stranger || 97 line.

31.

"Ara" Ara noleh ternyata Jaehyun.

"kenapa?"

"ganti perban" kata Jaehyun.

"iya nanti gua ganti" Ara lagi bersihin senjata sama Mingyu.

"ganti sekarang aja ra" usul Mingyu.

"iya ayo kebawah, gua yang gantiin"

"lo bisa?"

"ya bisa" jawab Jaehyun sombong.

"yaudah nih" Ara ngasih pistol keJaehyun.

"lah bukan, maksudnya gua gantiin perban lo"

"ye anjir lo gua pikir mau bantu gua taunya mau pdktan" ceplos Mingyu.

"makanya bos jangan kegeeran"

"palalo, ini pistol kalo kena kepala benjol" Mingyu ngeker kepala Jaehyun.

"jangan anjing" Mingyu langsung ketawa ngeliat Jaehyun sembunyi dibelakang Ara.

Ara cuma ketawa pelan aja ngeliat tingkah absurd Mingyu sama Jaehyun.

"turun aja ra, biar gua bersihin sendiri" kata Mingyu.
"kasian yang kebelet pdkt"

"gapapa?"

"gapapa lagi tinggal dua juga"

"yaudah gua turun ya, nanti kesini lagi" Ara bangkit terus pergi disusul sama Jaehyun.

"masih sakit ga ra?" Jaehyun ngeliatin lengan Ara.

"engga"

Padahal setiap malam Ara masih suka kesakitan.

"kenapa bisa gini sih?"

"kena tembak" jawab Ara singkat.

"maksudnya lo kenapa bisa kena tembak"

"gua nginjak x nya jadi ditembak"

"x?"

"iya itu jebakaanya, Jaehyun"

Sampai dibawah ternyata diruang tengah ada Jungkook sama Younghoon. Disitu juga Ara mau ganti perban.

"Ara" panggil Jungkook yang dibalas senyum sama Ara.
"ngapain?"

"ganti perban" Ara duduk disofa.

"sini gua yang ganti" tawar Younghoon.

"gausah gua aja" kata Jaehyun yang mau duduk disamping Ara juga.

"emang lo bisa?"

"ngeremehin lo?"

"udah gua aja"

"gua duluan anjir yang nyuruh Ara ganti perban"

"tapi lo bisa ga?"

"y–

"kook tolongin gua dong, gantin perban ya" Ara ngambil kotak p3knya terus duduk didekat Jungkook sambil ngebanting kotak p3k.

Younghoon sama Jaehyun cuma tatap tatapan.

"parah ga ra?" Jungkook mulai ngelepas perban yang dilengan Ara.

"lumayan deh kayaknya"

Jungkook ngebuka pelan pelan semakin kebuka semakin merah perbannya.

Pas udah kebuka Jungkook, Jaehyun, Younghoon cuma bisa ngeringis.

"shh..sakit pasti ya ra?" tanya Jaehyun.

Masih nanya.

"ini melesat tapi tetep kena ya?" kata Jungkook sambil merhatiin luka Ara yang bentunya memanjang sedikit kebuka.

"iya, mereka ngebidik jantung gua"

"terus gimana?"

"Eunwoo narik gua" Ara ngeliatin Jungkook yang mau bersihin lukanya pake antiseptik.

Baru nempel Ara udah kesakitan sampai dia gabisa nahan lagi.

"a a ah sakit"

"tahan ra, biar ga infeksi" kata Jungkook.

Ara terus terusan ngaduh kesakitan sambil ngeremas bajunya sendiri.

"udah"

"udah?"

"belum sih masih harus pakai salep" kata Jungkook sambil ngebuka tutup salepnya.

"sakit ga?"

"gatau ra, cobain mau?"

"mau gamau harus mau" ceplos Younghoon.

"kalo ga pake salep gapapa?"

"mau cepet sembuh ga?" kata Jungkook yang udah siap ngolesin.

Sama aja sakit, tapi ga sesakit antiseptik sih.

Tapi tetep aja Ara kesakitan bahkan hampir teriak.

"tahan ra dikit lagi"

"sakit banget emang?"

"mau rasain ga?" kata Ara yang mukanya udah banyak kerutan nahan sakit.

"dah, tinggal masang perban"

"ah..tapi masih sakiy nyut nyut"

"ya namanya obat ra" sahut Younghoon.

Jungkook mulai ngelilitin perbanya kelengan Ara.

"Jaehyun" Ara, Jaehyun, Younghoon noleh keasal suara. Eunha.
"bantuin gua bisa ga?"

"ngapain?"

"rambut gua kusut"

Memang rambut Eunha kelihatan sedikit berantakan.

"kok lu minta bantu sama gua? Gua mana ngerti yang begitu" Jaehyun ngeliatin Ara lagi.

"nanti gua ajarin"

"lah lo bisa sampai mau ngajarin orang kenapa ga urus sendiri?" Younghoon natap Eunha.

"ck..Ara terus Ara terus apasih bagusnya!" Eunha naik keatas lagi sambil hentakin kakinya.

"demen tu Eunha sama lo Jae" sahut Jungkook yang masih sibuk ngelilitin perban.

Younghoon sama Jungkook ketawa.
Sedangkan Jaehyun cuma masang muka datar.

"Dokyeom gimana ya?" kata Ara tiba tiba.
"udah lama bangetkan dia disana, dua bulan lebih"
"kapan mau bawa dia keluar dari sana?"

Ngedengar omongan Ara ngebuat mereka bertiga langsung kicep.

Ara ga bermaksud apa apa tapi menurut Ara mereka pelan pelan ngelupain Dokyeom, ngaggap Dokyeom kayak udah gaada padahal masih belum jelas kabar Dokyeom.

"jangan lupain dia, dia temen kalian" Ara ngomong pelan sambil bediri.

"makasih ya kok" Ara naik keatas, kekamar Mingyu lagi.