"Eh, es kutub! Nih lihat cabe-cabean edit foto jadi kayak foto sama lo!" kata Vino sambil nunjukin gambarnya ke Faro dan dibalas hanya deheman oleh Faro.
Faro tak terlalu peduli. Banyak wanita-wanita yang sudah mengedit foto mereka menjadi seperti mereka berfoto dengan Faro. Bahkan lelaki pun ada! Tau karena apa mereka lakukan itu? Ya karena ingin terkenal lah! Secara Faro memiliki fans yang banyak.
"Ish Kak! Kan Mama udah bilang, jangan panggil anak orang cabe-cabean lagi!" kata Aca kesal.
"Hehe, peace," kata Vino sambil terkekeh lalu tersenyum gemas melihat wajah kesal Aca yang imut sekali. Aca hanya mendengus.
"Kak Niko! Kak Vano! Kalian gak makan?" tanya Aca sambil menyodorkan makanan miliknya. Tapi hanya dibalas senyuman.
"Nanti aja, sayang," kata Vano sambil tersenyum sekilas ke arah Aca dan kembali melanjutkan pekerjaannya lagi. Pipi Aca memerah seketika ketika dipanggil sayang oleh Vano. Aca mengeleng-gelengkan kepalanya berulang kali lalu mulai melanjutkan makannya.
Papa dan Mama sedang mengurus administrasi karena Aca ingin pulang hari ini juga. Awalnya 4 brothers menolak tetapi Aca mengancam jika mereka tak mengizinkan pulang hari ini, Aca akan mogok makan seminggu. Akhirnya mereka setuju tapi dengan syarat setelah pulang dari rumah sakit, Aca harus beristirahat total dan disetujui oleh Aca.
"Ayo pulang!" kata Mama yang baru datang setelah selesai mengurus administrasi.
4 brothers mengangguk. Vano dan Niko menutup laptopnya, Faro membantu Aca turun dari ranjang rumah sakit dan Vino membereskan sisa makanan Aca lalu menghampiri Aca.
Mereka semua langsung masuk ke mobil yang berbeda-beda. Mama, Papa, Vano dan Niko satu mobil dan Faro, Vino, Aca satu mobil.
Sesampainya di mansion mereka langsung disambut oleh banyak pelayan dan bodyguard yang berbaris panjang.
“Selamat datang Nona Aca.”
Aca tersenyum tipis. Papa mengantarkan Aca ke kamarnya untuk beristirahat. Aca menurut dan tak membantah.
Sesampainya di kamar, Aca langsung berbaring dan memejamkan matanya tak lama kemudian Aca sudah terlelap. Mungkin karena kecapean sebab perjalanan yang lumayan panjang.
Tiba tiba saja Vino dan Faro masuk dengan pelan agar tak ketahuan karena tadi mereka meminta izin untuk tidur bersama Aca malah tak diizinkan katanya Aca harus beristirahat dan tak boleh diganggu. Tapi yang namanya Faro dan Vino, apapun larangan, mereka tak peduli.Saat berhasil masuk, Vino dan Faro bertos ria. Mereka mulai berbaring disamping Aca dan memeluk Aca. Sebelum tidur mereka berdua mengecup pucuk kepala Aca lalu akhirnya mereka berdua terlelap.
Malamnya, Vano, Niko, Mama dan Papa sudah di ruang makan sedangkan Vino, Faro dan Aca masih terlelap.
"Niko, coba kamu panggilkan adik kamu biar Mama yang panggilkan Aca," kata Mama.
Niko pun mengangguk lalu pergi ke kamar orang yang akan ia panggilkan. Sesampainya disana, Niko tak menemukan mereka. Kasur mereka bahkan masih rapi. Di kamarb Vino tak ada. Di kamar Faro juga tidak ada juga.
"Kok kosong, ya." Niko berucap sambil menggaruk lehernya yang tak gatal sama sekali.
“Apa mungkin mereka kabur karena gak diizinin tidur sama Aca tadi?”
“Ah, masa sih mereka kekanakan gitu!”
Akhirnya Niko pergi menyusul Mama ke kamar Aca.
Sedangkan Mama saat sampai dikamar Aca, ia menganga melihat pemandangan di depannya ini.
***
Dukung aku dengan cara, Vote and Comment.
Jika mau bisa follow juga wattpad ku.
Wattpad ku: Hellokittygirll
(Jika ada typo atau penggunaan tanda baca yang salah, Aku minta maaf)
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE BROTHERS (TERBIT)
Teen Fiction[ SUDAH TERBIT ] Allisya Salsabilla Matcha Alexander, itu namanya. Gadis yang dititipkan di Panti Asuhan oleh keluarganya. Setelah diambil kembali dari Panti Asuhan, mereka tidak akan membiarkan siapapun untuk mengambil permata mereka. "Ini Kisah Ke...