Hari ini sepulang sekolah, Kezia,Mark,Kara, dan juga Haechan pergi ke Cafe dekat sekolah untuk kerja kelompok untuk penilaian akhir Sosiologi sebelum Ujian Semester 1 berakhir. Semuanya berjalan dengan cepat hingga tak sadar sudah saatnya mereka memberi salam perpisahan kepada tahun 2020 dan segala kenangannya.
"Ngepain Kar?" Tanya kezia bingung melihat Kara yang sedang senyum senyum.
"Ah ini, lagi chat temen. Gimana? Udah ngerti belum sama analisisnya?" Tanya Kara.
"Udah hehehe." Balas Kezia.
Selepas dengan segala keadaan yang ada, Kezia pun mulai mengikhlaskan sekalipun mentalnya belum sepenuhnya menerima keadaan. Baru seminggu ia mengetahui semuanya, rasa tidak percaya diri dan merasa tidak bahagia pun terkadang menghampiri benaknya, beruntung satu minggu inipun banyak orang yang datang merangkulnya. Seperti Kara yang selalu menemaninya untuk membuat origami atau gelang mote mote saat pelajaran agar tidak gabut, Haechan yang mengajaknya bergibah atau usil ketika free time, Renjun yang tiba tiba jadi teman gelud atau teman debat Kezia dalam setiap keadaan, serta Mark yang selalu duduk disamping Kezia untuk memberikannya senyuman dan motivasi terbaik.
Terkadang Kezia lelah dan menangis setiap malam, itu memang sudah wajar. Karena mengikhlaskan bukanlah suatu hal yang mudah.
"Nih tugas gue udah kelar. Ayo cepet balik!" Seru Haechan yang telah menyelesaikan essaynya.
"Yowes ayo balik." Kata Kara membereskan kertas kertas yang tersebar sepanjang meja mereka.
"Pulang bareng Echan aja Kar." Ucap Mark membuat Haechan melotot ketakutan.
"Anjrit gue masih mau hidup Mark!" Seru Haechan membuat Kara menatapnya sinis.
"Loh bukannya lo biasanya pulang sendirian ya? Jalan kaki gitu?" Tanya kezia.
"Hmm emang, tapi gatau sih hari ini gimana..." kata Kara.
"Lah emangnya kenapa?" Tanya Haechan.
"Yaa gapapa..."
"Udah ah gue bayar dulu ya, semuanya gue traktir." Kata Mark segera pergi ke kasir.
"Widih baik banget sultan ku!" Senang Haechan.
"Lo serius gak mau balik sama Haechan? Udah maghrib loh?" Tanya kezia memastikan Kara agar diantar.
"Ya tenang aja." Balas Kara.
Akhirnya mereka berempat pun keluar dari Cafe. Namun ada keanehan ketika mereka sampai di parkiran...
"Nah kan, tuh dia supir gue udah dateng." Gumam Kara membuat ketiga temannya menengok ke arah yang ditunjuk Kara.
"Lama banget sih!" Kata seorang laki laki.
"BAPAK?!" Teriak Kezia shock.
"HAH APE NIH?!" Ujar Haechan langsung mengeluarkan ponselnya untuk updatean akun lambe Sooman.
"What the hell?!" Ucap Mark tak percaya.
"Nah kan, elo sih!" Kesal Kara langsung memukul pundak Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Dandelion✔
Fiksi PenggemarEnd🏁 Ketika seorang sahabat bisa lebih posesif melebihi pacar ataupun suami. "Gak ada yang boleh nyakitin lo kecuali gue dan Bokap lo, kalo sampe ada cowok yang nyakitin lo, orang itu akan mati ditangan gue." - Jaemin Nathanael Chakraluna 💐💐💐💐�...