo Yoonbin yang duluan pasti ada bekas tonjokan di muka lo!" gertak Jihoon.
Jaehyuk berdecih. "Ini bukan tentang siapa yang melayangkan tonjokan, Jihoon! Ini tentang dia yang menghina papah gue!" murkanya seraya menunjuk Yoonbin penuh emosi.
"Menghina papah lo?" timpal Yeonjun.
Jaehyuk seketika terdiam.
"Yoonbin kenal papah lo?" tanya Doyoung kemudian.
"Kalian nggak perlu tau," ucap Jaehyuk sinis.
"Perlu lah! Lo udah gue anggap sahabat. Lo harus menceritakan semuanya!" sentak Hyunsuk mana membuat semua mahasiswa terkejut. Ada Jaehyun yang baru saja datang bersama adiknya, Heejin. Jaehyun bertanya-tanya pada Taeyong dan di balas dengan gelengan kepala. Sementara Mark? Mark sudah berada di samping Yoonbin.
Yoonbin enggan meninggalkan tempat, ia ingin mendengar perkataan Jaehyuk dari awal sampai akhir. Padahal Yoonbin tidak berniat menyinggungnya atau papahnya, hanya saja Yoonbin mengucapkan hal yang baik namun di anggap hinaan oleh Jaehyuk. Entah lah Yoonbin hanya merasa ia sedang di fitnah.
"Kita bisa bicarain baik-baik. Sekarang mending bubar dulu, hari ini semuanya cuma satu jadwal kan? Sehabis itu kumpul di rumah gue." ujar Hyunsuk berusaha tenang. Kemudian setelah itu ia pergi meninggalkan kerumunan, diikuti yang lainnya.
Jaehyuk menghembuskan nafas beratnya lantas menonjok dinding hingga tangannya berdarah. Heejin diam-diam merasa kasihan pada Jaehyuk, tapi ia kini tengah bertengkar karena masalah waktu itu dimana Heejin mengatakan yang sebenarnya pada Hyeji.
"Maaf Jae, gue gak bisa bantu." gumam Heejin.
***
"Gimana kok bisa sih?!"
Semuanya menutup telinga saat Haruto berbicara dengan nada beratnya. Hyunsuk sampai memejamkan matanya tak kuat mendengar suara Haruto. Gila aja suaranya udah kayak om-om.
"Ceritain atuh!" titah Haruto pada Hyunsuk.
Hyunsuk menghela nafasnya. "Gue gak tau detailnya gimana, To. Tapi pas gue dateng tiba-tiba ada si Yoonbin di gebukin sama Jaehyuk. Gue aja bingung kenapa Yoonbin ada di sini anjim?!" Hyunsuk mengacak rambutnya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
This My Boyfriend ; Haruto Watanabe
AléatoireSequel Dia ; Ha Yoonbin [ JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN DAN JANGAN SIDERS ] Hyeji harus di hadapkan dengan dua pilihan sekaligus. Dia bingung dan bimbang harus memilih siapa, karna pada dasarnya ia mencintai dua cowok yang selama ini menjagany...