“Eits, ngomong-ngomong kok Aca bisa jadi adek lu?" tanya Nathan bingung pasalnya saat ia ke rumah Faro dan Vino disitu tidak ada Aca tetapi ia sempat melihat ada foto bayi tapi ia tidak tahu siapa itu dan juga ia tak menanyakannya.
"Ceritanya panjang yang penting Aca adek kandung gua pokoknya," tegas Vino.
“Masih kepo. Masa iya adek lo baru lahir langsung masuk sekolah? Sma lagi!”
Ellen memutar bola matanya malas. Kapan sih makannya?! Ini si Nathan perasaan Ellen gak berhenti-henti deh bicaranya!
"Udah-udah gua mau makan! Aca mau makan apa biar aku pesenin," ujar Ellen.
"Nasi goreng dan air putih." Bukan Aca yang menjawab melainkan Faro.
"Oke gua pesen dulu," kata Ellen sambil berdiri dan pergi memesankan makanannya dengan Aca.
“Lah gue?” Nathan pikir Ellen akan menanyakan dirinya juga. Nyatanya tidak. Dia hanya menanyakan Aca.
“Pesen sendiri!” ujar Ellen sedikit berteriak.
“Sadis bener yak!”
"Ih abang! Kan Ellen tanya Aca kok malah abang sih yang jawab!" kata Aca sambil mengerucutkan bibirnya kesal.
"Nanti kamu pesen aneh-aneh. Jadi mending abang aja yang pesenin," kata Faro sambil mengacak rambut adiknya itu gemas.
"Lucu!" batin seseorang sembari menatap Aca gemas.
"Hello! Hello Ellen sudah datang membawa makanannya!!" teriak Ellen menggelegar sembari berjalan ke meja tempat mereka duduk.
"Heh kutu ayam! Bising kali kau!"
"Tau tuh gak tau apa kita jadi pusat perhatian gara gara suara toa lo," kata Vino ikut menambahi.
"Heh ikan lele! Gak usah panggil gua kutu ayam woi! Gua punya nama Ellena Jhonson jangan asal ubah nama dong!" kata Ellen kesal. Bagaimana tidak? Namanya masa diubah-ubah sembarangan kalo princess boleh lah tetapi ini kutu ayam keliatan banget pen ngajak ribut kan.
"Heh! Elo juga ubah nama gua ya asal lo tahu!" kata Nathan lalu bangkit dari duduknya.
"Elo mau berantem hah?!" kata Ellen sembari ikut berdiri dari duduknya lalu menatap sengit Nathan.
“Drama dimulai ...”
"Ayo siapa takut! Cewek kayak lo mah cuman bisa jambak- jambakkan, doang!"
"Oh lo ngeremehin gua ha. Mau gua tonjok tu muka biar jadi jelek mau lo!" kata Ellen sambil mengepalkan tangannya di atas.
"Ayo semangat, Nathan! Gua sahabat lo mendukung lo disini. Ellen mah bisanya jambak-jambakkan doang!" kata Vino ikut memanas-manasi Ellen dan Nathan.
"Abang! Orang berantem kok didukung sih. Ellen udah ayok makan aja baksonya nanti dingin tuh!" kata Aca sambil menarik lengan Ellen untuk duduk.
"Halah takut kan lo!" teriak Nathan membuat Ellen kembali panas. Padahal tadi sudah adem loh!
"Ck, bilang aja takut dari tadi gak menga-" Ucapan Vino terpotong karena Ellen memasukkan bakso milik Vino kemulutnya lalu kemudian terdengar gelak tawa dari Aca, Nathan, Ellen, sedangkan Lio dan Faro mereka hanya menatap mereka tanpa ada niatan untuk ikut tertawa.
“Makanya tuh mulut gak usah ngomporin orang mulu kerjaannya!”
Vino hanya memutar bola matanya mnalas sembari mengunyah bakso dimulutnya.
Selama makan, Vino, Nathan, dan Ellen pasti akan ribut tentang apapun itu dan diakhiri dengan Lio yang menatap tajam mereka sampai akhirnya mereka diam kembali karena takut akan tatapan tajam milik Lio.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE BROTHERS (TERBIT)
Teen Fiction[ SUDAH TERBIT ] Allisya Salsabilla Matcha Alexander, itu namanya. Gadis yang dititipkan di Panti Asuhan oleh keluarganya. Setelah diambil kembali dari Panti Asuhan, mereka tidak akan membiarkan siapapun untuk mengambil permata mereka. "Ini Kisah Ke...