sadar

75 9 0
                                    

Mark baru saja datang ke rumah sakit Papanya untuk menjenguk Jaemin serta membawakan Kezia makanan karena ia tahu jika perempuan itu belum makan dengan baik semenjak 3 hari yang lalu.

"Loh Mark? Kamu ngepain disini?" Tanya Minho bingung mendekati anaknya yang tiba tiba datang.

"Loh Daddy?  Udah selesai operasinya?" Tanya Mark tersenyum.

"Iya udah, tapi ngepain kamu disini? Ada teman kamu yang sakit?" Tanya Minho masih heran dengan kedatangan anaknya.

Memang sepatutnya heran, karena bahkan Mark jarang datang berkunjung ke rumah sakit. Jika Mark sakit, ia bisa tetap dirumah dan mengandalkan kedua orang tuanya untuk mengobati, boro boro datang menjenguk orang lain, sewaktu kakaknya operasi saja ia ogah untuk datang menjenguk.

"Itu, temanku Jaemin kecelakaan..." jawab Mark.

"Oh, pasien 3 hari lalu ya? Anaknya Pak Siwon? Barusan udah sadar kok. Daddy temenin ya?" Ujar Minho.

"Yaa.." balas Mark.

Pada akhirnya, kedua ayah dan anak tersebut berjalan beriringan untuk ke kamar pasien sambil berbincang bincang ringan mengenai Jaemin.

"Oh ya, Daddy salut sama pacarnya temen kamu itu. Nungguin dari hari pertama sampai hari ini." Ujar Minho.

Dalam benak Mark, udah pasti itu Kezia. Karena sejak awal Jaemin masuk ke rumah sakit, hanya Kezia yang menemaninya. Lia? Halah perempuan itu bahkan masih bisa posting insta story sedang berjalan jalan ke Mall bersama genknya.

Sesampai Mark dan Ayahnya di lorong. Mata Mark langsung tertuju kepada Kezia yang sedang jongkok dihadapan Lia sambil menutup telinganya. "Oh shit..." gumam Mark langsung berlari ke arah kezia.

"KEZIA!" Teriak Mark sebelum badan perempuan itu tergeletak di lantai.

Lia pun langsung kaget, bukan karena kehadiran Mark namun karena menyadari perbuatannya yang sudah keterlaluan.

"Kezia...bangun..." ujar Mark menepuk pipi Kezia.

Minho sebagai direktur pun langsung memanggil bawahannya untuk membawa Kezia ke unit darurat.

"Nana...." ujar Kezia lemas menatap Mark hingga akhirnya tak sadarkan diri.




*****
Saat ini Mark masih setia menunggu kepastian Kezia yang masih berada didalam ruangan untuk di mendapatkan perawatan. Dirinya benar benar gelisah hingga tak sadar jika sedari tadi Liat ikut berdiri disampingnya.

"Kamu ngepain disini?! Mau bunuh dia huh?! Belum cukup yang tadi?!" Omel Mark dengan ucapan yang tajam.

"Aku...aku beneran gak tau bakalan sampai begini..." jawab lia menunduk.

"Kamu kebangetan Lia... kalo kamu memang cemburu karena aku lebih care sama Kezia,  gak seharusnya kamu sampai memecahkan persahabatan dia dengan Jaemin! Udah berapa kali aku bilang. Jangan pernah menghalangi orang untuk bahagia hanya karena aku!" Balas Mark.

"Tapi...aku ngelakuin ini semua karena Hyewon!"

"Hyewon kata kamu? Demi sahabat Kamu yang sekarang entah pergi kemana? Sepatutnya Kamu gak perlu ikut campur urusan orang lain! Biar ini urusan Kezia, Jaemin, dan Hyewon!"

"Tapi Hyewon kehilangan Nana karena Kezia..." balas Lia menghela nafas.

"Terus apa bedanya sama Kamu yang ngambil Nana dari Kezia maupun Hyewon?" Tanya Mark.

"No Mark...dia bukan Nana...Nana udah meninggal..." jawab Lia membuat Mark menutup mulutnya tak percaya.

"Kamu selama ini dari mana aja? Semua orang tahu kalau Jaemin bukan orang yang sedari dulu menemani Kezia. Jaemin cuma kembaran Nana yang menjadi pemeran pengganti untuk Kezia." Jelas Lia.

The Secret Of Dandelion✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang