6. Tumpukan tugas

364 69 7
                                    

Tidak terasa sudah dua bulan Hyeji dan teman-temannya berkuliah di Universitas Derios. Banyak perubahan yang terjadi kepada Hyeji sejak kedatangan Heejin. Heejin adalah pengaruh besar karena telah membawa jiwa Hyeji yang telah mati dan kembali hidup setelahnya.

Agak lebay memang, tapi itulah yang Hyeji rasakan.

Sikap Hyeji sudah kembali lagi dan itu sangat membuat teman-teman Hyeji gembira. Apalagi Haruto khususnya, bahkan dia saking senangnya mentraktir teman-temannya di Fakultas Psikolog.

"Lo hari ini ada kelas nggak?" tanya Junkyu pada Hyeji.

Hyeji menoleh lalu mengedikkan bahunya tidak tahu. "Mana gue tahu, tahu aja nggak tau gue." balas Hyeji tanpa mengalihkan pandangannya pada ponsel di genggamannya.

"Njir! Nggak ada akhlak. Hyeji songongnya keluar," cibir Hyunsuk melirik sinis Hyeji.

Hyeji menghembuskan nafasnya lalu menatap Junkyu dan Hyunsuk bergantian. Karena cuma mereka berdua yang menemani Hyeji di kantin. Sisanya belum pada dateng dengan alasan masih ngantuk.

"Kayaknya nggak ada sih, tapi nggak tau juga." ujar Hyeji. "Lo sendiri?" tanyanya entah ke Junkyu atau Hyunsuk. Soalnya mereka sama-sama mengambil jurusan kedokteran.

"Ada. Tapi cuma sebentar, soalnya kata si Asahi dosennya sakit. Tapi dia paksain masuk cuma buat ngajar doang." jelas Hyunsuk diangguki oleh Hyeji.

Junkyu menelisik ke sekeliling mencari seseorang yang ia kenal. Namun pandangnya berhenti saat Doyoung lewat sembari membawa semangkuk bakso di tangannya.

"Woi Doyoung!" panggil Junkyu sedikit berteriak.

Doyoung menoleh seraya melambaikan tangannya, berjalan mendekat kearah bangku Junkyu dan menyapa Hyunsuk maupun Hyeji bergantian.

"Hyeji makin cantik aja," goda Doyoung mengedipkan sebelah matanya genit.

"Ye si tutup botol sae." balas Hyunsuk memutar bola matanya malas.

Doyoung hanya menyengir sebagai jawaban.

"Heejin mana? Tumben nggak sama dia, biasanya nempel mulu kayak upil sama ingus." tanya Doyoung.

"Belum dateng, katanya kak Jaehyun bangun telat jadi kemungkinan dia telat juga." jawab Hyeji.

Mereka semua tau kalau Heejin ternyata adik dari kating ganteng bernama Jaehyun. Yeonjun yang paling terkejut karena wajah mereka memang tidak ada mirip-miripnya sama sekali.

"Oh gitu, eh btw lo pada mau nggak?" tanya Doyoung menoleh bergantian kearah Hyeji, Junkyu dan Hyusnuk.

"Nggak ah. Lo pagi-pagi makan bakso nggak takut sakit perut apa?" tanya Hyeji menaikkan sebelah alisnya.

Doyoung tertawa. "Kan gue makan baksonya nggak pake sambel. Jadi tenang aja gan, kenapa sih? Kamu khawatir sama aku ya?"

"Dih halu njir."

"Nyelekit,"

"Mampos!" timpal Junkyu tertawa kencang.

Hyunsuk hanya tersenyum dalam diam, Hyunsuk sangat-sangat berterima kasih kepada Heejin. Sepertinya Hyunsuk harus mengadakan syukuran di rumah besarnya.

***

Hyeji menyapa beberapa senior yang ia lewati di koridor. Bahkan sekarang Hyeji mempunyai banyak senior yang menyukainya, tentu saja Hyeji merasa baik-baik saja. Hitung-hitung melupakan kenangannya bersama Yoonbin dulu.

Kalian bertanya apa Hyeji masih memikirkan Yoonbin? Jawabannya iya. Tapi Hyeji memendam rasa itu jauh-jauh. Heejin bilang kalau perasaannya pasti akan memudar seiring berjalannya waktu.

This My Boyfriend ; Haruto WatanabeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang