bali

92 10 1
                                    

"EH SERIUS KITA LUSA GAK JADI STUDY TOUR?!" Teriak Haechan kaget setelah menunggu Renjun keluar dari kantor kepala sekolah. Maklum, Renjun anggota osis jadi dia ada sangkut pautnya dengan study tour kali ini.

"Bukannya gak jadi, tapi diubah destinasinya jadi ke Bali." Balas Renjun membuat Jaemin yang saat itu ikut menunggu, melotot tak percaya.

"Demi?! Kok bisa mendadak di ganti ke Bali?!" Tanya Haechan heran.

"Gatau. Katanya si Kara yang minta. Yaudah lah yaa daripada gak sama sekali. Kemaren kan udah pada demo minta ke LN. Yaa kesampaiannya cuma sampe Bali doang." Jawab Renjun menghela nafas.

"Anjrit jauh banget dari Eropa pas kelas 10 langsung turun standart ke Bali. Bisa bisa tahun depan kita cuma dibolehin ke Glodok doang nih sama bapaknya Kara." Kata Haechan kesal.

"Yaa mau gimana lagi. Kalo lo gimana Jaem?" Tanya Renjun.

"Huh? Gue? Pasti gak ikut lah..." balas Jaemin sambil tersenyum kecut.

"Kenapa? Oohhh....gue tau...pasti karena Kezia?" Tanya Haechan.

"Lah emang kenapa?" Tanya Renjun lagi.

"Bangsul lu Njun. Masa gatau sih! Si kezia kan trau-"

"RENJUN!"Teriak Tasya tiba tiba muncul di belakangnya membuat ucapannya terputus seketika.

"Ehh Neng Tasya.." balas Haechan.

"Yang dipanggil itu gue bukan lo!" Omel Renjun.

"Berantem melulu lo pada! Kenapa Tasya cantik? Ada perlu sesuatu? Biar Aa Jaemin yang bantu." Gombal Jaemin sambil tersenyum genit.

"JAEMIN GUA TONJOK YA LO!" Teriak Renjun siap baku hantam.

"Woi yaallah! Gue cuma mau bilang kalo si Shuhua nungguin di kantin." Ujar Tasya lalu langsung pergi begitu saja.

"Yah Njun. Langkah lu berkurang nih, kayaknya bentar lagi di gas sama Haechan." Tawa Jaemin.

"Diem lu oncom! Noh si kezia didepan mata lagi berduaan sama Mark! Silahkan di bantai bro!" Ujar Renjun menepuk pundak Jaemin lalu pergi begitu saja.

Jaemin langsung auto menatap ke arah depan dan melihat Kezia yang sedang tertawa bersama Mark.

"EH ANJRIT GUE IKUT DONG NJUN!" Teriak Haechan menyusuli Renjun.

"NANA!" Teriak Kezia sambil dadah dadah.

"Mau kemana?" Tanya Jaemin sambil menatap Mark sinis.

"Ke kantin. Mau ikut?" Tanya kezia balik.

"Ada yang pengen gue omongin sekarang. Ayo ikut gue." Ajak Jaemin.

"Penting banget ya? Gak bisa pas pulang sekolah aja?" Tanya Kezia.

"Gabisa. Maunya sekarang."

"Yaudah kez, gue aja yang ke kantin. Nanti gue beliin siomay titipan lo kok." Ujar Mark.

"Okay thank you Mark, maaf ngerepotin." Balas Kezia.

"Hilih ngerepotin..." ledek Jaemin.

"Ihh! Udah gece mau ngomong apa!" Kesal Kezia.

"Pengumuman. Lusa kita gak jadi study tour ke Puncak. Diganti ke Bali." Kata Jaemin to the point membuat Kezia terdiam seketika.

"Kita gausah ikut. Sebagai gantinya nanti gue ajak lo ke Spore aja, kita makan eskrim disana. Oke?" Bujuk Jaemin.

"Yah.." Ucap Kezia menunduk.

"Yah kenapa?" Tanya Jaemin.

"Gue udah janji padahal mau nemenin Mark..."

The Secret Of Dandelion✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang