13.

1.4K 125 2
                                    

Ara lagi duduk diruang tengah sendiri sambil ngeliatin hpnya.

Jungkook dan temen temenya lagi istirahat, ngumpul hari itu dan niat cari Dokyeom ditunda Eunha lagi demam tinggi karena ngeliat cincin dipotongan tangan itu cincin tunangannya, Dokyeom.

Mereka harus nyusun rencana tapi sebelum itu mereka harus tau markas 'Strange' ini.

"apaan itu?" Ara kesentak dan langsung nyimpan hpnya.

"a–engga" kata Ara gugup.

"gua tanya sekali lagi, apa itu?" tanya Mingyu.

Ara ngambil hpnya dan ngasih ke Mingyu.

"i-itu foto diatas gedung taman, gua foto karena gua liat ada huruf mirip S nya" Mingyu ngamatin gambar beton bekas gesekan gesekan.

"mana?"

"ini, ini juga mirip kata" Ara nunjuk foto yang ada dihpnya.

"ini gajelas, mungkin cuma isengan orang" kata Mingyu sambil balikin hpnya Ara.

Ara ngangguk terus masukin hpnya kekantong.

"ikut gua, sekalian gua mau ngomong" Mingyu narik Ara keluar dari rumah Jungkook.
"jalan aja gua butuh udara seger" kata Mingyu sambil natap langit malam.

Ara diem aja sambil nunduk.

"sorry masalah yang ditaman–pas gua nampar lu" Mingyu noleh keAra.

"hm..gapapa gua ngerti kok kenapa lu gitu" Ara masih nunduk, jujur aja Ara takut sama Mingyu.

"kata kata gua dan temen gua juga, pasti bikin lu sakit hati"

"gapapa gyu" akhirnya Ara natap Mingyu.
"ini mau kemana?"

"jalan jalan aja, gatau gua butuh udara seger" Mingyu senyum tipis.
"atau lo mau beli makan? Yaudah beli makan aja sekalian sama cemilan"

"boleh" Ara jadi excited.

Sekitar rumah Jungkook itu sepi ditambah gelap karena baru Jungkook dan dua rumah yang jaraknya juga lumayan jauh dari rumah Jungkook.

"ra"

Ara noleh lagi keMingyu.

"lo bisa make pistol?"

"hah? Pistol?" Mingyu ngagguk.

"felling gua mau ga mau kita bakal jadi pembunuh" Mingyu natap langit sambil narik nafas.

"gyu? Lo gila?"

"dengar, mereka bukan orang biasa ra. Gua yakin mereka pun–

"gak! Lo jangan aneh aneh gaboleh gyu lo mikir kejauhan" Ara berenti jalan.

"ra, gua bener bener yakin kita butuh senjata nanti. Lo ingat kata polisi minggu lalu? Bahkan kita gaada nerima kabar dari mereka"

"lo–bener bener kejauhan mikirnya, udah gyu lo jangan ngomong gitu sama gua. Gua ga suka" Ara bener bener marah dan ga ngerti apa yang dipikirin sama Mingyu.

Ara pergi ninggalin Mingyu,dia langsung masuk ke indomart.

Ara langsung masukin jajan yang dia mau.

"huft..maafin gua ra" Mingyu ikut masukin jajan kekeranjang yang dibawa Ara.
"tapi ini buat jaga jaga aja, please lo ikut gua buat latihan nembak"

"lo gila? Lo mau jadi sama kayak mereka?" Ara natap mata Mingyu.

"lima mayat dengan seragam polisi ditemukan dihutan dengan keadaan tergantung"

Ara kaget dan langsung lari kedekat tv indomart.

"masih belum diketahui penyebab kematian, saat ini pihak kepolisian masih melakukan–

Ara langsung buru buru ngambil jajan lagi buat Jungkook sama temen temenya.

"gyu..lo udah selesai?" Ara hampir nangis suaranya getar.

"kita emang butuh buat belajar nembak ra" kata Mingyu yang lagi milih jajan.

...

"lo gapapa?" Mingyu ngeliat Ara sesegukan.

"ga gapapa" bahkan suara Ara masih getar.
"ayo–latihan nembak" Ara noleh keMingyu.

Mingyu senyum.

"gua janji kita bakal nembak kalo keadaan genting aja"

Sebentar lagi mereka hampir sampai dirumah Jungkook tapi Mingyu sama Ara ngeliat ada orang yang lagi mantau rumah Jungkook.

"lo masuk panggil yang lain" bisik Mingyu yang agak sembunyi.

"apa? Lo gila?"

"lo banyak bilang gua gila hari ini"

"ya masa lo mau lawan dia sendiri, lo bilang mer–

"mungkin aja kita bisa tau sesuatu dari dia"
"udah cepat" Mingyu lari kearah orang itu sedangkan Ara lari kedalam rumah.

"Jungkook! Younghoon! Jaehyun! Diluar ada orang! Bantuin!!"

Jaehyun langsung turun terus disusul yang lain, mereka semua kelihatan kaget dan buru buru.

"kenapa ra?"

"diluar ada orang yang mantau, Mingyu lagi sendirian lawan dia"

"bego!" umpat Bambam.

Ara lari nyamperin Mingyu pas ngeliat tangan Mingyu luka gara gara butterfly knife orang itu.

"gyu lo gapapa?"

"ga gapapa"

"ra obatin" kata Jungkook terus ngejar orang itu.

"untung ga dalam, ayo" Ara narik Mingyu masuk kedalam.

Jungkook ngejar orang yang larinya ga terlalu cepat sudah pasti Jungkook bisa nangkap dia.

Jungkook lompat kebelakang orang itu ngebuat dia jatuh.

Jungkook kaget waktu ngelepas tudung jaketnya, orang berumur.

"saya tau kalian lagi diteror mereka"
"saya bukan bagian dari mereka, saya salah satu orang tua korban mereka"
"saya bakal ngasih tau info yang saya tau tentang mereka"
"tapi satu..tusuk ini didada salah satu dari mereka yang punya luka gores ditelapak tangan kirinya"

"kami bukan pembunuh" Jungkook bangkit terus ngebersihin celananya.

"pilihanya cuma dibunuh atau membunuh"
"anak saya seumur kalian dulu dan bilang hal yang sama akhirnya–"

"ngapain?" tanya Eunwoo.

Bapak itu duduk, natap Eunwoo.

"ngapain mantau kita?"

"kalian pasti butuh info, mereka bukan–

Jungkook mau balik kerumah tapi ditahan.

"kami tau mereka bukan orang biasa, kami tau. Kami juga gabutuh info" setiap katanya Jungkook tekan sambil natap marah.

Dia ga mau bapak ini nanti bakal ikut jadi korban karena ikut serta buat nyelesaiin masalah ini.

ya dia tau anaknya pernah jadi korban tapi itu bukan hak Jungkook buat ngebunuh.

Bapak itu ngeraih tangan kiri Jungkook dan naroh butterfly knife warna hitam dove.

stranger || 97 line.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang