PB-21

18.4K 928 97
                                    

Lio mengangkat wajahnya. Lalu mengangguk.

Faro pun menelpon keluarganya. Ia sedikit takut mengingat keluarganya sangat sayang kepada Aca. Ia takut akan dibilang tak becus menjaga adiknya dan dia akan dijauhkan dari adiknya. Ia tak mau itu! Cukup sudah saat kecil ia dipisahkan dari adiknya jangan lagi sekarang. Setelah menghubungi keluarganya ia langsung balik. Dan pas Faro kembali,  pas banget dokternya keluar.

"Gimana dok? Adik saya gak papa kan dok? Perlu di operasi dok?" tanya Faro bertubi-tubi.

"Dia gak amnesia kan dok?" tanya Vino polos dan langsung dijitak sama Nathan.

“Maneh masih sempet bercanda?!”

"Dia hanya cidera ringan dan kepalanya yang terbentur sudah kami jahit sekarang hanya tunggu ia sadar saja," ujar dokter tersebut menjelaskan keadaan Aca.

"Gak perlu dicek apapun kan?" tanya Lio.

"Tidak perlu. Itu hanya cidera ringan saja. Kalian boleh masuk tapi kami mohon untuk tidak ribut dan jangan menggangu istirahat Nona Aca dan pasien lain. Saya pamit dulu," kata dokter itu dan langsung pergi dari sana.

Baru saja mau masuk untuk melihat keadaan Aca, mereka dikejutkan dengan teriakan seseorang. Ya, itu Mama Alexa.

"VINO! FARO! ACA GIMANA?!" teriak Mama sangat mengelegar di rumah sakit.

"Aca gak papa, Ma cuman dijahit kepalanya," kata Faro.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Papa Bayu. Ia dihubungi Faro jika Aca masuk rumah sakit tentu saja ia panik.

"Aca dibenturkan kepalanya ke meja dan disiram," kata Vino.

"Siapa yang berani buat ini ke adik gua?" kata Niko mengepalkan tangannya matanya bahkan menunjukkan kemarahan.

"Fiona Collin, Sasya Giorham, Nami Harmi, dan Julia Farim," kata Lio.

"Ck, keluarga tak tau diuntung!" kata Vano berdecak mendengar nama-nama keluarga yang membuat adiknya masuk rumah sakit.

"Tangkap orang yang sudah bully anak saya masukkan ke markas. Hari ini juga harus sudah ada," kata Papa Bayu ke seseorang di telepon.

Bahkan Nathan dan Ellen bergidik ngeri melihat pawang-pawang Aca yang sangat sangar.

"Boys, Lio dan Nathan ikut kami. Sayang kamu disini ya jaga Aca," kata Papa Bayu.

"Kalian jaga putri, istri saya dan temannya. Sedikit saja lecet lihat kalian!" kata Papa Bayu memerintahkan bodyguard nya.

Setelah melihat mereka semua pergi, Mama Alexa langsung saja masuk dan dia langsung mengelus tangan putrinya dengan lembut dan sayang.

"Mama gak akan biarin orang orang bikin kamu menderita sayang," batin Mama Alexa.

Sedangkan boys mereka sedang jalan masuk ke markas tempat mereka akan membuat mereka semua menyesal. Terlihat empat gadis diikat dengan tali. Mereka adalah, Fiona, Sasya, Nami dan Julia.

"Lio tolong bebasin aku. Aku takut Lio," ujar Fiona memohon tapi Lio mengabaikannya.

"Kalian tau kenapa saya menyekap kalian?" tanya Papa Bayu.

Mereka bereempat sontak menggeleng. Mereka merasa jika tak ada yang mereka lakukan.

"Kalian membuat anak saya terbaring di rumah sakit!" teriak Papa Bayu.  The Princess sontak berpikir. Siapa anak yang dimaksud.

"Kalian tau anak saya? Allisya Salsabilla Matcha Alexander," kata Papa Bayu. Sontak perkataan Papa Bayu membuat mereka bereempat kaget. Jadi Aca memang adik dari Faro dan Vino.

"Dan kau menyentuh kepala adikku!" bentak Niko sembari menangkup kepala salah satu dari mereka, Fiona Collin.

"Maaf tuan. Sa-saya tak tahu jika dia anak tuan," kata Fiona gemetar.

“Bukan hanya Aca. Semua anak di sekolah tak boleh kau bully, hei!” marah Faro.

"Saya tak suka kau sok berkuasa disekolah. Membully orang lain," kata Vano. Ia paling tak suka ada orang yang bertindak sok berkuasa.

"Ka-kami janji gak akan bully lagi," kata Nami.

"Ingat omongan mu! Sampai aku melihat kau membully anak sekolah lagi, kau habis!" kata Lio.

"Kalian kembalikan mereka ke tempat kalian mengambil mereka," kata Papa Bayu ke orang-orang disana.

"Jangan kalian apa-apain!" lanjut Papa Bayu lagi. Mereka mengangguk paham.

***
Dukung aku dengan cara, Vote and Comment.
Jika mau bisa follow juga wattpad ku.
Wattpad ku: Hellokittygirll
(Jika ada typo atau penggunaan tanda baca yang salah, Aku minta maaf)


POSSESSIVE BROTHERS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang